Senin, 11 Juli 2016

KEHANGATAN KASIH DALAM KELUARGA.
Mat. 24: 12





Dr. Tim La Haye dalam bukunya yang berjudul "You and Your Family", memberikan diagram silsilah dua orang yang hidup pada abad 18. Yang pertama adalah Max Jukes, seorang penyelundup alkohol yang tidak bermoral. Yang kedua adalah Dr. Jonathan Edwards, seorang pendeta yang saleh dan pengkhotbah kebangunan rohani. Jonathan Edwards ini menikah dengan seorang wanita yang mempunyai iman dan filsafat hidup yang baik. Melalui silsilah kedua orang ini ditemukan bahwa dari Max Jukes terdapat 1.026 keturunan : 300 orang mati muda, 100 orang dipenjara, 190 orang pelacur, 100 orang peminum berat. Dari Dr. Edwards terdapat 729 keturunan : 300 orang pengkhotbah, 65 orang profesor di universitas, 13 orang penulis, 3 orang pejabat pemerintah, dan 1 orang wakil presiden Amerika.

Berdasarkan diagram tersebut kita bisa melihat bahwa kebiasaan, keputusan dan nilai-nilai dari generasi terdahulu dalam suatu keluarga sangat mempengaruhi kehidupan generasi berikutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli psikologi dan pendidikan pada umumnya yang menyatakan bahwa lingkungan dan agen yang banyak mempengaruhi pembentukan watak, iman, dan tata nilai seseorang adalah keluarga asal (the family of origin). Dengan kata lain, keluarga asal dianggap paling berperan dan berharga dengan berbagai dinamika dan kondisi apapun Mazmur 78:5.
Gereja dan dunia saat ini menghadapi permasalahan yang sama yaitu "gagalnya hubungan rumah tangga". Mungkin terlalu buruk untuk mengatakan "rumah tangga gagal", tetapi kita berbicara mengenai keluarga yang kehilangan arah yang tidak sampai pada Sasaran dan Tujuan. Hal apakah yang menjadi penyebab utama dari permasalahan rumah tangga saat ini? Kenyataan yang didapati setelah memasuki rumah tangga, ternnyata tak seindah mimpi-mimpi  indah dan harapan.
Pernikahan Kristen dan keluarga Kristen memiliki tujuan berbeda dengan pernikahan dan keluarga pada umumnya,  ada maksud-maksud Allah yang besar yang dalam keluarga Kristen. Keluarga Kristen seharusnya menjadi keluarga yang berjalan sesuai dengan rencana Allah, Sukses, berbahagia dan Visioner.  Keluarga Kristen bukanlah sekedar keluarga. 
Semua suami dan isteri Kristen harus menyadari bahwa mereka adalah pemimpin yang harus memimpin sesuatu bagi kelangsungan "umat manusia, gereja dan  bangsa. Suami dan isteri Kristen  harus dapat memastikan beberapa angkatan setelah mereka tiada lagi, angkatan  itu tetap tetap menjadi angkatan yang beriman, menjadi angkatan penopang kebenaran, angkatan  yang terus melayani Allah dijaman mereka. Dengan angkatan-angkatan beriman itu,  maka kita dapat memastikan bahwa dunia ini tetap baik, demikian juga dengan gereja.
Kasih yang yang tetap hangat dalam keluarga adalah dasar yang kokoh dan  utama untuk pembangunan suatu keluarga. Hanya manusia yang  telah meneruma kasih Allah yang akan mengerti kasih Allah dan dapat menjadi angkatan yang mengasihi Allah. Oleh karena  itu "kehangatan  kasih dalam keluarga harus tetap terjaga".




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar:

LITURGI IBADAH RAYA MINGGU

    1.    Intoitus: (saat teduh). 2.    Nyanyian Pembuka: Dengan Apa Kan Ku Balas   Kau Allah Yang Setia, Bapa Yang Mulia. Ka...