Penyaliban
Yesus dan Pelayanan.
Mat. 28:
1-15
Penyaliban
dan kematian Yesus merekonstruksi banyak hal dalam hidup manusia, khusunya
pelayan dan pelayanan. Penyaliban Yesus memperlihatkan kepada kita sekalian apa
arti pelayan dan pelayanan yang sejati.
Ada
banyak hal ironis terjadi disekitar kematian Yesus khususnya pelayanan. Para
murid yang seharusnya melakukan pelayanan, justru menyembunyikan diri karena
ketakutan, tetapi para wanita lemah justru yang berdiri dekat salib, setia
melayani hingga Yesus dimakamkan. Satu hal yang sungguh mencengangkan, adalah
Nikodemus dan Yusuf Arimatea, orang-orang yang mengagumi Yesus secara diam-diam
akhirnya muncul menyatakan peayanan mereka kepada Guru Agung mereka, dengan
mengambil resiko yang besar dan sangat mahal. Demikianlah model pelayanan
disekitar penyaliban, kematian dan kebangkitan Yesus:
1.
Yusuf Arimatea & Nikodemus.
Setiap
manusia berasal dari latar belakang yang berbeda-beda dan cara mereka
menanggapi situasi yang terjadi tentulah berdasar pertumbuhan mereka
masing-masing.
Yusuf
Arimatea dan Nikodemus adalah orang-orang dari golongan Farisi, oleh karena itu
mereka dapat di golongkan orang-orang terpelajar dan juga tentunya mereka
adalah orang-orang yang mapan secara ekonomi. (Mat. 27: 57)
Mereka
percaya kepada Tuhan Yesus dengan cara sebagai orang terpelajar. Nikodemus
datang bercakap dengan Tuhan Yesus di malam hari secara sembunyi-sembunyi,
walau secara golongan Ia bertentangan dengan Yesus, tetapi pengajaran Yesus
telah mengganggu dan menggugah pikirannya, sehingga ia datang pada malam hari
untuk lebih mengetahu ajaran Yesus. Demikian pula dengan Yusuf Arimatea,
menurut tradisi gereja, ia adalah orang yang telah tertarik dengan Yesus ketika
Yesus berumur 12 tahun, ketika Yesus bersoal jawab dengan para ahli Taurat di
Bait Suci (Yoh. 19: 38-42.
Kedua
orang ini adalah orang yang disentuh Yesus lewat pengajaran, sebab pengajaran
Tuhan Yesus yang luar biasa menurut mereka.
Ketika
Tuhan Yesus mati di salib, dua orang ini , yang dahulu merupakan pengagum
secara diam-diam, justru akhirnya merekalah yang muncul melayani Yesus yang
mati itu, ketika para rasul justru menyembunyikan diri.
Mereka
melayani Tuhan menurut kemampuan mereka, dimana Yusuf Arimatea menggunakan
statusnya untuk berbicara kepada
Pilatus, demikian juga dengan Nikodemus, ia justru yang menyediakan minyak Mur dan
gaharu yang banyak untuk meminyaki jenazah Yesus, Yusuf justru memberikan
kuburan baru bagi Yesus.
2.
Para Perempuan.
Masyarakat
Israel di Jaman Yesus, menjadikan wanita sebagai masyarakat kelas dua, tetapi peristiwa
salib memeperlihatkan kepada kita kebangkitan wanita. Peran wanita sangat
penting dalam pelayanan Yesus hingga kematian dan kebangkitan-Nya.
Para
wanita yang melayani Yesus adalah wanita pada umumnya di saat itu, kemungkinan
ada yang terdidik dianata mereka seperti Yohana Istri Khuza bendahara Herodes (Luk.
8:3), tetapi sebagian besar adalah wanita sederhana pada umumnya, bukan dari
golongan social atas, bukan wanita terdidik. Sebagian perempuan itu mengikuti
dan melayani Yesus, karena mereka melihat dan mengalami kasih Yesus secara
langsung, diantaranya adalah Maria Magdalena yang disembuhkan dari Roh Jahat.
Peristiwa
salib mencatat bahwa banyak perempuan-perempuan yang bukan saja melayani Yesus,
tetapi mereka mengikuti-Nya dari Galilea ke Yerusalem hingga Ia disalibkan.
Peristiwa
salib memperlihatkan kepada kita peran para wanita dalam melayani, mereka tetap
dekat salib Yesus, ketika para murid justru menjauh. Mereka bersama-sama Nikodemus dan Yusuf
Arimatea menurunkan jenazah Tuhan untuk dimakamkan, dan karena keadaan
terburu-buru, jenazah Yesus belum dirempah-rempahi, maka pagi-pagi sekali
setelah Sabat mereka ke makam Yesus, tanpa berpikir siapa yang akan
menggulingkan batu kubur bagi mereka.
Demikianlah
para perempuan sederhana melayani Yesus ketika sejak masa Yesus keliling untuk
memberitakan kerajaan Allah, hingga Ia disalibkan. Bahkan pada akhirnya berita
terpenting dalam sejarah manusia yaitu kebangkitan Tuhan dari antara orang mati,
dipercayakan kepada mereka.
Demikianlah
dua model pelayan dan pelayanan yang nampak sekitar penyaliban dan kebangkitan
Tuhan. Yang pertama kaum cendikia dan kalangan atas yang diwakili oleh
Nikodemus dan Yususf Arimetea, mereka percaya pada Yesus karena pengajaran-Nya
menggugah pikiran mereka, walau secara sembunyi-sembunyi, dan ketika Tuhan
Yesus mati mereka muncul sebagai orang yang melayani Tuhan dengan cara mereka,
melobi pemerintah yang diwakili oleh Pilatus.
Model
kedua adalah rombongan wanita sederhana, kaum kelas bawah, bukan kaum terdidik,
tetapi mereka melihat dan merasakan kasih Tuhan, mereka melayani Tuhan dengan
kemampuan mereka, mengerjakan hal-hal praktis, dan menunjukkan kasih mereka
kepada Yesus melebihi hidup mereka sendiri.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: