Rabu, 10 Juli 2019

Upah Tanpa Upah






Seorang pekerja harus mendapat upahnya, demikianlah pikiran semua orang dan itu benar. Itulah sebanya mengapa Rasul Petrus bertanya kepada Yesus: “kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh? (Mat. 19: 27).
Pertanyaan Petrus ini dilatarbelakangi oleh pertanyaan seorang pemimpin muda yang kaya raya serta saleh kepada Yesus: “guru perbuatan baik apakah yang harus ku perbuat untuk memperoleh hidup kekal?”, Yesus menjawab pemimpin muda itu bahwa lakukanlah seluruh tuntutan Hukum Taurat! Pemimpin muda itu dengan percaya diri mengatakan bahwa semua tuntutan Hukum Taurat telah dilakukannya sejak ia masih belia.
Mendengar jawaban pemimpin muda kaya itu, Tuhan Yesus menambahkan satu hal yaitu: “jika engkau ingin menjadi sempurna, maka pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku”. Alkitab mengatakan bahwa pemuda kaya itu pergi dengan hati yang sedih sebab banyak hartanya.
Pertanyaan Petrus kepada Yesus Yesus mau mengatakan bahwa: Guru bukankah kami tidak seperti orang muda kaya itu? kami telah meninggalkan segala sesuatu yang kami miliki dan mengikut Engkau, maka apa yang kami akan peroleh dari pengorbanan kami itu?

https://www.brilio.net/news/foto-foto-yang-akan-mengingatkanmu-arti-tolong-menolong-dan-empati-1506230.html

Inti pertmuan dan tantangan Tuhan Yesus kepada pemimpin muda kaya itu adalah “mengikut Yesus”, kita harus jujur mengatakan bahwa banyak dari kita seperti pemimpin muda kaya tersebut, yang berpikiran bahwa ‘mengikut Yesus tidaklah cukup, tetapi harus di tambah dengan plus-plus, yaitu mengikut Yesus plus kaya, plus terhindar dari berbagai masalah , plus sehat dan plus yang lainnya. Intinya mengikut Yesus bukanlah tujuan tetapi sebagai alat atau jembatan untuk memperoleh hal lainnya.
Tuhan Yesus menjawab Rasul Petrus bahwa, memang orang yang mengikut Dia akan memperoleh upah, tetapi Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwa upah itu adalah berkat-berkat jasmani  akan didapatkan saat ini, tetapi “saat penciptaan kembali” atau saat Ia datang dalam kemuliaan-Nya nanti.
Mengikut Yesus dan melayani Yesus adalah lebih dari cukup dan menjadi tujuan kita, tetapi jikalau Tuhan Yesus memberkati kita dengan berkat-berkat jasmani pada saat ini maka itu adalah bonus. Berkat-berkat jasmani saat saat ini adalah hal yang ditambahkan dan bukan hal pokok dalam mengikut dan melayani Yesus.
Jawaban Yesus kepada Rasul Petrus diakhiri dengan kata “tetapi” sebagai suatu peringatan bahwa, apakah engakau akan tetap mengikut Aku jikalau dalam sepanjang hidupmu engaku tetap miskin dan memiliki banyak masalah? Itulah sebabnya mengapa Tuhan Yesus mengatakan “ tetapi banyak orang yang terdahulu menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu (Mat. 19: 30).
Banyak orang Kristen yang kita saksikan mengikuti dan melayani Yesus dengan semangat, tetapi akhirnya mereka mengatakan: “telah sekian lama aku melayani Tuhan, tetapi toh aku tetap miskin dan tetap banyak masalah, lalu mereka undur”.
Mengikut Yesus dan melayani Yesus adalah anugerah dan hal itu lebih dari cukup. Itulah sebanya mengapa Rasul Paulus menggatakan: “kalau andai kata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak meneerima upah. Tetapi aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, peemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahu ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil (I Kor. 9: 17-18). Tetaplah menjadi yang terdahulu dalam mengikut dan melayani Yesus itu lebih dari cukup dan anugerah bagimu, dan hasil usahamu tidak akan sia-sia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar:

LITURGI IBADAH RAYA MINGGU

    1.    Intoitus: (saat teduh). 2.    Nyanyian Pembuka: Kubersyukur Bapa   Banyak yang Kau perbuat Didalam hidupku Rancanga...