Rabu, 13 September 2017

Agama.


Agama.

2 Tim 3: 1-2




Jauh sebelum Kekristenan mempengaruhi Eropa, Eropa sangat tertinggal dibanding dengan karajaan-kerajaan di Asia Tenggara, misalnya kerajaan Ayothaya dan kerjaan Maja Pahit di Indonesia yang beragamaHindu.  


Walau banyak sisi gelap Agama di Eropa, tetapi dampak positif dari Kekristenan telah menjadikan negara-negara Eropa mengalami kemajuan dibanding negara-negara dan kerajaan-kerajaan lain di belahan dunia manapun. Kekristenan telah merubah sikap, semangat, disiplin orang Eropa dan menghasilkan kemajuan Eropa diberbagai bidang, etika, moral, budaya, teknologi, sosial.
Pengaruh Kekristenan di Eropa dan penyebaran Injil diberbagai benua turut mempengaruhi dunia ini. Penulis memberi contoh didaerah penulis di masa lalu ketika seornag raja meninggal dunia maka dua orang budak harus dikubur hidup-hidup bersama dengan rajanya, tetapi ketika Kristen masuk ke daerah penulis maka tidak ada lagi penguburan budak hidup-hidup.
Saat ini kita menyaksikan bagaiaman gedung-gedung Gereja yang megah di Eropa menjadi kosong dan sebagian besar masyarakat Eropa hidup hanya bersandar bersandar pada logika, sistem hukum, teknologi.Walau dibidang teknologi Eropa masih mengalami kemajuan, tetapi dibidang lain Eropa telah mengalami kejatuhan dan dapat penulis katakan kehilangan arah, bahkan apa yang alami pun sulit di bedakan, ketika Aborsi dilegalkan, dan juga seks bebas menjadi gaya hidup dengan moto jangan lupa memakai kondom. Paus “Fransiskus mengatakan bahwa: bukan kondom yang menghindarkan manusia dari penyakit menular seks, tetapi kesetiaan pada pasangan”, HAM Eropa telah kehilangan arah bahkan dibeberapa negara telah melegalkan perkawinan sesama jenis.
Paulus mengatakan bahwa manusia tidak mempedulikan agama, atau tidak menghormati Tuhan (anosioi). “Apa yang dilakukan seseorang dipengaruhi oleh apa yang dipikirkannya dan apa yang dipikirkan seseorang dipengaruhi oleh apa yang dipercayainya dan apa yang dipercayai seseorang itulah yang menjadi agamanya. Oleh karena itu pada dasarnya tidak ada orang yang tidak beragama,  perkataan Paulus pada kontek ini, bahwa mereka tidak peduli kepada adalah “beralihnya manusia dari agama yang sejati dan beralih kepada agama yang mereka ciptakan sendiri”.
Ketika manusia meninggalkan suatu agama,  maka ia akan memeluk suatu agama yang baru, bahkan menciptakan suatu agama yang baru. Pada saat seseorang mengakui bahwa tidak ada Allah dan menjadi “Atheis sekalipun”, Atheis itulah yang menjadi agamanya, dan kebenaran dasar yang mereka bangun adalah “Tidak ada Tuhan”.
Segala sesuatu karya adalah didorong oleh percaya seseorang pada agama, baik itu ia percaya pada teknologi, percaya dan bersandar kepada kemampuan diri, itulah yang menjadi agamanya. Oleh karena itu, Jika seseorang salah dalam percaya atau salah dalam beragama, maka akan merusak seluruh sitem dalam hidupnya dan semua karya-karyanya menjadi menyimpang dan merusak, Itulah sebabnya mengapa Paulus mengatakan “Apa yang dulu kuanggap untung sekarang kuanggap rugi karena pengenalan akan anak Allah

Rabu, 06 September 2017

Setia Pada Perkara Kecil


Setia Pada Perkara Kecil



Suatu malam ada seorang pria tua dan isterinya memasuki sebuah lobi hotel kecil di Philadelpia. Pada saat itu kota Philadelpia sedang melakukan suatu perayaan yang membuat banyak orang datang mengunjungi kota itu, akibatnya semua hotel dari yang besar hingga kecil menjadi penuh. Pria tua dan isterinya ini adalah orang yang terkena imbas dari acara itu dimana mereka tidak menemukan kamar hotel untuk beristrahat, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mencoba keberuntungan di salah satu hotel kecil, tetapi di Hotel itupun telah penuh terisi. 

Saat memasuki hotel kecil itu, pasangan tua ini disambut oleh seorang anak muda yang bertugas menjadi penerima tamu. Sang tamu berkata kepadanya, “semua hotel di kota ini telah penuh terisi, bisakah engkau memberi kami satu kamar saja?” Sang pegawai hotel tersebut menjawab: semua kamar di tempat ini juga telah penuh terisi karena ada event besar kota ini, sang pemuda melanjutkan perkataannya, tetapi saya tidak bisa menyuruh pasangan yang baik seperti anda untuk berhujan-hujan diluar sana pada pukul satu dini hari seperti ini, mengingat kesehatan anda berdua tidak muda lagi, kalau bapak bersedia maukah bapak menempati kamar saya yang sempit?


Waldroft-Astoria

Keesokan harinya sebelum pasangan tua ini meninggalkan hotel mereka menemui pegawai muda itu untuk membayar biaya menginap mereka, tetapi anak muda itu menolak bahwa kamarnya bukanlah bagian dari kamar hotel yang disewakan. Pria tua itu berkata kepada pegawai muda itu: “kamulah orang yang seharusnya menjadi bos sebuah hotel terbaik di Amerika, karena kamu melakukan pekerjaanmu dengan hati yang mau melayani, mungkin suatu saat ada orang yang membangunkan hootel untukmu untuk dikelola”. 

Pegawai hotel tersebut hanya tersenyum ramah kepada orang tua tersebut, tanpa memikirkan kata-kata orang tua tersebut, karena ia berpikir bahwa ia hanyalah seorang karyawan biasa.
 Waktu terus berjalan hingga dua tahun berlalu, sang pegawai muda tersebut mendapat surat yang berisi tiket ke New York dengan permintaan agar ia menjadi tamu orang yang menulis surat itu kepadanya yang ia sendiri tidak kenal. Tanpa banyak berpikir pemuda tersebut berangkat ke New York memenuhi undangan itu, setelah tiba di New York ia baru ingat bahwa orang yang mengundangnya adalah pasangan tua yang dulu pernah menempati kamar kecilnya. 
Pria tua tersebut mengajak pegawai hotel tersebut ke sudut jalan antara Fifth Avenue Thirthy-Fourt Street, pria tua tersebut menunjuk sebuah bangunan baru yang luar biasa megahnya dan mengatakan, itulah hotel yang saya bangun untuk kamu kelola.

George Charles
Pegawai hotel itu adalah George Charles Boldt, yang menerima tawaran Willeam Waldorft Astor si pria tua itu menjadi pemimpin hotel Waldroft-Astoria yang menjadi hotel terbaik di dunia. Ternyata sikap seseorang dalam bekerja sangat menentukan keberhasilan seseorang, jika seseorang sekedar bekerja hanya demi uang, maka apa yang diperolehnya hanya;ah biasa-biasa saja, tetapi jika seseorang bekerja dengan penuh dedikasi dan kesetiaan maka mereka akan memperoleh kesetiaan pula. Siapa setia pada hal-hal yang kecil maka kepadanya akan dipercayakan perkara-perkara besar (Matius. 25: 21).


Gereja Bagaikan Angkot Tua dan Toilet Umum.


Gereja Bagaikan Angkot Tua dan Toilet Umum. 



 Joyoboyo adalah terminal yang melekat dihati penulis, sebab sewaktu penulis masih kuliah dan melakukan pelayanan week end terminal inilah yang menjadi pusat pergerakan penulis. Joyoboyo bagaikan jantung dalam tubuh manusia bagiku ketika gereja belum membeli kendaraan pelayanan dimana Joyoboyo menjadi tempat persinggahan dari dan kemananpun seperti darah yang akan ke seluruh tubuh akan akan selalu melewati jantung untuk dipompa ke seluruh tubuh. 



























































































Joyoboyo adalah tempat kendaraan yang mengantarkan setiap orang kepada tujuan yang dirindukan dan begitu setia kendaraan itu menunggu setiap penumpang untuk diantarkan. Kendaraan-kendaraan itu walau jelek dan panas tetapi menjadi kebutuhan mendasar. Satu hal lagi yang menjengkelkan yaitu sering kali dalam keadaan yang panas saya harus menunggu penumpang yang lain memenuhi kendaraan itu agar cepat berangkat, karena sopir tidak akan berangkat sebelum kendaraan itu penuh, walau kadang hanya tinggal tersisa satu penumpang sopir akan selalu menunggu hingga penumpang menjadi genap. Penulis kadang teringat dengan perumpamaan Tuhan Yesus mengenai gembala yang meninggalkan sembilan puluh sembilan domba dan pergi mencari seekor domba yang terhilang, demikianlah kedaannya dengan satu penumpang yang belum datang. Suatu berkat besar kalau diantara penumpang itu adalah seorang wanita cantik dan duduk berdampingan dengan penulis, tetapi sering kali penumpang yang naik tidak cantik dan juga sedikit berbau tidak sedap, tetapi penumpang yang telah menunggu tidak dapat menolak karena bagaimanapun keberadaanya ia sangat dibutuhkan karena sopir butuh kegenapan jumlah agar dapat berangkat.
          Selain kendaraan, ada satu tempat yang sangat dibutuhkan di Joyoboyo yaitu “toilet umum”. Tolitet umum ini adalah tempat yang sangat sering dikunjungi, bukan karena suka ke toilet tetapi karena butuh. Perasaan berkecamuk ketika memasuki toilet umum di Joyoboyo antara tidak suka tetapi butuh, sering kali ketika memasuki toilet umum tangan akan menutup hidung dan mulut akan berkata ‘huh bau’, aku berpikir orang yang masuk sebelum saya adalah orang jorok yang membuat toilet itu menjadi bau dengan kotoran mereka, tetapi tanpa sadar orang yang masuk setelah saya juga berpikir bahwa sayalah yang jorok yang menjadikan toiet itu menjadi bau. Yang lebih menjengkelkan lagi adalah memasuki tempat bau itu tetap harus membayar, dua kali masuk maka dua kali harus membayar. 

Dalam pengakuan iman Rasuli salah satu pokok pengakuan adalah: “aku percaya Roh Kudus, gereja yang kudus dan am, persekutuan orang-orang kudus”. Pengakuan iman terhadap gereja dihubungkan dengan Roh Kudus dan dua kali gereja dikatakan Kudus. Rasul Paulus menyebut jemaat Korintus yang suka bertika dan banyak pelanggaran itu sebagai orang-orang kudus, walau ada berbagai macam bau tidak sedap dalam jemaat itu yaitu bau pertikaian, perpecahan, bau percabulan (I Kor 5: 1) dan berbagai bau yang lain, tetapi Paulus tetap menyebut mereka dengan sebutan persekutuan orang-orang kudus.Kata kudus yang disematkan pada Gereja tentunya adalah khusus bagi Allah, suci, bersih, jauh dari kekotoran. Kudus tentunya jauh berbeda dengan angkot tua dan penumpangnya yang beragam, tetapi bagaimanapun angkot tersebut akan membawa mereka ke tujuan. Kudus juga tentunya jauh dari kekotoran toilet umum, sering banyak orang bersikap seperti akan memasuki toilet umum saat akan bergabung di gereja, tetapi tanpa sadar tempat yang bau itu tetap menjawab kebutuhan dasarnya, sering kali mereka mengatakan bau, tanpa sadar mereka sendiri mengeluarkan yang bau ditempat itu dan tempat itu menyucikan mereka. Gereja adalah kebutuhan dasar manusia walaupun sering kali tercium bau busuk didalamnya tetapi ditempat itulah mengkuduskan kita dan menjawab kebutuhan mendasar kita.
   

LITURGI IBADAH RAYA MINGGU

    1.   Introitus: (Iringan musik masuk, dan jemaat mengambil saat teduh). 2.   Votum: Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yan...