Rabu, 21 Maret 2018

Perencanaan.

Perencanaan.
II Kor. 1: 12-24

 

Add caption
Beberapa hal yang membuat kita tetap ada hingga saat ini yaitu karena Allah masih memberi kita kesempatan hidup, yang kedua adalah karena kita masih memiliki harapan. Kekayaan, kepintaran, ketenaran akan menjadi sia-sia jika seseorang tidak memiliki “pengharapan”.
Harapan adalah sesuatu yang baik bahkan yang sempurna dibalik situasi yang dialami seseorang. Tidak ada orang yang mengharapkan sesuatu buruk atau celaka. Harapan membuat orang berani menjalani hidup walau keadaan saat ini mungkin sulit. Harapan membuat orang seorang pasien kangker stadium akhir  menjalani berbagai macam proses pengobatan yang menyakitkan dan menghabiskan dana yang besar, walau kenyataan bahwa kemungkinan sembuh hanya sekitar 20%.
Tahun 2017 telah berlalu dengan berbagai keesulitannya, tahun 2018 baru diawali, penullis percaya bahwa kita semua berharap bahwa tahun 2018 akan lebih baik dari pada 2017, walau kenyataannya saat ini kita berada dalam berbagai macam kesulitan. Kita berharap bahwa tahun 2018 kita akan lebih sukses dari 2017, tetapi harapan itu akan sia-sia jikalau kita tidak memiliki perencanaan untuk meraih apa yang kita harapkkan.
Perencanaan adalah salah satu tindakan iman, karena setidaknya seseorang yang melakukan perencanaan percaya bahwa ada hasil dari apa yang dikerjakannya dan apa yang dipikirkannya akan menjadi kenyataan.
Perencanaan dalam iman, berbeda dengan perencanaan yang orang tidak percaya melakukannya. Perencanaan didalam Tuhan bukanlah perencanaan antara “ia dan tidak” antara “meraih dan tidak meraih”, perencanaan didalam Tuhan bukanlah perencanaan yang didalamnya serentak ada “ia dan tidak”, tetapi karena Yesus Kristus, Anak Allah didalam Dia hanya ada “ya”, sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “amin” untuk setiap doa-doa kita kepada Allah.
Perencanaan didalam Kristus tidak mengenal pland B. Perencanaan didalam Kristus adalah perencanaan dalam iman oleh karena itu kita sungguh-sungguh yakin bahwa perencanaan itu akan berhasil tanpa suatu keraguan sekecil apapun.
Rasul Paulus berencana mengunjungi jemaat Korintus sebelum ke Yerusalem, dalam perencanaan itu ia sungguh-sungguh yakin akan terjadi, tetapi kenyataannya bahwa ada halangan akan waktu kedatangannya dan itulah batas perencanaan manusia, tetapi Paulus tidak pernah merencanakan kedatangannya dalam keraguan.
Karena harapan kepada Allah maka kita merencanakan, karena harapan hanya akan sekedar harapan tanpa adanya suatu perencanaan yang baik. Kita berharap bahwa tahun 2018 akan lebih baik, kita akan melewati tahun ini dengan kegemilangan, oleh karena itu kita merencanakan apa yang harus kita lakukan untuk meraih kesuksesan itu tanpa ragu sedikitpun, sebab didalam Kristus hanya ada 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar:

Liturgi Ibadah Minggu

  1.    Ajakan Beribadah: “carilah Tuhan selama Ia berkenan ditermui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat” (Yes. 55: 6). 2.    Lagu ...