Sabtu, 17 April 2021

MAKSUDNYA INJIL DI CATAT



Nas:

Ibr. 4: 12-16; Mrk. 2: 13-17.

Maksudnya Injil ini dicatat

Yoh. 20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. 

Kata penutup

Yoh. 21:24 Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. 21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Tahukah anda pekerjaan penting apa yang paling banyak dilakuan manusia yang telah mengubah dunia ini? Yaitu tulisan! Anda makan 3 kali sehari, tetapi apakah anda pernah menghitung tulisan yang anda buat setiap hari? Apa lagi di era mesa sekarang ini!

Tulisan adalah hal penting dan serius yang dibuat oleh manusia. Media tulis berkembang dari batu, tulang, lempengan logam, tanah liat, kulit, akhirnya berkembang ke papyrus, lontar dan di Cina pertama kali ditemukan kertas. Di saat ini, tuisan telah beralih ke media elektronik.

Dari berbagai tulisan berupa prasasti, kitab dan buku yang ditulis manusia, buku agama adalah yang paling banyak dicetak dan dibeli. Alkitab adalah Kitab yang paling banyak terjual yaitu: 3,9 milyar kopi.  Penelitian pada tahun 1972-1992 penjualan Alkitab menembus sekitar 6 milyar kopi yang ditulis dalam 200 bahasa. Buku Quotations from Mao-Tse-Tung 820 juta kopi berada pada urutan kedua, Harry potter 820 juta. Bayak penulis bodoh yang mengatakan Quran berada di nomor satu, sebab dibandingkan dengan penjualan KJV (Alkitab versi raja James/versi Inggris kuno).

Dari semua buku yang paling laris, Alkitab adalah buku yang paling banyak dan mensadar merubah dunia ini. Negara-negara yang tadinya tertinggal, tetapi ketika percaya Yesus, berkembang menjadi nagara maju. Ketika Ayothaya sudah demikian maju, London belum ada apa-apanya, tetapi Injil telah merubahnya sedemikian rupa. Reformasi Gereja, juga menjadi titik awal reformasi budaya dan teknologi, dimana mesin cetak pertama kali ditemukan. Orang-orang Kristen tercatat adalah komunitas yang paling teraniaya, tetapi orang tidak menjadi teroris, dan justru tercatat sebagai penemu yang paling banyak memberi sumbangsi bagi dunia ini.

Injil Yohanes nampak berbeda dari Injil lainnya, sebab dalam Injil ini memiliki  dua kali penutup, hal ini tidak semestinya dalam sebuah tulisan, baik surat ataupun kitab Perjanjian Baru. Dimana disela-sela penampakkan Tuhan Yesus, Ia menuliskan maksudnya Injil di catat.

Yang terpenting dalam hidup manusia adalah pengenalan akan Allah! Bagaimanakah manusia berdosa dapat mengenal Allah? Tentu bahwa ketika Allah menyatakan diri kepadanya. Ada dua sifat penyataan Allah yaitu penyataan khusus dan penyataan umum. Penyataan khusus Allah dinyatakan lewat firman-Nya yang disampaikan kepada para nabi, tetapi semua nabi ditolak dan tidak begitu dimengerti, sampai akhirnya Firman itu menjadi sarx (daging/manusia). Yoh.1:1-4; Ibr. 1:1-2. Firman yang menjadi daging inilah yang disaksikan oleh Yohanes dalam Injilnya. Menurut Yohanes, ada tiga tujuan penting Injil dicatat: 

 

1.    Rasul Adalah Saksi Bagi Yesus Kristus Yang Tidak Terbatas.

20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,

21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Dari tulisan St. Yohanes di atas menekankan bahwa  Kristus yang tidak terbatas. Yesus berbeda dengan manusia pada umumnya, secara lahiriah, Ia adalah Pria yang umur-Nya sangat pendek, dan hanya sekitar 3 tahun bersama-sama para murid, tetapi karya-Nya didalam sepanjang hidup-Nya adalah sangat penting. Mengapa? Karena Tuhan Yesus tahu maksud kedatangan-Nya, Ia tahu tujuan hidup-Nya untuk mati dan bangkit, Ia tahu apa yang harus dilakukan-Nya, seperti kata-Nya: “makanan-Ku Ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh. 4: 34).

Ketika manusia pada umumnya menghabiskan waktunya, fokusnya, untuk mencari makanan, Tuhan Yesus justru menjadikan pekerjaan Allah setara dengan makanan-Nya, itulah sebabnya mengapa hampir semua yang dipikirkan-Nya, dikatakan-Nya dan dilakukan-Nya adalah tanda-tanda sorgawi, atau tanda kehadiran Allah bagi manusia.

Tentu bahwa dalam pemikiran Yohanes ketidakterbatasan Yesus, terungkap dari pembukaan Injil-Nya yaitu “bahwa Yesus pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu telah menjadi sarx (daging)”, bahwa karya Yesus bukan sekedar dalam keberadaan-Nya sebagai manusia, tetapi karya-Nya sebagai Firman,  tetapi karya-Nya sebagai manusia yang dibuat-Nya dihadapan para murid, begitu banyak, dalam, mendasar dan penting.

Injil adalah mengenai apa, dan bagaimana karya Yesus. Injil adalah fakta sejarah, Injil adalah koronos sekaligus Kairos Yesus Kristus. Lebih dari pada itu, Injil bukan sekedar biografi Yesus, tetapi suatu ajakan dan seruan untuk menerima Dia sebagai juru selamat, Tuan dan Tuhan.

Selain dari fakta Yesus Kristus yang tidak terbatas, lewat tulisan Injilnya, Rasul Yohanes menegaskan bahwa: Ia adalah saksi dari semua yang karya Yesus Kristus. Yohanes menegaskan bahwa dirinya adalah saksi yang sah dan benar, sebagaimana Ia mengatakan: apa yang kami dengar, lihat dan raba, itulah yang kami sampaikan kepadamu.  (I Yoh. 1:1).

Ketika adik ipar bertanya kepada saya mana yang benar Isa yang dikenal dalam kitab yang dipercayainya, atau Yesus yang berada didalam Injil, maka saya katakana kepadanya: Jika saja ilmu kepolisianmu dipakai maka tidak akan susah untuk menentukan siapa yang benar. Seorang polisi tentu akan mencari kebenaran lewat para saksi yang sah, yaitu mereka yang menyaksikan dan mengalami secara langsung dan mereka yang berada dalam kontek terdekat. Begitu pula dalam dunia tulisan, tentu tulisan yang dipercaya sebagai sumber yang teguh adalah penulis terdekat dari suatu peristiwa.

Penyataan Allah itu harus disampaikan oleh saksi yang benar atau saksi yang sah. Para saksi adalah mereka yang menyaksikan dan mengalami suatu peristiwa, oleh karena itu secara hukum dan secara logis mereka dinyatakan sebagai ‘saksi yang benar’, dengan demikian apa yang mereka saksikan mendapat jaminan sebagai yang benar.

Dari semua ini menegaskan kepada kita sekaian, bahwa Injil adalah kesaksian akan kebenaran karya Yesus, yang disaksikan oleh saksi yang benar, oleh karena itu, kita dipanggil untuk tidak ragu akan kebenaran itu, serta tidak ragu dalam menyaksikanya.

 

2.    Supaya kamu percaya. Bahwa Yesus Mesias, Anak Allah.

Setelah menyatakan apa yang disaksikan yaitu ketidakterbatasan Yesus dan karya-Nya, serta membuktikan keabsahan sebagai saksi yang sah dan benar, Rasul Yohanes sampai kepada kesimpulan bahwa Yesus adalah Mesias, anak Allah. Kesimpulan akan pribadi Yesus ini setara dengan pengakuan Rasul Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup”.

Bagi Yohanes Kesimpulan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, bukan sekedar kesimpulan, tetapi harus menjadi suatu pengakuan iman dan keputusan sikap setiap manusia kepada Yesus, yaitu supaya kamu percaya.

Ada berbagai macam gelar Yesus yang mengungkap setatus diri-Nya kebenaran diri-Nya, yang menunjukkan tujuan kedatangan-Nya, yang menyatakan kuasa-Nya, yang menyatakan jaminan iman dalam nama-Nya, tetapi ada dua nama dan gelar Yesus Kristus yang melingkup semua gelar lainnya yaitu: “Mesias & Anak Allah”. Dan kebenaran itu hanya sekedar menjadi kebenaran pada diri-Nya sendiri, jika kita tidak menentukan sikap percaya kepada-Nya.

Yesus adalah Mesias, Anak Allah, telah menggenapi apa yang dijanjikan dalam PL dan mengenapi apa yang dinantikan Israel serta dunia ini. Itulah sebabnya mengapa Yohanes Pembaptis diakhir hidupnya ketika berada dalam penjara, mengutus muridnya untuk pergi bertanya kepada Yesus apakah Ia adalah Mesias, ataukah ia harus menunggu yang lain. Mendengar jawaban Yesus mengenai tanda-tanda yang diadakan-Nya yaitu orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, orang tuli mendengar, menjadikan ia mati dalam sukacita. Begitu pula dengan Simenon ketika melihat bayi Yesus dapat mengatakan: “sekarang Tuhan, biarlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu”.

Yohanes Pembaptis berseru bertobatlah sebab kerajaan Allah telah dekat, tetapi kedatangan Yesus menjadikan kerajaan Allah itu sudah datang, dan tidak ada seorangpun nabi dalam PL yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis, tetapi kita yang telah mendengar fakta dan karya Yesus yang disaksikan oleh para Rasul, serta percaya bahwa Ia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.

 

3.    Dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam Nama-Nya.

Maksud Injil dituliskan, untuk menyaksikan fakta kebenaran pribadi Yesus dan karya penyelamatan yang dilakukan-Nya. Agar fakta kebenaran itu, yang disaksikan oleh saksi yang benar, menuntun kita untuk beriman kepada-Nya.

Injil tidak bertujuan sekedar memberi informasi, tetapi memberi hidup. Para penulis Injil menuliskan hidup Yesus, yaitu fakta hidup yang menuntun kepara kebenaran bahwa Ia adalah Allah sejati dimana hidupnya yang direnggut itu justru memberi hidup dan sumber hidup yang sejati, sumber hidup kekal.

Iman kita kepada Yesus bukan sekedar iman, tetapi iman yang berkuasa, iman yang memberi dampak, iman yang menuntun kepada hidup yang kekal. Ada berbagai macam iman, dan ada berbagai macam pribadi yang diimani, tetapi hanya iman kepada Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang memberi dampak pada hidup yang kekal.

Demikianlah Injil Kerajaan Allah itu dituliskan sebagai suatu kesaksian akan pribadi Anak-Nya yang tunggal dan karya-karya-Nya yang tidak terbatas itu, agar kita percaya dan tidak goyah, dan oleh iman kita kepada-Nya kita memperoleh hidup.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar:

LITURGI IBADAH RAYA MINGGU

    1.    Intoitus: (saat teduh). 2.    Nyanyian Pembuka: Dengan Apa Kan Ku Balas   Kau Allah Yang Setia, Bapa Yang Mulia. Ka...