Rabu, 29 April 2020

Renungan Doa malam 29-04-2020



Penyaliban Yesus dan Pelayanan. 
Mat. 28: 1-15

 

Penyaliban dan kematian Yesus merekonstruksi banyak hal dalam hidup manusia, khusunya pelayan dan pelayanan. Penyaliban Yesus memperlihatkan kepada kita sekalian apa arti pelayan dan pelayanan yang sejati.
Ada banyak hal ironis terjadi disekitar kematian Yesus khususnya pelayanan. Para murid yang seharusnya melakukan pelayanan, justru menyembunyikan diri karena ketakutan, tetapi para wanita lemah justru yang berdiri dekat salib, setia melayani hingga Yesus dimakamkan. Satu hal yang sungguh mencengangkan, adalah Nikodemus dan Yusuf Arimatea, orang-orang yang mengagumi Yesus secara diam-diam akhirnya muncul menyatakan peayanan mereka kepada Guru Agung mereka, dengan mengambil resiko yang besar dan sangat mahal. Demikianlah model pelayanan disekitar penyaliban, kematian dan kebangkitan Yesus: 
1.     Yusuf Arimatea & Nikodemus.
Setiap manusia berasal dari latar belakang yang berbeda-beda dan cara mereka menanggapi situasi yang terjadi tentulah berdasar pertumbuhan mereka masing-masing.
Yusuf Arimatea dan Nikodemus adalah orang-orang dari golongan Farisi, oleh karena itu mereka dapat di golongkan orang-orang terpelajar dan juga tentunya mereka adalah orang-orang yang mapan secara ekonomi. (Mat. 27: 57)
Mereka percaya kepada Tuhan Yesus dengan cara sebagai orang terpelajar. Nikodemus datang bercakap dengan Tuhan Yesus di malam hari secara sembunyi-sembunyi, walau secara golongan Ia bertentangan dengan Yesus, tetapi pengajaran Yesus telah mengganggu dan menggugah pikirannya, sehingga ia datang pada malam hari untuk lebih mengetahu ajaran Yesus. Demikian pula dengan Yusuf Arimatea, menurut tradisi gereja, ia adalah orang yang telah tertarik dengan Yesus ketika Yesus berumur 12 tahun, ketika Yesus bersoal jawab dengan para ahli Taurat di Bait Suci (Yoh. 19: 38-42.
Kedua orang ini adalah orang yang disentuh Yesus lewat pengajaran, sebab pengajaran Tuhan Yesus yang luar biasa menurut mereka.
Ketika Tuhan Yesus mati di salib, dua orang ini , yang dahulu merupakan pengagum secara diam-diam, justru akhirnya merekalah yang muncul melayani Yesus yang mati itu, ketika para rasul justru menyembunyikan diri.
Mereka melayani Tuhan menurut kemampuan mereka, dimana Yusuf Arimatea menggunakan statusnya untuk  berbicara kepada Pilatus, demikian juga dengan Nikodemus, ia justru yang menyediakan minyak Mur dan gaharu yang banyak untuk meminyaki jenazah Yesus, Yusuf justru memberikan kuburan baru bagi Yesus.
2.    Para Perempuan.
Masyarakat Israel di Jaman Yesus, menjadikan wanita sebagai masyarakat kelas dua, tetapi peristiwa salib memeperlihatkan kepada kita kebangkitan wanita. Peran wanita sangat penting dalam pelayanan Yesus hingga kematian dan kebangkitan-Nya.
Para wanita yang melayani Yesus adalah wanita pada umumnya di saat itu, kemungkinan ada yang terdidik dianata mereka seperti Yohana Istri Khuza bendahara Herodes (Luk. 8:3), tetapi sebagian besar adalah wanita sederhana pada umumnya, bukan dari golongan social atas, bukan wanita terdidik. Sebagian perempuan itu mengikuti dan melayani Yesus, karena mereka melihat dan mengalami kasih Yesus secara langsung, diantaranya adalah Maria Magdalena yang disembuhkan dari Roh Jahat.
Peristiwa salib mencatat bahwa banyak perempuan-perempuan yang bukan saja melayani Yesus, tetapi mereka mengikuti-Nya dari Galilea ke Yerusalem hingga Ia disalibkan.
Peristiwa salib memperlihatkan kepada kita peran para wanita dalam melayani, mereka tetap dekat salib Yesus, ketika para murid justru menjauh.  Mereka bersama-sama Nikodemus dan Yusuf Arimatea menurunkan jenazah Tuhan untuk dimakamkan, dan karena keadaan terburu-buru, jenazah Yesus belum dirempah-rempahi, maka pagi-pagi sekali setelah Sabat mereka ke makam Yesus, tanpa berpikir siapa yang akan menggulingkan batu kubur bagi mereka.
Demikianlah para perempuan sederhana melayani Yesus ketika sejak masa Yesus keliling untuk memberitakan kerajaan Allah, hingga Ia disalibkan. Bahkan pada akhirnya berita terpenting dalam sejarah manusia yaitu kebangkitan Tuhan dari antara orang mati, dipercayakan kepada mereka.
Demikianlah dua model pelayan dan pelayanan yang nampak sekitar penyaliban dan kebangkitan Tuhan. Yang pertama kaum cendikia dan kalangan atas yang diwakili oleh Nikodemus dan Yususf Arimetea, mereka percaya pada Yesus karena pengajaran-Nya menggugah pikiran mereka, walau secara sembunyi-sembunyi, dan ketika Tuhan Yesus mati mereka muncul sebagai orang yang melayani Tuhan dengan cara mereka, melobi pemerintah yang diwakili oleh Pilatus.
Model kedua adalah rombongan wanita sederhana, kaum kelas bawah, bukan kaum terdidik, tetapi mereka melihat dan merasakan kasih Tuhan, mereka melayani Tuhan dengan kemampuan mereka, mengerjakan hal-hal praktis, dan menunjukkan kasih mereka kepada Yesus melebihi hidup mereka sendiri.

Kedua model pelayanan ini harus saling melengkapi satu dengan yang lain, demi pelayanan Kerajaan Allah dimasa depan. Tuhan telah menjangkau kita dalam lingkungan kita, dalam kelompok social kita masing-masing, dan kita dipanggil untuk melayani Dia sesuai dengan keberadaan kita, dan kemampuan masing-masing.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar:

Liturgi Ibadah Minggu

  1.    Ajakan Beribadah: “carilah Tuhan selama Ia berkenan ditermui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat” (Yes. 55: 6). 2.    Lagu ...