Sebagai orang percaya, kita
mengetahui dengan pasti, bahwa: rancangan Allah tidak ada yg gagal, rancagngan
Allah adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan.
Apa yg direncanakan Allah bagi
orang percaya? Ia merencanakan keselamatan kita dan rencananya itu tidak
mungkin gagal. Ia turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, kita
mengetahui bahwa Allah merencanakan damai sejahtera bagiku dan bagimu! Itulah
kata-kata Alkitab. Tetapi apakah Allah merencanakan kesehatan kita? apakah
Allah merencanakan agar kita menjadi kaya? Apakah Allah merencanakan agar
anak-anak kita berpendidikan tinggi? Apakah Allah merencakan masa tua kita
dalam keadaan sehat dan berkecukupan? Allah tidak menjanjikan semuanya itu dan
Allah tidak memastikan hal-hal tersebut! Lalu siapa yg harus merencanakan itu
semua? Ya kita sendiri!
Selama dua tahun ini, kita
mengalami masa-masa sulit akibat pandemic, sehingga banyak hal dalam hidup kita
yg direstart ulang, mungkin keuangan yg selama ini telah di susun manjadi
kacau, oleh karena itu awal tahun ini, ditengah situasi yg belum pulih
seutuhnya, kita harus melakukan sesuatu untuk menata hari-hari kita agar
terbebass dari kesulitan dan langkah terbaik adalah “perencanaan”. Firman Tuhan mengatakan: "Sebab
siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk
dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan
pekerjaan itu?" Lukas 14:28-35
Alkitab memberikan sebuah
ilustrasi lain tentang pentingnya sebuah perencanaan hidup: "Atau, raja manakah yang kalau mau
pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan,
apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya
dengan dua puluh ribu orang?"
(Lukas 14:31). Karena itu
setiap kali membuat sebuah rencana jangan sekali-kali kita melupakan Tuhan,
sebab Dialah yang berkuasa atas hidup kita, Dia tahu hari esok. Oleh karena itu Rasul Yakobus mengatakan: Jangan
Melupakan Tuhan dalam Perencanaan ( Yakobus 4:13-17)
Rencana Allah dan rencana
manusia adalah dua hal yg kualitasnya berbeda. Manusia sebagai ciptaan dan
Allah sebagai pencipta, manusia berdosa dan Allah suci, manusia tidak maha tahu
masa depan dan Allah maha tahu masa depan.
Kualitas rencana Allah &
manusia tercermin dari beberapa ayat Alkitab bahwa:
Ayb 5:12 Ia menggagalkan rancangan orang
cerdik, sehingga usaha tangan mereka tidak berhasil;
Ams 20:18 Rancangan terlaksana oleh pertimbangan,
sebab itu berperanglah dengan siasat.
Ams 19:21 Banyaklah rancangan di hati manusia,
tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.
Yes 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah
rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Ayb 42:2
"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada
rencana-Mu yang gagal.
Suatu anugerah besar Allah
adalah hikmat, dan hikmat dinyatakan salah satunya adalah “perencanaan”. Perencanaan
sering kali dianggap biasa oleh orang-orang sebagai pekerja tetap. Sehingga
dampak dari orang-orang pekerja tetap yaitu: ‘hidup yg stagnan” atau hidup yg
dikendalikan dan ditentukan oleh situasi dan kondisi.
Seorang petani tidak mungkin
akan menjadi petani yg baik jika mereka tidak mahir dalam perencanaan. Seorang
pertain hanya akan menabur benih dengan perencanaan, gagal merencanakan adalah
merencanakan gagal.
Ada orang yg selalu mengatakan:
“untuk apa perencanaan, makan aja susah”, justru karena makan susah dan sumber
daya yg sedikit, oleh karena itu diperlukan perencanaan yg lebih matang agar
tidak keteteran. Orang yg hanya bekerja, akhirnya hanya menjalani hidup, dan
kita melihat hanya rutinitas, rutinitas yg membosankan, hidup yg tidak mencapai
sasaran, hidup yg tidak bertumbuh dalam iman.
Mengapa
perencanaan adalah penting?
1.
Perencanaan adalah pernyataan
iman!
Kata orang, masa lalu adalah
kenangan, walau kadang semuanya tidak hanya menjadi kenangan, sebab dampaknya
masih terbawa hingga hari ini. Hari ini adalah anugerah dan hari depan adalah
harapan.
Biarlah kita belajar dari masa
lalu, dan berharap akan masa depan yg lebih baik, dan harapan masa depan yg
lebih baik itu, ada yg menjadi wilayah Allah dan ada yg Allah berikan kepada
kita untuk menjadikannya lebih baik! “perencanaan” adalah hal terbaik yg dapat
dan harus dilakukan oleh orang-orang beriman.
Siapa yg merencanakan hari depan
pada hari ini, harus percaya bahwa hari esok masih ada. Siapa merencanakan masa
depan, ia harus percaya bahwa masa depan akan lebih baik dari pada hari ini,
itulah “Iman”.
Setiap orang yg merencanakan dan
percaya bahwa hari esok akan lebih baik, juga percaya bahwa Allah yg menguasai
hari esok adalah Allah yg baik, yg sedang turut bekerja agar ada hari depan yg
Sentosa bagi setiap orang percaya.
Siapa merencakan hari esok yg
lebih baik, adalah orang yg sedang bertumbuh dalam iman, sebab hari esok tidak baik
dengan sendiri, tanpa terlebih dahulu, kita harus berubah menjadi lebih baik dari masa lalu.
Orang yg bertumbuh dalam iman,
adalah orang-orang yg selalu sadar akan kesalahannya di masa lalu dan
berkomitmen untuk berubah menjadi lebih baik, semakin menjadi pribadi seperti
yg Tuhan Yesus Ingingkan, bahkan bermetamorfosis menjadi seperti Kristus.
Biarlah kita sekalian seperti
Musa yg berkata: Ajarlah kami menghitung, hari-hari kami, sehingga kami beroleh
hati yg bijaksana. Dan biarlah kita semua adalah seperti Rasul Paulus yg
berkata: “apa yg dulu kuanggap sebagai kemuliaan, sekarang ku anggap sampah
karena Kristus.
2.
Adanya tujuan (goal/sasaran).
Seeokor Rusa hanya bangun pagi
hari dengan tujuan mencari makan dan satu hal yg harus dilakukkannya yiatu
berlari cepat!
Manusia banyak yg pandai, banyak
yg kelihatan sukses, memiliki uang banyak, tetapi ketika saya bertanya kepada
mereka, sebutkan 5 tujuan hidupmu yg paling penting, rata-rata tidak dapat
menjawab, jika dapat menjawab mereka tidak dapat menjawab dengan benar seperti
yg seharusnya.
Dalam bukunya: The Porpose
Driving Live, suatu buku Best Seller di buka dengan poin:
ü Diciptakan
untuk kekekalan.
ü Diciptakan
bagi kemuliaan Allah
ü Direncanakan
bagi kesenangan Allah (Yes. 61: 3).
Ada begitu banyak manusia di
dunia ini, mereka datang dan pergi, tetapi hanya beberapa orang yg dikenang,
mengapa? Selama dua millennium ini, ssebagian besar orang kenal Yesus yg dari
Nazaret, tetapi juga sebagaian besar manusia dua millennium ini, mengenal
beberapa nelayan dari Galilea, yaitu Simon Petrus, Yakobus dan
Yohanes….mengapa? pertama karena beberapa nelayan ini, dekat dengan orang yg
sangat terkenal, kedua, bahwa karena dalam hidup mereka, mereka memutuskan
untuk mengikuti orang yg tepat, ketiga karena ketika mereka tahu siapa yg
mereka ikuti, mereka mengikutinya dengan setia dan konsisten disepanjang hidup
mereka, karena mereka tahu apa yg menjadi tujuan hidup mereka.
Rasul Paulus dengan jelas
mengatakan: “bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Mereka
tahu betul apa tujuan hidup mereka dan setiap hari mereka mengejar tujuan
tersebut sampai akhir hayat mereka.
Kita tidak ingin menjadi orang
yg terkenal dan terkenang, tetapi setidaknya, janji Allah terlaksana kepada
kita bahwa “kita dipuaskan Allah”, kepuasan itu hanya akan terjadi jika kita
mengetahui tujuan kita dan telah mencapai tujuan tersebut.
3.
Langkah awal menyelesaikan
masalah
Hidup manusia berdosa, penuh
dengan masalah, langkah terbaik untuk menyelesaiakan masalah dalam hidup
adalah: “mengetahui masalah”.
Setiap mansuia memiliki msalah
dan tingkat masalah yg berbeda-beda. Ada yg memiliki masalah mendasar yaitu
“bagaimana anak-anakku cukup makan hari esok”.
Ada seorang ibu yg hidup
keluarganya cukup mapan, ia tidak memiliki msalah dengan makan atau keuangan,
karena keluarga mereka memiliki pabrik, tetapi suaminya ketika diberkati Tuhan,
ia tidak merasa cukup, dan memiliki WIL…ia bergumul untuk masalah tersebut.
Ingin cerai, tetapi tidak menyelesaikan masalah, tetapi justru menimbulkan
banyak masalah lain. Hingga ia menetapkan suatu resolusi bagi dirinya sendiri,
yaitu ia merencanakan untuk berdisiplin berdoa. Selama bertahun-tahun ia berdoa,
apakah msalahanya selesai? Apakah suaminya meninggalkan WILnya tersebut? Tidak!
Tetapi ibu ini akhinya menyadari, bahwa ketika ia berdoa, memang suaminya tidak
meninggalkan WILNya tersebut, tetapi justru dalam doa tersebut, Ia menjadi
kuat, bijak, sabar, Tuhan justrus merubahkan dirinya terlebih dahulu, dan bukan
suaminya.
Sampai suatu saat suaminya
berkunjung ke pabrik dengan WILnya dan di pabrik itu terjadi ledakkan dan
suaminya terkena dampak dari ledakkan tersebut. Selama suaminya di rawat akibat
ledakkan, si WIL tidak pernah menjenguk apa lagi merawatnya, hanya isterinya yg
setia merawatnya, sampai sang suami ini, sadar bahwa: aku telah mencampakkan
berlian yg Tuhan berikan dan memunggut batu kali untuk bersenang-senang. Di
saat itulah suaminya berubah dan keluarga mereka kembali utuh.
Kadang masalah terbesar dalam
hidup kita, adalah diri kita sendiri dalam memandang masalah dan bersikap
terhadap masalah yg kita hadapi.
Ada orang yg keluar gereja,
karena memandang bahwa gereja dimana ia berada penuh dengan masalah, tetapi
ketika ia pindah ke gereja lain, masalah lain tetap ada, ternyata msaalah
utamanya, bukan terletak pada permasaahan gereja, tetapi dirinya sendirilah yg
bermsalah dalam bersikap dan memandang masalah gereja.
Ada suami, isterri yg memandang
rumah tangganya bermsalah, anak-anak, suami, eknomi, dan lain sebagainya,
tetapi sebebanarnya masalah terbesar adalah dirinya sendiri.
Perencanaan adalah “langkah awal
yg terbaik untuk menyelesaikan masalah hidup orang beriman”. Jangan pertama-tama
membuat rencana untuk merubahkan kota, tetapi rubahlah dirimu terlebih dahulu,
sebab “seorang yg sabar, lebih dari pada pahlawan yg menaklukkan kota”. Saya
juga percaya bahwa engkau dapat menaklukkan suamimu, isterimu, anak-anakmu,
orang-orang di tempat kerjamu dll.
4.
Ada evaluasi hidup.
Suatu saat seorang ibu, ketika
saya mengunjungi dia, ia selalu mengeluh bahwa ia kekurangan uang. Pada satu
sisi, kita tidak dapat duduk di rumahnya, karena banyaknya mainan dan
barang-barang yg berserakkan. Sampai suatu saat saya mengatakan kepada dia,
coba beri label harga pada semua barang yg ada di rumahmu ini, maka engkau
dapat melihat tumpukkan uang, berkat, yg engkau telah belanjakkan dengan tidak
berhikmat.
Ponakan saya, hingga SMP hanya
memiliki beberapa mainan, dan mainan itu ssemua masih baik dan terawat, tertata
di lemari belajarnya hingga ia besar, ia tetap tumbuh menjadi anak yg Bahagia,
pandai, dari anak yg lain.
Ø Brapa
waktu yg lewat sia-sia?
Ø Brapa
kekuatan yg lewat sia-sia?
Ø Brapa
uang yg dibelanjakan sia-sia?
Jika kita tidak
memiliki perencanaan, maka kita tidak memiliki sasaran untuk evaluasi, jika
kita tidak memiliki evaluasi, maka kita tidak memiliki pikiran apakah kita
telah berhasil atau tidak, maju atau tidak!
Hanya dengan adanya evaluasi hidup kita sendiri,
kita akan berani mengatakan kepada diri kita dan kepada orang beriman: “aku
telah mengakhiri perandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku
telah memelihara iman”. ( 2 Tim. 4:7). Karena engkau telah berjuang, karena
engkau telah berupaya untuk bertumbuh, karena engakau telah
mempertanggungjawabkan semua yg Allah telah berikan kepadamu.