Kamis, 29 Maret 2018

"Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? (Mat.26:41)





Lettu Meyus meceritakan pengalamannya ketika memimpin platon mengejar gerombolan pemberontak Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Mereka harus berjalan dalam hutan selama tiga hari dan tiba waktu ketika mereka mendekati perkemahan pemberontak hari mulai sore dan jarak pandang sangat terbatas oleh karena itu mereka tidak dapat melancarkan serangan saat itu juga tetapi menunggu pagi hari ketika jarak pandang cukup baik.
Dalam keadaan lelah pasukan Lettu Meyus harus siaga dalam keadaan tiarap. Mereka tidak boleh mengelurkan bunyi apapun sepanjang kawal malam. Walau mereka kelelahan tetapi mereka tidak boleh tertidur sebab pihak musuh juga selalu mengadakan patroli dan akan sangat berbahaya kalau justru pasukan musuh mengetahui keberadaan mereka.
Apa yang dilakukan oleh Lettu Meyus dan pasukannya bukanlah ronda atau begadang biasa tetapi “berjaga-jaga”. Berjaga adalah tidak tertidur dan siaga penuh sebab resiko dari kelalian mereka adalah kematian.
Titanic adalah kapal penumpang terbesar di jamannya, dipesan pada 1908 dan selesai dibangun pada 1911, kapal ini digadang-gadang sebagai kapal yang tidak mungkin akan tenggelam, tetapi kenyataannya yaitu Titanic tenggelam justru pada pelayaran perdananya, dimana bau catnya yang baru masih tercium.
Pertanyaanya adalah mengapa kapal yang terbesar dan tercanggih di jamannya justru teenggelam dipelayaran perdananya 15 April 1912 dan memakan korban terbesar dalam sejarah pelayaran hingga saat ini?
Tenggelamnya Titanic justru karena hal sederhana yaitu kelasi pengintai yang ditempatkan pada tiang pengawas di haluan kapal kurang awas dalam “berjaga-jaga” sehingga ia terlambat dalam melaporkan gunung es di depan kapal dan membuat perwira jaga Robert Hitchins panic dan justru salah dalam membanting stir kapal sehingga Titanic justru menabrak gunung es yang mengakibatkan lambung kapal bocor dan tenggelam, akibatnya adalah korban jiwa 1.517 jiwa.
Dengan kedua hal diatas kita dapat memahami ketika Tuhan Yesus meminta kepada murid-murid-Nya untuk berjaga-jaga bersama dengan-Nya dalam doa di Getsemani. Berjaga-jaga yang dimaksudkan Yesus bukan sekedar begadang dan ronda, tetapi bersiaga penuh, sebab saat itu Yesus sedang berperang secara rohani untuk menyongsong sengsaran-Nya di atas kayu salib dan Iblis berupaya agar penyaliban itu gagal.
Teguran Tuhan Yesus ketika mendapati murid-murid-Nya yang sedang tertidur ketika Ia meminta mereka untuk berjaga-jaga bersama-Nya "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?   (Mat.26:41) adalah teguran bagi kita sekalian pada saat ini juga, bahwa didunia ini kita sedang bergumul dengan hal-hal materi, tetapi juga pergumulan penguasa-penguasa udara yang selalu mencari kesempatan untuk membawa kita kepada pencobaan yang bertujuan mematikan kita secara rohani atau mematikan iman kita.
Tuhan Yesus menghadapi ketakutan-Nya itu dengan berjaga-jaga dalam doa, tetapi para murid kurang peka akan hal itu. Tuhan berdoa tetapi murid tidur, akhirnya Tuhan Yesus menang. Berjaga-jagalah terus agar engkau tidak jatuh dalam pencobaan, roh memang penurut, tetapi daging lemah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar:

Liturgi Ibadah Minggu

  1.    Ajakan Beribadah: “carilah Tuhan selama Ia berkenan ditermui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat” (Yes. 55: 6). 2.    Lagu ...