Damai Dimulai Dari Diri
Berdamai Dengan Diri Sendiri!
Pendahuluan:
Siapakah aku, adalah pertanyaan penting bagi setiap manusia yg harus ditanyakan oleh setiap manusia yg memiliki kesadaran. Pertanyaan siapakah aku, untuk mengetahui dan mengenal siapa diri,
Damai sejahtera atau “syalom” pada satu sisi adalah “fakta atau kenyataan” yg Allah berikan, bukan perasaan subjektif manusia. Syalom itu “untung/beruntung”. Rugi (untung tidak bangkrut). Jatuh dan patah (untung masih hidup), sakit (untung ga mati, atau untung bisa bayar obat)…jadi damai sejahtera itu untung.
Pada sisi lain, damai sejahtera itu adalah “kemampuan kita untuk menyingkapi yg Allah berikan kepada kita”. Suatu saat keluarga Jonathan Sdjo mengatakan kepada saya: “bahwa ketika ia balik ke rumah dan kedua anak mudanya sedang keluar, dan tinggalah mereka di rumah, maka mereka sangat merasa kesepian. Lalu mereka mengatakan, kalau kita saja berlima, bagaimana dengan Pak Wempy yg pergi jauh dari keluarga dan hidup seorang diri! Salah satu unsur dari “syalom” adalah “utuh atau kumpul, tidak tercerai, dan hidup bersama. Fakta yg Allah berikan kepada keluarga sejdo yaitu “Allah memberikan jumlah 5 orang jadi ini adalah kenyataan dan fakta bahwa tidak akan sendiri, dan tidak ada lagi sepi. Pada sisi lain, bahwa saya seorang diri, tetapi saya sangat terhibur karena bagi saya, jemaat itu adalah keluarga. Ini adalah “bagaimana menyingkapi yg Allah berikan”” yaitu jemaat.
Pertanyaan siapakah aku, agar kita mengetahui identitas kita yg sebenarnya, baik siapa kita dihadapan Tuhan, siapa kita ditengah-tengah masyrakat, siapa kita ditengah-tengah keluarga, siapa kita secara profesi. Agar kita dapat menerima dan bersikap yg sesuai dengan panggilan kita masing-masing!
Damai sejahtera yg paling asasi dan mendasar yaitu ketika kita mampu berdamai dengan diri. Ada beberapa hal yg harus kita sadari dan ketahui dalam diri manusia dan dalam diri kita untuk menemukan dan memiliki damai sejahtera:
Dalam diri manusia, atau siakah kita, hanya terdiri dari dua hal, yaitu:
W Mengetahui dan menyadari hal-hal yg diberikan atau kita terima. (Siapakah anak manusia, kejadianku hebat).
Kita lahir kapan, dimana, oleh siapa, iman, keselamatan, talenta, adalah hal-hal yg diberikan dan kita terima.
Ø Pemazmur katakana: “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yg Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. (Mzm. 139: 14).
Salah satu titik awal penting bagi manusia untuk mengalami “syalom” atau damai sejahtera, yaitu ketika kita menyadari siapa diri kita sebenarnya, dan apa yg Allah berikan kepada kita dalam kelahiran kita, bahwa demikian hebat Allah menjadikan setiap pribadi, dengan demikian kita bersyukur, dalam rasa syukur inilah yg melahirkan dan mengalirkan damai sejahtera.
Kedua kita menyadari dan mengsyukuri hal-hal yg Allah berikan, selain diri kita, yaitu dimana kita lahir, oleh siapa kita lahir dan bersama siapa kelahiran kita. (kadang ada telur busuk dalam satu keranjang, tetapi yakinkan bahwa kita bukan telur busuknya).
Mengetahui hal-hal yg Allah berikan kepada kita, menolong kita untuk mengenal kekuatan dan kelemahan yg Allah berikan. Kekuatan adalah potensi yg Allah titipkan kepada kita untuk mengembangkan diri, bertahan dan sukses.
Ø Hal kedua adalah: “kita menerima iman dan keselamatan”. Tuhan Yesus mengatakan: “bukn kamu yg memilih Aku, tetapi Akulah yg memilih kamu” (Yoh. 15: 16). Siapapun kita dan bagaimanapun keadaan kita, kita adalah orang-orang pilihan Allah. Jadi kita adalah orang-orang pilihan, kita adalah orang-orang berharga dimata Allah.
W Kedua adalah hal-hal yg kita pilih. (mengikut Yesus keputusanku).
Sebagai imago Dei Allah memberikan kepada kita citra-Nya, dan citra yg paling kuat adalah pikiran, dengan pikiran itu, kita dapat memiliki “kehendak” dengan kehendak, kita dapat memilih, walau kenyataan bahwa “free Will” manusia pakai secara meenyimpang yg membuatnya jatuh dalam dosa.
Kita memilih untuk menikah dengan siapa, berprofesi sebagai apa, memilih bergereja di mana, akhinya kita bisa memilih kewarganegaraan, tinggal dimana, dll.
Ø Hari ini aku memberikan pilihan kepadamu, pilihlah Allah!
Ø Ikutilah apa yg petunjuk atau jalan yg Allah buat untuk kita pilih dan jalani.
Ø Allah tidak pernah memaksa kita untuk pilihan-pilihan yg kita ambil, tetapi sebagai orang beriman, Alkitab mengatakan:
Ø Kita bertanggung jawab dengan setip pilihan kita.
Ø Anda tidak dapat memilih saudara, orang tua, tetapi anda dapat memilih isteri.
Ø Pilihan simalakam pernah terjadi dalam diri Daud, ketika ia diminta memilih hukam, karena dosanya mencacah jiwa Israel, pilihan yg sama beratnya, lalu Ia mengatakan: “biar aku jatuh pada tangan Tuhan, sebab besar kasih sayang-Nya.
Ø Banyak orang mau sesuatu tetapi tidak memilih jalan yg menuju kepada hal yg diinginkannya.
Ø Setiap hal yg anda lakukan adalah pilihan,
Ø Aku masih di sini untuk setia.
Doa Fransiskus dari Asisi.
Kedua hal diatas ada yg dapat dirubah dan ada yg tidak dapat dirubah. Damai salah satunya adalah mengetahui dan menyadari hal-hal yg diberikan oleh Allah kepada kita, dan hal-hal yg kita pilih, serta mengetahui hal-hal yg dapat kita rubah dan tidak dapat kita rubah, dan menyadari keterbatasan kita.
Keberadaan atau identitas fisik kita adalah hal yg Allah berikan dan kita terima dari kelahiran kita, mungkin pendek, hitam, pesek, atau pendeknya tidak tampan atau cantik menurut kebanyakan orang. Kita mungkin membawa penyakit tertentu, dll.
Kita terlahir dari orang tua yg terbatas
Tuhan Yesus berdoa agar cawan sengsara dijauhkan dari pada-Nya, tetapi Allah tidak mengabulkan-Nya. Rasul Paulus yg meminta agar duri dalam dagingnya di cabut, tetapi Tuhan tidak berkehendak! Bagaimana dengan
W Apa yg dapat kita rubah dan apa yg tidak dapat kita rubah.
À Anda ditakdirkan terlahir dari orang tua miskin, tetapi Tuhan tidak menetapkan anda mati dalam keadaan miskin.
À Iman adalah anugerah yg harus dikerjakan. Iman harus membawa kepada pertumbuhan.
À Kondisi fisik dan hal-hal yg berhubungan dengan DNA tidak dapat dirubah, tetapi harus di jaga. Anda lahir dengan badan pendek, maka berdamailah, jangan pernah berpikir menjadi tentara atau polisi, karena ada batas minimal.
À Satu hal yg harus anda tahu, yaitu kekuatan besar dalam diri saudara yg Allah berikan yaitu: “iman”-iman biji sesawi.
À Hatimu itulah yg akan merubah dunia. Daud itu badannya kecil, tetapi ia memiliki hati yg beriman, hati yg teguh, hati yg berani.
À Ank-anak muda, ketika nilaimu rendah, aku dapat memahamimu, tetapi jika engkau kurang ajar kepada ayah ibumu atau kepada mbahmu, aku akan ajar, bahkan aku menambahkan “H” kamu.
À Merubah kelemahan menjadi kekuatan.
À Merubah….
W Bagaimana menyingkapi diri dengan hal-hal yg tidak dapat kita rubah atau capai.
À Banyak sebab yg membuat kita tidak dapat merubah keaadaan, diantaranya salah pilih, sakit, lemah,
À Orang harus tahu bagaimana ia merubah keadaanya, tahu sumber daya yg harus dipergunakannya untuk merubah keadaan,
À Kecewa VS nrimo.
À Putus asa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: