Salah satu
penyebab terganggunya hubungan dalam rumah tangga, hubungan suami dan isteri,
orang tua dan anak, yaitu "hilangan pikiran dan nilai pengorbanan". Kenyataan para suami menuntut banyak kepada isteri, begitu pula isteri menuntut perlakuan khusus dari suami, orang tua
menuntut dari anak-anak mereka.
Mengapa
tuntutan muncul? isteri menuntut kepada suami, suami menuntut isteri, orang tua
menuntut anak-anak? karena setiap pihak berpikir bahwa ia telah melakukan
"pengorbanan" kepada pihak yang lain. Suami merasa bahwa ia telah
berkorban banyak bagi isteri, istripun demikian, orang tua merasa telah
berkorban banyak bagi anak-anak, sehingga banyak orang tua yang demikian emosi
jika anak-anak tidak menuruti keinginan mereka.
Penulis
bertanya kepada kaum pria dalam persekutuan kaum pria, apakah mereka telah
"berkorban" bagi rumah tangga mereka? dengan suara bulat semua bapak mengatakan
"ya!", lalu penulis terus bertanya pengorbanan apa yang telah mereka
lakukan? sepakat pula bahwa mereka telah bekerja sekuat tenaga untuk mencukupi
kebutuhan rumah tangga mereka, juga mereka sepakat bahwa mereka telah sekuat
tenaga membesarkan anak-anak dan menyekolahkan mereka. Penulis melanjutkan
pertanyaan: "apa perbedaan antara pengorbanan
dan tanggung jawab ?, bukankah bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
rumah tangga adalah tanggung jawab suami dan isteri yang bekerja bersama? bukankah
ketika orang tua membesarkan anak-anak dan memberikan pendidikan terbaik kepada
mereka adalah tanggung jawab?
Suami dan
isteri, orang tua, harus mampu membedakan antara "tanggung jawab dan pengorbanan".
Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh seseorang, sementara pengorbanan
adalah sesuatu yang baik yang dilakukan seseorang walau tanpa ada keharusan.
Tanggung jawab, adalah sesuatu sebab akibat dari posisi yang diambil seseorang.
Contoh seorang pria yang telah memutuskan untuk menikah, maka dengan sadar ia
telah mengetahui tanggung jawab
atas setatus yang diambilnya yaitu,
suami, kepala rumah tangga, ayah, dan tentunya ia memperoleh manfaat-manfaat
dari setatus itu.
Pengorbanan
yaitu ketika seseorang tidak memiliki posisi dan hubungan, terhadap sesuatu, serta
tidak ada kewajiban untuk melakukan sesuatu, tetapi ia melakukannya, dan ia
tidak menerima upah apa-apa dan manfaat apa-apa bagi dirinya sendiri dari apa
yang dilakukannya.
Tanggung jawab
selalu berhubungan dengan hak, tetapi pengorbanan tidak. Tanggung jawab adalah
sesuatu yang harus dilakukan seseorang karena ia telah menerima sesesuatu,
berupa status, manfaat pisik, moral dan kehormatan bahkan materi. Seorang suami
melakukan tanggung jawabnya sebagai suami karena ia telah menerima manfaat dari
setatusnya sebagai suami, ia memperoleh teman hidup yang membebaskannya dari
rasa sepi, teman hidup yang membebaskannya dari gairah seksual, teman hidup
yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang tidak mampu dilakukannya sebagai
pria. Ketika ia harus bekerja memeenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya maka
ia memperoleh manfaat kebanggan dari itu. Demikian pula dengan para isteri
melakukan segala sesuatu karena ia telah memperoeleh banyak manfaat dari
setatusnya sebagai seorang isteri.
Implikasi dari
tanggung jawab yang dilakukan yaitu seseorang
tidaklah harus mendapat pujian bahkan puji diri, tidak berak meminta lagi sebab
ia telah memperoleh sebelumnya, tidak harus menuntut lagi sebab ia telah
mendapatkan manfaat sebelumnya.
Seorang suami,
isteri, orang tua yang berkorban adalah mereka yang melakukan sesuatu yang
terbaik bagi keluaarga mereka, kelurga besar, orang lain dialuar tanggung jawab
yang seharusnya mereka lakukan, melakukan sesuatu melebihi tanggung jawab yang
seharusnya mereka lakukan.