Nick Vujicic
Yoh. 9
Nick Vujicic terlahir di Brisbane Austria pada 4 Desember 1982 terlahir dari keluarga Serbia sebagai orang cacat yaitu tidak mempunyai tangan dan kaki, karena keadaan bawaan sejak lahir. Karena keberadaanya itu ia sering mengalami intimidasi oleh teman-teman sekolah sehingga ia sempat depresi dan ingin bunuh diri di usia 8 tahun, bahkan pada usia 10 tahun ia berupaya menenggelamkan dirinya. Nick Vujicic ia telah mengalami tekanan berat dalam hidup sejak usia dini. Anugerah Tuhan bagi Nick ia tersadar bahwa hidup bagaimanapun keberadanya harus disyukuri, ia mengatakan bahwa Tuhan memiliki rencana didalam hidupnya.
Pada awalnya Nick berdoa sangat keras agar Allah memberikan tangan dan kaki kepadanya dan mengatakan pada Allah jikalau doanya tidak terkabul maka ia tidak akan lagi memuji Allah, namun titik balik sangat penting didalam hidupnnya ketika ibunya memberika kepadanya sebuah artikel kesaksian seorang yang juga cacat berat dan ia menyadari bahwa ia bukan satu-satunya orang yang menderita.
Nick berupaya menemukan cara hidup tanpa tangan dan kaki, ia dapat mengetik komputer, bahkan ia masuk kuliah dan terpilih menjadi kapten MacGregor Negara di Queensland dan bekerja sama dengan dewan mahasiswa menggalang dana untuk orang cacat. Ketika usia 17 ia mulai memberikan renungan ke kelompok doanya dan akhirnya mendirikan organisasi “Life Without Limbs”.
Ketika dalam perjalanan pelayanan Yesus melihat seorang buta sejak lahir di pinggir jalan, murid-muridnya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berdosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta? Pertanyaan berdasarkan kesimpulan bahwa penderitaan atau terlahir cacat adalah akibat dosa, dan terlahir cacat atau penderitaan adalah suatu hukuman Allah atas dosa, sehingga mereka mengurung Yesus pada dua jawaban. Tetapi jawab Yesus: “bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia”. Pekerjan-pekerjaan Allah yang dinyatakan bagi orang buta ini adalah ketika ia disembuhkan oleh Yesus dan nama Allah dimuliakan karena mujizat itu, walau banyak juga yang tetap tidak percaya. Lalu bagaimana dengan Nick Vujicic hingga saat ini ia tetap menyimpan sepasang sepatu pada lemarinya dengan harapan suatu saat ia punya kaki, tetapi sampai saat ini ia tidak memiliki kaki. Walau hingga saat ini Nick Vujicic tidak memiliki kaki ia telah bepergian ke lima benua untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak jiwa.