Sabtu, 22 Januari 2022

Rencana Allah dan Rencana manusia.

 


Sebagai orang percaya, kita mengetahui dengan pasti, bahwa: rancangan Allah tidak ada yg gagal, rancagngan Allah adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan.

Apa yg direncanakan Allah bagi orang percaya? Ia merencanakan keselamatan kita dan rencananya itu tidak mungkin gagal. Ia turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, kita mengetahui bahwa Allah merencanakan damai sejahtera bagiku dan bagimu! Itulah kata-kata Alkitab. Tetapi apakah Allah merencanakan kesehatan kita? apakah Allah merencanakan agar kita menjadi kaya? Apakah Allah merencanakan agar anak-anak kita berpendidikan tinggi? Apakah Allah merencakan masa tua kita dalam keadaan sehat dan berkecukupan? Allah tidak menjanjikan semuanya itu dan Allah tidak memastikan hal-hal tersebut! Lalu siapa yg harus merencanakan itu semua? Ya kita sendiri!  

Selama dua tahun ini, kita mengalami masa-masa sulit akibat pandemic, sehingga banyak hal dalam hidup kita yg direstart ulang, mungkin keuangan yg selama ini telah di susun manjadi kacau, oleh karena itu awal tahun ini, ditengah situasi yg belum pulih seutuhnya, kita harus melakukan sesuatu untuk menata hari-hari kita agar terbebass dari kesulitan dan langkah terbaik adalah “perencanaan”.  Firman Tuhan mengatakan: "Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?"  Lukas 14:28-35

Alkitab memberikan sebuah ilustrasi lain tentang pentingnya sebuah perencanaan hidup:  "Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?"  (Lukas 14:31).  Karena itu setiap kali membuat sebuah rencana jangan sekali-kali kita melupakan Tuhan, sebab Dialah yang berkuasa atas hidup kita, Dia tahu hari esok.  Oleh karena itu Rasul Yakobus mengatakan: Jangan Melupakan Tuhan dalam Perencanaan ( Yakobus 4:13-17)

Rencana Allah dan rencana manusia adalah dua hal yg kualitasnya berbeda. Manusia sebagai ciptaan dan Allah sebagai pencipta, manusia berdosa dan Allah suci, manusia tidak maha tahu masa depan dan Allah maha tahu masa depan.

Kualitas rencana Allah & manusia tercermin dari beberapa ayat Alkitab bahwa:

*    Ayb 5:12          Ia menggagalkan rancangan orang cerdik, sehingga usaha tangan mereka tidak berhasil;

*    Ams 20:18       Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat.

*    Ams 19:21       Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.

*    Yes 55:8          Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

*    Ayb 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.

Suatu anugerah besar Allah adalah hikmat, dan hikmat dinyatakan salah satunya adalah “perencanaan”. Perencanaan sering kali dianggap biasa oleh orang-orang sebagai pekerja tetap. Sehingga dampak dari orang-orang pekerja tetap yaitu: ‘hidup yg stagnan” atau hidup yg dikendalikan dan ditentukan oleh situasi dan kondisi.

Seorang petani tidak mungkin akan menjadi petani yg baik jika mereka tidak mahir dalam perencanaan. Seorang pertain hanya akan menabur benih dengan perencanaan, gagal merencanakan adalah merencanakan gagal.

Ada orang yg selalu mengatakan: “untuk apa perencanaan, makan aja susah”, justru karena makan susah dan sumber daya yg sedikit, oleh karena itu diperlukan perencanaan yg lebih matang agar tidak keteteran. Orang yg hanya bekerja, akhirnya hanya menjalani hidup, dan kita melihat hanya rutinitas, rutinitas yg membosankan, hidup yg tidak mencapai sasaran, hidup yg tidak bertumbuh dalam iman.

Mengapa perencanaan adalah penting?

1.    Perencanaan adalah pernyataan iman!


Kata orang, masa lalu adalah kenangan, walau kadang semuanya tidak hanya menjadi kenangan, sebab dampaknya masih terbawa hingga hari ini. Hari ini adalah anugerah dan hari depan adalah harapan.

Biarlah kita belajar dari masa lalu, dan berharap akan masa depan yg lebih baik, dan harapan masa depan yg lebih baik itu, ada yg menjadi wilayah Allah dan ada yg Allah berikan kepada kita untuk menjadikannya lebih baik! “perencanaan” adalah hal terbaik yg dapat dan harus dilakukan oleh orang-orang beriman.

Siapa yg merencanakan hari depan pada hari ini, harus percaya bahwa hari esok masih ada. Siapa merencanakan masa depan, ia harus percaya bahwa masa depan akan lebih baik dari pada hari ini, itulah “Iman”.

Setiap orang yg merencanakan dan percaya bahwa hari esok akan lebih baik, juga percaya bahwa Allah yg menguasai hari esok adalah Allah yg baik, yg sedang turut bekerja agar ada hari depan yg Sentosa bagi setiap orang percaya.

Siapa merencakan hari esok yg lebih baik, adalah orang yg sedang bertumbuh dalam iman, sebab hari esok tidak baik dengan sendiri, tanpa terlebih dahulu, kita harus  berubah menjadi lebih baik dari masa lalu.

Orang yg bertumbuh dalam iman, adalah orang-orang yg selalu sadar akan kesalahannya di masa lalu dan berkomitmen untuk berubah menjadi lebih baik, semakin menjadi pribadi seperti yg Tuhan Yesus Ingingkan, bahkan bermetamorfosis menjadi seperti Kristus.

Biarlah kita sekalian seperti Musa yg berkata: Ajarlah kami menghitung, hari-hari kami, sehingga kami beroleh hati yg bijaksana. Dan biarlah kita semua adalah seperti Rasul Paulus yg berkata: “apa yg dulu kuanggap sebagai kemuliaan, sekarang ku anggap sampah karena Kristus.

 

2.    Adanya tujuan (goal/sasaran).

Seeokor Rusa hanya bangun pagi hari dengan tujuan mencari makan dan satu hal yg harus dilakukkannya yiatu berlari cepat!

Manusia banyak yg pandai, banyak yg kelihatan sukses, memiliki uang banyak, tetapi ketika saya bertanya kepada mereka, sebutkan 5 tujuan hidupmu yg paling penting, rata-rata tidak dapat menjawab, jika dapat menjawab mereka tidak dapat menjawab dengan benar seperti yg seharusnya.

Dalam bukunya: The Porpose Driving Live, suatu buku Best Seller di buka dengan poin:

ü  Diciptakan untuk kekekalan.

ü  Diciptakan bagi kemuliaan Allah

ü  Direncanakan bagi kesenangan Allah (Yes. 61: 3).

Ada begitu banyak manusia di dunia ini, mereka datang dan pergi, tetapi hanya beberapa orang yg dikenang, mengapa? Selama dua millennium ini, ssebagian besar orang kenal Yesus yg dari Nazaret, tetapi juga sebagaian besar manusia dua millennium ini, mengenal beberapa nelayan dari Galilea, yaitu Simon Petrus, Yakobus dan Yohanes….mengapa? pertama karena beberapa nelayan ini, dekat dengan orang yg sangat terkenal, kedua, bahwa karena dalam hidup mereka, mereka memutuskan untuk mengikuti orang yg tepat, ketiga karena ketika mereka tahu siapa yg mereka ikuti, mereka mengikutinya dengan setia dan konsisten disepanjang hidup mereka, karena mereka tahu apa yg menjadi tujuan hidup mereka.

Rasul Paulus dengan jelas mengatakan: “bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Mereka tahu betul apa tujuan hidup mereka dan setiap hari mereka mengejar tujuan tersebut sampai akhir hayat mereka.

Kita tidak ingin menjadi orang yg terkenal dan terkenang, tetapi setidaknya, janji Allah terlaksana kepada kita bahwa “kita dipuaskan Allah”, kepuasan itu hanya akan terjadi jika kita mengetahui tujuan kita dan telah mencapai tujuan tersebut.

 

3.    Langkah awal menyelesaikan masalah


Hidup manusia berdosa, penuh dengan masalah, langkah terbaik untuk menyelesaiakan masalah dalam hidup adalah: “mengetahui masalah”.

Setiap mansuia memiliki msalah dan tingkat masalah yg berbeda-beda. Ada yg memiliki masalah mendasar yaitu “bagaimana anak-anakku cukup makan hari esok”.

Ada seorang ibu yg hidup keluarganya cukup mapan, ia tidak memiliki msalah dengan makan atau keuangan, karena keluarga mereka memiliki pabrik, tetapi suaminya ketika diberkati Tuhan, ia tidak merasa cukup, dan memiliki WIL…ia bergumul untuk masalah tersebut. Ingin cerai, tetapi tidak menyelesaikan masalah, tetapi justru menimbulkan banyak masalah lain. Hingga ia menetapkan suatu resolusi bagi dirinya sendiri, yaitu ia merencanakan untuk berdisiplin berdoa. Selama bertahun-tahun ia berdoa, apakah msalahanya selesai? Apakah suaminya meninggalkan WILnya tersebut? Tidak! Tetapi ibu ini akhinya menyadari, bahwa ketika ia berdoa, memang suaminya tidak meninggalkan WILNya tersebut, tetapi justru dalam doa tersebut, Ia menjadi kuat, bijak, sabar, Tuhan justrus merubahkan dirinya terlebih dahulu, dan bukan suaminya.

Sampai suatu saat suaminya berkunjung ke pabrik dengan WILnya dan di pabrik itu terjadi ledakkan dan suaminya terkena dampak dari ledakkan tersebut. Selama suaminya di rawat akibat ledakkan, si WIL tidak pernah menjenguk apa lagi merawatnya, hanya isterinya yg setia merawatnya, sampai sang suami ini, sadar bahwa: aku telah mencampakkan berlian yg Tuhan berikan dan memunggut batu kali untuk bersenang-senang. Di saat itulah suaminya berubah dan keluarga mereka kembali utuh.

Kadang masalah terbesar dalam hidup kita, adalah diri kita sendiri dalam memandang masalah dan bersikap terhadap masalah yg kita hadapi.

Ada orang yg keluar gereja, karena memandang bahwa gereja dimana ia berada penuh dengan masalah, tetapi ketika ia pindah ke gereja lain, masalah lain tetap ada, ternyata msaalah utamanya, bukan terletak pada permasaahan gereja, tetapi dirinya sendirilah yg bermsalah dalam bersikap dan memandang masalah gereja.

Ada suami, isterri yg memandang rumah tangganya bermsalah, anak-anak, suami, eknomi, dan lain sebagainya, tetapi sebebanarnya masalah terbesar adalah dirinya sendiri.

Perencanaan adalah “langkah awal yg terbaik untuk menyelesaikan masalah hidup orang beriman”. Jangan pertama-tama membuat rencana untuk merubahkan kota, tetapi rubahlah dirimu terlebih dahulu, sebab “seorang yg sabar, lebih dari pada pahlawan yg menaklukkan kota”. Saya juga percaya bahwa engkau dapat menaklukkan suamimu, isterimu, anak-anakmu, orang-orang di tempat kerjamu dll.

 

4.    Ada evaluasi hidup.

Suatu saat seorang ibu, ketika saya mengunjungi dia, ia selalu mengeluh bahwa ia kekurangan uang. Pada satu sisi, kita tidak dapat duduk di rumahnya, karena banyaknya mainan dan barang-barang yg berserakkan. Sampai suatu saat saya mengatakan kepada dia, coba beri label harga pada semua barang yg ada di rumahmu ini, maka engkau dapat melihat tumpukkan uang, berkat, yg engkau telah belanjakkan dengan tidak berhikmat.

Ponakan saya, hingga SMP hanya memiliki beberapa mainan, dan mainan itu ssemua masih baik dan terawat, tertata di lemari belajarnya hingga ia besar, ia tetap tumbuh menjadi anak yg Bahagia, pandai, dari anak yg lain.

Ø  Brapa waktu yg lewat sia-sia?

Ø  Brapa kekuatan yg lewat sia-sia?

Ø  Brapa uang yg dibelanjakan sia-sia?

Jika kita tidak memiliki perencanaan, maka kita tidak memiliki sasaran untuk evaluasi, jika kita tidak memiliki evaluasi, maka kita tidak memiliki pikiran apakah kita telah berhasil atau tidak, maju atau tidak!

Hanya  dengan adanya evaluasi hidup kita sendiri, kita akan berani mengatakan kepada diri kita dan kepada orang beriman: “aku telah mengakhiri perandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman”. ( 2 Tim. 4:7). Karena engkau telah berjuang, karena engkau telah berupaya untuk bertumbuh, karena engakau telah mempertanggungjawabkan semua yg Allah telah berikan kepadamu.

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar:

LITURGI IBADAH RAYA MINGGU

    1.    Intoitus: (saat teduh). 2.    Nyanyian Pembuka: Kubersyukur Bapa   Banyak yang Kau perbuat Didalam hidupku Rancanga...