Keselamatan adalah hal terpenting dalam hidup manusia. Keselaatan dalam agama adalah hal yang dicari dan dinantikan dalam sejarah perjalanan manusia. Oleh karena itu “setiap manusia” harus mengetahui keselamatan itu dan yakin dengannya, hanya dengan car aitu mereka akan tenang. Pengabaian keselamatan adalah suatu candu atau upaya membohongi diri sendiri.
Semua agama menjadikan keselamatan sebagai janji, harapan, tawaran, kepada umat manusia, tetapi hanya Yesus Kristus yang dengan tegas mengatakan “Akulah jalan keselamatan, dan hidup”!
Ketika mazmur mengatakan tidak ada seorangpun mencari Allah, juga St. Paulus mengatakan “tidak ada seorangpun mencari Allah”. Maka hal itu adalah kenyataan dalam sejarah manusia.
Ketika manusia jatuh dalam dosa, apa kata Alkitab mengenai sikap manusia terhadap Allah? “mereka menyembunyikan diri dari Allah”. Sikap inilah yang tercermin dari sikap Yesaya ketika tampak baginya kemuliaan Allah. Inilah sikap Israel kepada Allah di….s.inilah sikap Simon Petrus ketika berjupa dengan Yesus.
Pertanyaan pada saat ini, seperti pertanyaan beberapa orang dalam Alkitab: “Apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh keselamatan”? bagaimana menjawab pertanyaan ini, ataukah pertanyaan ini sendiri salah!
Sebelum jauh melangkah, bagaimana memperoleh keselamatan, terlebih dahulum kita harus mengetahui jalan keselamatan menurut Alkitab itu sendiri:
1. Pilihan & Ketetapan Allah (Devine decree). Rom. 8
Ketika anda ke restoran, enak mana dipilihin menu atau memilih sendiri? ketika anda mau menikah, enak mana dipihin jodoh atau milih sendiri? enak mana dipilihkan cita-cita atau memilih cita-cita sendiri? memilih adalah salah satu bentuk kebebasan, kedaulatan, kedewasaan, kemerdekaan.
Allah kita adalah Allah karena Ia berdaulat, jika tidak berdaulat maka Ia bukan Allah. Pemilihan adalah bentuk kedaulatan Allah, dimana dalam pemilihan itu Allah tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun dan apapun. IA harus memilih karena Ia adalah Allah, dan pemilihan itu bukan karena engkau dan saya, hanya karena “kehendak-Nya yang berdaulat semata-mata”.
Ketika malaikat jatuh ke dalam dosa, Allah tidak mengutus dan menganugerahkan anak-Nya untuk menyelamatkan mereka, Tetapi Allah menyelamatkan manusia, bahkan menganugerahkan anak-Nya yang tunggal untuk keselamatan kita. mengapa?
Apa keistimewaan manusia, sehingga diselamatkan? Salah satu alsan, Yaitu karena manusia diciptakan menurut citra Allah. Apa citra yang istimewa yg Allah berikan kepada manusia? Yaitu: “hati & pikiran” dimana dengan hati dan pikiran itu, manusia memiliki kehendak untuk memilih, walau pada akhirnya semua itu menjadi rusak karena dosa.
Ada satu kuasa yang sangat besar di bawah kuasa Allah, yaitu kuasa dosa. tidak ada suatu kuasa manusia yang mampu mengalahkan kuasanya, semua manusia ditaklukkannya dan berada di bawah kuasanya.
Keselamatan manusia hanya akan terlaksana jika Allah memilih dan menetapkan. Allah hanya akan menyelamatkan apa yang telah dipilih-Nya dan Allah hanya akan melaksanakan karya keselamatan itu berdasarkan apa yang telah ditetapkan-Nya. Itulah sebabnya mengapa Firman Tuhan mengatakan tidak ada yg dapat membuat Allah terkejut, sebab tidak ada sesuatupun yang terjadi di dunia ini diluar ketetapan Allah. (……………..).
Allah hanya mengerjakan yang direncanakan dan ditetapkan-Nya. inkarnasi Tuhan Yesus, bukan kegiatan darurat, atau penyelamatan darurat, tetapi merupakan rencana agung Allah.
Jika keselamatan berdasarkan prakarsa manusia, baik bagi orang yang diselamatkan, maupun bagi pemberita Injil, maka tidak ada kepastian bagi keselamatan manusia.
Keselamatan menjadi pasti karena Allah memilih dan menetapkan siapa yang akan disselamatkan-Nya sejak sebelum dunia dijadikan. Itulah sebabnya mengapa orang beriman dapat mengatakan: “sekali selamat, tetap selamat”, pernyataan ini hanya dapat dipahami dalam iman, karena keselamatan yg diberikan Allah itu adalah pasti, dan Allah memberi kepastian itu didalam diri orang percaya.
2. Anugerah. (dinyatakan dalam sejarah manusia).
Suatu dalam diskusi dengan seorang sopir taksi, Ia menanyakan mengenai jalan keselamatan iman Kristen. Saya menjawab bahwa keselamatan dalam iman Kristen bukan berdasarkan amal atau perbuatan baik, tetapi berdasarkan anugerah Allah (pemberian Cuma-Cuma) di dalam Yesus Kristus. Sang sopir menjawab, enak benar ya! Gampang! Lalu saya mengatakan: kalau mudah mengapa engkau tidak percaya? Aneh bukan?
Pak Marjuki mengatakan kepada saya, bahwa makanan yang enak adalah “teri”, aku tanya, apa enaknya teri? Pak Marjuki mengatakan: maksud saya, makanan sing di teri, karena tanpa harus berupaya, semuanya tersedia.
Suatu saat Pdt. Sthepen Tong mengatakan, bahwa begitu banyak orang Yahudi yg dapat memainkan alat music dengan hebat, tetapi tidak ada yg dapat menjadi “kompuser hebat”, mengapa? Salah satu alasannya adalah keYahudian, tidak dapat merasakan “Angerah Allah”.
Iman Kristen telah merubah dunia ini. Budaya, moral, Semangat ora et labora, karya seni music agung, seni pahat, teknologi, semua diinspirasi oleh satu hal yaitu “grace of God”.
Apa itu anugerah Allah? Pernakah anda menginginkan sesuatu lalu anda mencari, mengejar, tetapi tidak mampu? Bahkan mungkin anda tidak mau memikirkannya sebab anda tahu bahwa hal itu adalah mustahil?
Bagaimana jika sesuatu yang anda sangat butuhkan lebih dari hidup anda, anda cita-citakan, harapkan, rindukan, cari, upayakan, tetapi anda tidak mampu, lalu suatu hal itu diberikan kepada anda dengan Cuma-Cuma? Itulah namanya anugerah.
Anugerah keselamatan adalah peberian Cuma-Cuma, bukan percuma. Anugerah keselamatan diberikan karena tidak dapat diupayakan. Bagaikan seorang yang mengalami sakit jantung dan membutuhkan transplantasi jantung, lalu suatu saat ada yang mendonorkan jantung kepadanya. Harus ada kematian seseorang untuk hidupnya.
Karena anugerah, maka terciptalah satu lagu yang sangat indah, yaitu “Amazing Grace” anugerah keselamatan itu memang selalu “amazing” bagi orang percaya yang telah menerima keselamatan, menyadari bahwa Ia telah diselamatkan, mensyukuri sesuatu yang tidak dapat diupayakan oleh manusia manapun di muka bumi ini, tetapi diberikan secara Cuma-Cuma.
Di natal ini mungkin kita akan bertanya, jika anugerah keselamatan demikian “amazing”, mengapa ada orang yang begitu mudah menukar anugerah keselamatannya dengan “kesenagan yang fana”?
Ada baju hijau kotak-kotak, yang dulu saya sering kenakan, ketika kerak baju itu koyak, saya membawanya ke penjahit dan memintanya membalik keraknya, dan begitu selanjutnya, akhinya keraknya di potong menjadi model koko, anda tahu mengapa?
Ø Terlalu kere atau terlalu pelit untuk beli baju baru?
Ø Atau baju itu hadiah dari orang yg dikasihi!
Baju itu begitu berharga bagi saya, sebab diberikan oleh indah dari hasil gaji pertamanya ketika masuk kerja. Keselamatan tidak dapat dibandingkan dengan apapun di dunia ini, oleh karena itu bagi orang beriman, keselamatan itu tidak akan ditukan dengan apapun, bahkan hidupnya sekalipun.
3. Iman kepada Yesus Kristus (jalan satu-satunya) Ef. 2:8
Suatu saat saya membawa ponakan saya ke rumah om, atau bagi ponakan yang saya bawa itu adalah kakek. Ketika tiba di desa om saya yg jauh itu, om say aitu memiliki banyak kambing, karena Ia merasa senang dikunjungi oleh cucunya, maka ia membwa saya dan ponakan ke kendang kambing dan menunjuk satu ekor kambing betina dan mengatakan ‘kambing betina besar itu, adalah milik Sigit sekarang. Pada bulan lalu saya bertanya kepada om, apakah kambingnya telah di ambil, om saya mengatakan, bahwa belum di ambil, katanya tidak ada mobil untuk mengangkut, kambingnya sudah beranak!
Saya mau mengandaikan pemberian om itu adalah anugerah, tetapi tetap butuh alat untuk menerimanya, kita andaikan mobil itu sebagai alat menjadikan pemberian itu menadi milik nyata.
Keselamatan adalah anugerah atau pemberian dari Allah secara Cuma-cuma, maka iman kepada Yesus Kristus, adalah jalan bagi kita untuk dapat menerima anugerah itu. Iman datangnya dari pendengaran Firman Kristus (Rom.10:17). Roh Kudus mengerjakan iman di dalam diri kita. Dengan imanlah kita dapat merespon Yesus Kristus dan mengatakan “Ya” kepada-Nya dan taat kepada-Nya.
Iman Kristen bukan berdasarkan penglihatan, tetapi percaya (2 Kor. 5:7; I Ptr. 1:8). Iman itu bukan saja menjadikan kita dapat menerima anugerah keselamatan, tetapi juga hidup sebagai orang percaya sampai kesudahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: