Menjadikan Tuhan Yesus sebagai Tuhan secara pribadi adalah statement teologi kaum Injili yang sering diperdengarkan. Pertanyaan bagi kita sekalian, jika syarat selamat adalah mengenal dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi, apakah ada kasih dan rencana-Nya yang juga diberikan secara pribadi?
Jika orang-orang yang tidak percaya diberkati, diberi kemampuan berpikir yang sama seperti orang percaya, bahkan mungkin lebih, jika orang tidak beriman berbahagia dalam rumah tangga mereka, jika orang yang bukan Kristen diberi kesehatan, jika mereka diberi umur panjang, bahkan melebihi usia orang percaya, lalu adakah kasih Allah yang khusus secara pribadi bagi tiap orang percaya?
Kita mengimani bahwa ada penyataan Allah secara umum dan ada secara khusus diberikan bagi semua orang percaya seperti keselamatan. Dalam perumpamaan pemilik ladang yang mencari pekerja dan memberi upah secara merata satu dinar satu hari kerja, dengan berbagai macam latar belakang yang berbeda-beda, adalah kasih Allah secara khusus kepada semua orang percaya.
Jika Allah menciptakanku, mengenalku sebagai pribadi yang unik, dimana tidak ada satu pribadipun dibumi ini yang sama denganku, bahkan itu saudara kembar sekalipun. Dan jika pertumbuhan iman aku temukan dalam pengenalan terhadap Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi, maka adakah kasih Allah yang Allah berikan kepadaku secara khusus sebagai pribadi dihadapan-Nya?
1. Allah merencanakan hidup kita secara pribadi.
Pernakah anda bertanya, mengapa orang Eropa berkulit putih, mata biru, besar dan berhidung mancung? Mengapa orang Afrika berkulit hitam dan berambut keriting. Mengapa bangsa Semitis mendiami daerah padang pasir? Mengapa di Indonesia, malaria terdapat di daerah orang berkulit hitam (melanoid)?
Pemazmur Daud mengatakan: Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya” (Mzm. 139: 14).
Dalam kelahiran seseorang ada berkat dan ada kesulitan serta tantangan yang mengikutinya, yaitu kapan, dimana, oleh siapa. Kapan yaitu waktu, musim, dan jaman apa. Mengucap syukurlah lahir bukan dimasa perang. Dimana? Mengucap syukur lahir sebagai orang Indonesia dimana Tuhan memberikan kita tanah yang subur, musim yang stabil.
Oleh siapa? Ini yang sangat penting. Raja melahirkan raja! Ini adalah yang terpenting karunia Allah yang Allah berikan bagi kita. Masa lahir, dimana kita lahir walau penting dan merupakan kasih Allah secara khusus, tetapi tidak sepenting dari pada lahir oleh siapa!
Lahir oleh siapa akan sangat menentukan beberapa hal. Orang jawa mengatakan, mencari jodoh adalah: bibit, bebet, bobot! Hal ini tidak semuanya salah. Ada beberapa rencana Allah dalam kelahiran kita yaitu: Iman (walau tidak menentukan, tetapi kecendrungannya besar), kesehatan dan kekuatan, pembentukkan karakter, warisan kekayaan, lingkungan.
Kelahiran atau
kejadian kita adalah suatu rencana Allah secara pribadi dan setiap orang percaya
harus mengimani kejadiannya seperti pemazmur, bahwa hal itu ajaib dan ia
mengerti, yaitu mengerti maksud dan rencana Allah atas semuanya itu.
2. Allah menuntun hati dan pikiran untuk mengenal-Nya dalam Firman-Nya.
Sebelum Tuhan Yesus naik ke Sorga, Ia melakukan hal terpenting yaitu: menjanjikan Roh Kudus. Roh Kudus disebut sebagai Roh Penghibur dan Pembimbing.
Pembimbingan Roh Kudus adalah karya yang dilakukan secara pribadi di sepanjang hidup tiap Pribadi orang percaya, bahkan Tuhan Yesus mengatakan bahwa Roh Kudus akan mengajar orang percaya akan apa yang akan dikatakannya untuk mempertanggungjawabkan imannya dihadapan semua orang, khususnya para penguasa (Luk. 12: 11-12), hal ini bukan menyatakan bahwa orang percaya tidak perlu belajar dan berusaha, tetapi menyatakan bahwa Roh Kudus adalah Roh yang hidup dan menuntun setiap orang percaya hingga Tuhan Yesus datang kedua kali.
Roh Kudus terbukti dalam sejarah menuntun orang percaya secara pribadi. Ia menyertai Khotbah Petrus dihadapan penguasa Israel. Ia mencegah Rasul Paulus menyeberang ke Eropa. Ia menuntun Martin Luther dalam gerakan reformasi, bahkan Marthin Luther King dalam gerakan melawan Rasisme di Amerika. Roh Kudus memimpin Toyohiko Kagawa untuk melayani orang Miskin di Shinkawa dan hidup menderita dengan mereka, juga memimpinnya menjadi pemimpin gerakan buruh pertama di Japan.
Selain memimpin para pejuang iman dalam sejarah, Roh Kudus juga tidak meninggalkan orang percaya di sepanjang hidup mereka. Ia menghiburkan kita dalam setiap derita, kekecewaan. Ia menuntun akal budi orang percaya dalam keputusan-keputusan setiap hari. Ia menuntun akal budi kita untuk mengerti Firman Tuhan dan terus mengenal Kristus. Roh Kudus memberi keberanian kepada orang percaya, termaksud keberanian menjalani hidup sengsara demi Kristus. Roh Kudus memberi kekuatan dalam hati orang percaya dalam setiap permasalahan hidupnya.
Allah Roh Kudus adalah Allah yang hadir secara pribadi dalam hati setiap orang percaya, menuntun disepanjang hidup orang percaya. Roh Kudus adalah anugerah terbesar Yesus Kristus bagi setiap pribadi yang percaya kepada-Nya.
3. Allah mau memakai kita secara khusus untuk menjadi alat-Nya.
Kapak tidak kalah tajam dibanding silet untuk dapat mencuku, tetapi silet tidak kuat untuk menebang pohon. Masing-masing diciptakan menurut tujuan sang pembuat.
Rasul Paulus mengumpakan gereja layaknya tubuh, dimana tubuh itu terdiri dari berbagai anggota tubuh, dan tiap anggota tubuh memiliki tugas masing-masing. Tiap anggota tidak boleh menyatakan bahwa dirinya lebih penting, tiap anggota diciptakan menurut maksud dan tujuan penciptanya.Sering penulis membaca meme yang mengatakan: “teruslah hidup walau tidak berguna”. Hidup Kristen tentulah bukan hidup yang tidak berguna. Allah memanggil kita untuk berguna bagi-Nya, atau setiap kita memiliki panggilan masing-masing untuk menjadi alat Tuhan. Dipakai oleh Tuhan adalah tujuan kita hidup, tanpa panggilan khusus dari Allah, maka kita bukan pribadi dihadapan-Nya.
Untuk dapat dipakai sebagai alat Tuhan, Roh Kudus memberikan karunia-karunia secara unik kepada setiap pribadi. Dalam perumpamaan talenta, Allah memberikan talenta menurut kasih karunia-Nya secara berbeda, dan setiap pribadi akan dituntut menurut talenta yang diterimanya. Walau hanya satu, tak ada satupun hamba yang tidak diberi talenta.
Kasih Kristus secara pribadi
kepada kita, yaitu ketika Ia berkenan memakai kita sebagai alat-Nya, oleh
karena itu seberat apapun panggilan kita masing-masing, bersyukurlah dan
jalanilah, sebab itu adalah wujud kasih-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: