PEMURIDAN DALAM KELUARGA.
Hubungan apakah yang terdekat
bagi seorang manusia dengan manusia lainnya? Apakah hubungan darah ataukah
hubungan pernikahan, persahabatan, atau hubungan iman? Apa kata Alkitab mengenai hubungan-hubungan
ini?
Alkitab banyak berbicara mengenai
hubungan manusia. Pada mulanya Alkitab mengatakan “sebab itu seorang laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
menjadi satu daging” (Kej. 2: 24). Apakah hubungan suami isteri lebih dekat
dari hubungan orang tua dan anak? Hal ini diungkapkan oleh Elkana kepada
isterinya Hana bahwa: “bukankah aku
lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?” (1 Sam 1: 8b).
Alkitab berbicara mengenai ordo
atau susunan dalam hubungan manusia yaitu hubungan suami isteri, orang tua
anak, saudara sekandung dan hubungan sedarah lalu persahabatan. Tetapi Alkitab
juga berbicara mengenai realita hubungan lain diluar hubungan keluarga yaitu
“hubungan iman”. Hubungan iman adalah hubungan yang diikat oleh Allah antara
manusia satu dengan lainnya dengan Dirinya karena percaya kepada-Nya.
Lalu hubungan apakah yang lebih
dekat apakah hubungan iman ataukah hubungan pernikahan dan hubungan darah?
Rasul Paulus mengatakan “marilah kita berbuat baik kepada semua orang, terutama
kepada kawan-kawan kita seiman (Gal. 6: 10; Fil. 1: 17).
Ezra mengadakan revolusi di
jamannya dimana ia memerintahkan orang Israel untuk meninggalkan isteri dan
anak-anak mereka dari bangsa-bangsa bukan Yahudi demi kembali kepada Allah Israel
dan menjaga kekudusan benih bangsa Israel (Ezra. 10:1-). Dikemudian hari Paulus
mengijinkan seorang percaya untuk meninggalkan suami/isteri mereka yang tidak
percaya kalau suami/isteri yang tidak
percaya tersebut meminta untuk cerai,
tetapi kalau mereka tidak ingin bercerai maka Paulus meminta mereka untuk
menjadi isteri/suami saleh demi memenangkan suami/isteri mereka dengan cara
hidup mereka(I Kor. 7: 1-16).
Suatu saat Abraham meminta kasih
karunia Tuhan agar Ismail diperkenan untuk mendapat kasih karunia Allah, tetapi
Allah menjawab “tidak”, sebab Allah memang telah menjanjikan seorang anak lain
yaitu Ishak. Ismael lahir karena keinginan daging sementara Ishak karena janji.
Dikemudian hari Ismail akhirnya diusir oleh Abraham karena desakkan Sara dan
atas injin Allah.
Dari beberapa contoh yang
diberikan Alkitab dengan tegas Alkitab memberikan keterangan bahwa hubungan
yang terdekat menurut Alkitab adalah: hubungan iman, suami isteri, orang tua
dan anak, keluarga sedarah dll.
Keutamaan hubungan iman juga kita
saksikan diatas kayu salib ketika Tuhan Yesus berkata: “ibu, inilah, anakmu!
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: inilah ibumu! (Yoh.19:26-27).
Dalam PL Tuhan memberikan kasih
karunia-Nya kepada satu bangsa berdasarkan janji dan hubungan darah yaitu
bangsa Israel, tetapi dalam PB Allah memberikan janji keselamatan melalui iman
kepada semua bangsa. Dan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya Allah
memberikan janji-Nya bahwa keluarga orang-orang percaya itu juga hendak diberi
karunia selamat didalam iman: “bertobatlah dan hendaknya masing-masing member
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi
anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil
oleh Tuhan Allah kita (Kis. 2: 38-39; Kis. 11: 14;). Sejalan dengan ini Rasul
Paulus juga berkata kepada kepala penjara di Filipi: “percayalah kepada Tuhan
Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Kis. 16: 31).
Demikianlah Allah memberikan
kasih karunia-Nya kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya yaitu keselamatan
baginya dan juga Allah ingin memperlebas lingkaran kasih-Nya itu kepada semua
anggota keluarga.
Bagi setiap orang yang telah
diselamatkan dan yang mengasihi keluarganya bahwa tidak ada perberian dan
tindakan terindah bagi keluarga yang kita kasihi, selain menyadari bahwa Allah
juga mengasihi mereka dan memberi janji keselamatan kepada mereka lewat
orang-orang yang telah diselamatkan dalam keluarga, dan keselamatan itu hanya
akan tercapai oleh penginjilan keluarga,
oleh itu adalah keharusan bagi setiap kita untuk memberitakan Injil dalam
keluarga.
Penginjilan dalam keluarga kadang
menjadi sesuatu yang sangat sulit bahkan mustahil untuk berhasil, tetapi untuk
itulah sebabnya Yesus Kristus mengutus Roh Kudus yang menjadikan pemberitaan
Injil menjadi mungkin bahkan pasti dalam setiap keluarga.
Sukacita besar ketika mendapati
bahwa seluruh anggota kelaurga mengenal Yesus, mengasihi Dia dan melayani Dia,
dengan demikian setiap angkatan yang lama akan pergi kedalam dunia orang mati
dalam damai sejahtera bukan saja karena mereka telah memperoleh keselamatan,
tetapi mereka telah melihat bahwa ada angkatan muda yang juga percaya seperti
mereka, dunia dan gereja memiliki masa depan didalam Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: