Doa Yang Dikabulkan.
Kedatangan Tuhan Yesus
didahului dengan suatu pengumuman besar mengenai “kerajaan Allah telah dekat”
dan kehadiran Yesus menandai “kerajaan Allah” itu telah hadir. Kerajaan Allah
adalah harapan terbesar Israel.
Kerajaan Allah yang dibawa
oleh Yesus ternyata berbeda seperti dalam pikiran orang Israel yaitu kerjaan
politik. Kerajaan Allah yang dibawah oleh Yesus adalah kerajaan rohani, yaitu
dimana Allah meraja yang ditandai dengan diikutinya dan ditaatinya kehendak
Allah.
Khotbah
Tuhan Yesus di Bukit adalah khotbah proklamasi “kerajaan Allah” yaitu
nilai-nilai, hukum, kewajiban dan hak-hak anggota kerajaan. Khotbah di bukit
meliputi Mattius 5-7. Dalam doa di bukit, Tiga kali Tuhan Yesus mengajarkan
mengenai doa yaitu “bagaimana berdoa dan bagaimana agar doa dikabulkan”.
Doa adalah “hak-hak anak
kerjaan” atau hak warga kerajaan Allah. Anda tidak perlu berdemo untuk meminta
hak-hak anda sebagai anggota kerjaan, hanya lakukan kewajiban dan mintalah
dalam doa. Aneh kalau orang Kristen tidak berdoa.
Meminta, mengetok, mencari
adalah cara berdoa. Tetapi apa yang membuat ketika kita meminta dan menerima,
mencari dan menemukan, mengetok dan pintu dibukakan? Kita tidak menafikkan
bahwa Ia Allah yang adalah Bapa kita, Ia baik dan penuh kemurahan, tetapi kita
harus menyadari bahwa “hak dan kewajiban” warga jerajaan Allah harus berjanan
bersama-sama.
Beberapa kewajiban anak-anak
kerajaan yang disebutkan Tuhan Yesus yang menjadi bagian tak terpisahkan dari
pengabulan doa: garam dan terang dunia, hal memberi sedekah, hal berpuasa, hal
mengumpulkan harta, jangan menghakimi. Inilah kewajiwban-kewajiban anggota
kerajaan yang harus berjalan bersama-sama dengan hak-hak kerajaan.
Meminta, mengetok, mencari
adalah hak anak-anak kerajaan, tetapi pengabulan doa adalah hak mutlak Allah.
Kewajiban-kewajiban warga kerajaan Allah yang kita lakukan adalah sayarat bagi
anak-anak kerjaan sebagai warga kerajaan untuk meminta, mengetuk, tetapi
mengabulkan doa tetap berada dalam ‘kedaulatan Allah yang absolut’.
Jikalau kewajiban sebagai
anak-anak kerajaan telah dilakukan, mengapa pengabulan doa tetap menjadi hak
Allah dan bukan hak anak-anak kerajaan? Kita mungkin akan mengatakan apa
gunanya kita melakukan kewajiban-kewajiban kerajaan, jika pengabulan doa tetap
menjadi hak Allah yang berdaulat?
Yang pertama, doa telah
berhenti menjadi doa ketika pengabulannya telah menjadi hak kita. Kesalehan dan
ketaatan kita bukan menghilangkan kedaulatan penuh Allah atas doa. Bahkan Tuhan
Yesus sendiri tetap mengatakan jadilah kehendak-Mu. Dunia ini akan hancur,
jikalau kesalehan telah menjadikan seseorang memiliki hak didalam doa, maka
dunia ini akan berjalan dalam kehendak manusia.
Penulis memberi contoh ada
dua orang pengamen yang satu lulusan sekolah music, professional bermain music
dan professional dalam bernyanyi. Pengamen yang satu adalah pengamen asal (asal nyanyi, alat music asal, asal main
music). Kalau kedua orang ini mendatangi anda apa yang anda lakukan kepada
keduanya? Kalau pengamen asal mendatangi
anda dan mulai bernyanyi asal-asalan dan bermain music asal-asalan, bukankah
anda akan cepat memberinya duit? Tetapi anda mengabulkan permintaanya bukan
karena anda suka, tetapi karena anda terganggu dan agar ia cepan diam dan
pergi.
Jika jika pengamen
professional yang sedang mengamen, bukankah anda akan menahan dia lebih lama
lagi karena dia menyenangkan telinga anda. Tetapi setelah dia selesai bernyanyi
apakah anda akan memberi uang yang sama kepada si pengamen asal? Jika anda
tetap memberi nilai yang sama, maka anda justru yang asal-asalan.
Kedua orang-orang mungkin
akan mengatakan, untuk apa membuang uang banyak untuk sekolah music toh jadi
pengamen juga, toh yang menentukan berapa uang yang diberikan adalah pelanggan.
Pertanyaan ini adalah sama dengan pertanyaan diatas “untuk apa saleh, untuk apa
taat melakukan kehendak Allah, bukankah doa orang yang tidak taat juga
didengarkan”?
Tetapi pengamen asal-asalan
pati tidak punya harapan untuk menjadi artis terkenal, sementara seorang
pengamen professional, sangat mungkin ia akan menjadi artis besar atau paling kurang ia memiliki jadwal manggung di panggung besar.