Seorang pekerja harus
mendapat upahnya, demikianlah pikiran semua orang dan itu benar. Itulah sebanya
mengapa Rasul Petrus bertanya kepada Yesus: “kami ini telah meninggalkan segala
sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh? (Mat. 19: 27).
Pertanyaan Petrus ini
dilatarbelakangi oleh pertanyaan seorang pemimpin muda yang kaya raya serta
saleh kepada Yesus: “guru perbuatan baik apakah yang harus ku perbuat untuk
memperoleh hidup kekal?”, Yesus menjawab pemimpin muda itu bahwa lakukanlah
seluruh tuntutan Hukum Taurat! Pemimpin muda itu dengan percaya diri mengatakan
bahwa semua tuntutan Hukum Taurat telah dilakukannya sejak ia masih belia.
Mendengar jawaban pemimpin
muda kaya itu, Tuhan Yesus menambahkan satu hal yaitu: “jika engkau ingin
menjadi sempurna, maka pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu
kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku”. Alkitab
mengatakan bahwa pemuda kaya itu pergi dengan hati yang sedih sebab banyak
hartanya.
Pertanyaan Petrus kepada
Yesus Yesus mau mengatakan bahwa: Guru bukankah kami tidak seperti orang muda
kaya itu? kami telah meninggalkan segala sesuatu yang kami miliki dan mengikut
Engkau, maka apa yang kami akan peroleh dari pengorbanan kami itu?
![]() |
https://www.brilio.net/news/foto-foto-yang-akan-mengingatkanmu-arti-tolong-menolong-dan-empati-1506230.html |
Inti pertmuan dan tantangan
Tuhan Yesus kepada pemimpin muda kaya itu adalah “mengikut Yesus”, kita harus
jujur mengatakan bahwa banyak dari kita seperti pemimpin muda kaya tersebut,
yang berpikiran bahwa ‘mengikut Yesus tidaklah cukup, tetapi harus di tambah
dengan plus-plus, yaitu mengikut Yesus plus kaya, plus terhindar dari berbagai
masalah , plus sehat dan plus yang lainnya. Intinya mengikut Yesus bukanlah
tujuan tetapi sebagai alat atau jembatan untuk memperoleh hal lainnya.
Tuhan Yesus menjawab Rasul
Petrus bahwa, memang orang yang mengikut Dia akan memperoleh upah, tetapi Tuhan
Yesus tidak mengatakan bahwa upah itu adalah berkat-berkat jasmani akan didapatkan saat ini, tetapi “saat penciptaan
kembali” atau saat Ia datang dalam kemuliaan-Nya nanti.
Mengikut Yesus dan melayani
Yesus adalah lebih dari cukup dan menjadi tujuan kita, tetapi jikalau Tuhan
Yesus memberkati kita dengan berkat-berkat jasmani pada saat ini maka itu
adalah bonus. Berkat-berkat jasmani saat saat ini adalah hal yang ditambahkan
dan bukan hal pokok dalam mengikut dan melayani Yesus.
Jawaban Yesus kepada Rasul
Petrus diakhiri dengan kata “tetapi” sebagai suatu peringatan bahwa, apakah
engakau akan tetap mengikut Aku jikalau dalam sepanjang hidupmu engaku tetap
miskin dan memiliki banyak masalah? Itulah sebabnya mengapa Tuhan Yesus
mengatakan “ tetapi banyak orang yang terdahulu menjadi yang terakhir, dan yang
terakhir akan menjadi yang terdahulu (Mat. 19: 30).
Banyak orang Kristen yang
kita saksikan mengikuti dan melayani Yesus dengan semangat, tetapi akhirnya
mereka mengatakan: “telah sekian lama aku melayani Tuhan, tetapi toh aku tetap
miskin dan tetap banyak masalah, lalu mereka undur”.
Mengikut Yesus dan melayani
Yesus adalah anugerah dan hal itu lebih dari cukup. Itulah sebanya mengapa
Rasul Paulus menggatakan: “kalau andai
kata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak meneerima
upah. Tetapi aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, peemberitaan itu
adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah
upahku? Upahu ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan
bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil (I Kor. 9: 17-18). Tetaplah
menjadi yang terdahulu dalam mengikut dan melayani Yesus itu lebih dari cukup
dan anugerah bagimu, dan hasil usahamu tidak akan sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: