Rabu, 21 Maret 2018

PEMURIDAN DALAM KELUARGA.



PEMURIDAN DALAM KELUARGA.



 Hubungan apakah yang terdekat bagi seorang manusia dengan manusia lainnya? Apakah hubungan darah ataukah hubungan pernikahan, persahabatan, atau hubungan iman?  Apa kata Alkitab mengenai hubungan-hubungan ini?
Alkitab banyak berbicara mengenai hubungan manusia. Pada mulanya Alkitab mengatakan  “sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Kej. 2: 24). Apakah hubungan suami isteri lebih dekat dari hubungan orang tua dan anak? Hal ini diungkapkan oleh Elkana kepada isterinya Hana bahwa:  “bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?” (1 Sam 1: 8b).
Alkitab berbicara mengenai ordo atau susunan dalam hubungan manusia yaitu hubungan suami isteri, orang tua anak, saudara sekandung dan hubungan sedarah lalu persahabatan. Tetapi Alkitab juga berbicara mengenai realita hubungan lain diluar hubungan keluarga yaitu “hubungan iman”. Hubungan iman adalah hubungan yang diikat oleh Allah antara manusia satu dengan lainnya dengan Dirinya karena percaya kepada-Nya.
Lalu hubungan apakah yang lebih dekat apakah hubungan iman ataukah hubungan pernikahan dan hubungan darah? Rasul Paulus mengatakan “marilah kita berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada kawan-kawan kita seiman (Gal. 6: 10; Fil. 1: 17).
Ezra mengadakan revolusi di jamannya dimana ia memerintahkan orang Israel untuk meninggalkan isteri dan anak-anak mereka dari bangsa-bangsa bukan Yahudi demi kembali kepada Allah Israel dan menjaga kekudusan benih bangsa Israel (Ezra. 10:1-). Dikemudian hari Paulus mengijinkan seorang percaya untuk meninggalkan suami/isteri mereka yang tidak percaya kalau suami/isteri yang tidak percaya tersebut meminta untuk cerai, tetapi kalau mereka tidak ingin bercerai maka Paulus meminta mereka untuk menjadi isteri/suami saleh demi memenangkan suami/isteri mereka dengan cara hidup mereka(I Kor. 7: 1-16).
Suatu saat Abraham meminta kasih karunia Tuhan agar Ismail diperkenan untuk mendapat kasih karunia Allah, tetapi Allah menjawab “tidak”, sebab Allah memang telah menjanjikan seorang anak lain yaitu Ishak. Ismael lahir karena keinginan daging sementara Ishak karena janji. Dikemudian hari Ismail akhirnya diusir oleh Abraham karena desakkan Sara dan atas injin Allah.
Dari beberapa contoh yang diberikan Alkitab dengan tegas Alkitab memberikan keterangan bahwa hubungan yang terdekat menurut Alkitab adalah: hubungan iman, suami isteri, orang tua dan anak, keluarga sedarah dll.
Keutamaan hubungan iman juga kita saksikan diatas kayu salib ketika Tuhan Yesus berkata: “ibu, inilah, anakmu! Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: inilah ibumu! (Yoh.19:26-27). 
Dalam PL Tuhan memberikan kasih karunia-Nya kepada satu bangsa berdasarkan janji dan hubungan darah yaitu bangsa Israel, tetapi dalam PB Allah memberikan janji keselamatan melalui iman kepada semua bangsa. Dan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya Allah memberikan janji-Nya bahwa keluarga orang-orang percaya itu juga hendak diberi karunia selamat didalam iman: “bertobatlah dan hendaknya masing-masing member dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita (Kis. 2: 38-39; Kis. 11: 14;). Sejalan dengan ini Rasul Paulus juga berkata kepada kepala penjara di Filipi: “percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Kis. 16: 31).
Demikianlah Allah memberikan kasih karunia-Nya kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya yaitu keselamatan baginya dan juga Allah ingin memperlebas lingkaran kasih-Nya itu kepada semua anggota keluarga.
Bagi setiap orang yang telah diselamatkan dan yang mengasihi keluarganya bahwa tidak ada perberian dan tindakan terindah bagi keluarga yang kita kasihi, selain menyadari bahwa Allah juga mengasihi mereka dan memberi janji keselamatan kepada mereka lewat orang-orang yang telah diselamatkan dalam keluarga, dan keselamatan itu hanya akan tercapai  oleh penginjilan keluarga, oleh itu adalah keharusan bagi setiap kita untuk memberitakan Injil dalam keluarga.
  
Penginjilan dalam keluarga kadang menjadi sesuatu yang sangat sulit bahkan mustahil untuk berhasil, tetapi untuk itulah sebabnya Yesus Kristus mengutus Roh Kudus yang menjadikan pemberitaan Injil menjadi mungkin bahkan pasti dalam setiap keluarga.
Sukacita besar ketika mendapati bahwa seluruh anggota kelaurga mengenal Yesus, mengasihi Dia dan melayani Dia, dengan demikian setiap angkatan yang lama akan pergi kedalam dunia orang mati dalam damai sejahtera bukan saja karena mereka telah memperoleh keselamatan, tetapi mereka telah melihat bahwa ada angkatan muda yang juga percaya seperti mereka, dunia dan gereja memiliki masa depan didalam Tuhan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar:

Liturgi Ibadah Minggu

  1.    Ajakan Beribadah: “carilah Tuhan selama Ia berkenan ditermui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat” (Yes. 55: 6). 2.    Lagu ...