Anugerah besar menjadi orang percaya
pada Yesus Kristus yaitu kemenangan. Oleh karena itu, kita dapat katakan bahwa
tidak ada seorangpun yang percaya kepada Kristus menjadi orang-orang yang
kalah.
Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat
di korintus: Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita
kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. 1Kor 15:57. Jika semua orang
percaya adalah orang yang menang? Kemeangan apakah yang dimaksud?
Ada tiga kemenangan yang menjadi
bagian bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya:
1.
Menang Terhadap Maut.
Raja-raja dan para peguasa dunia ini mengukir keagungan dan
kemashuran nama mereka melalui perang dan penaklukkan. Itulah yang mereka sebut
‘kemenangan’. Pemerintahan yang mereka jalankan dilakukan dengan tangan besi,
pedang, peperangan, penindasan.
Pada akhirnya semua raja dan pemimpin
agung itu, harus tunduk kepada maut. Maut membuat mereka turun ke dalam dunia
orang mati menjadi sama seperti seekor keledai.
Terakota (pinyin: bīng mǎ yǒng) atau Tentara
terakota adalah situs warisan dunia UNESCO. Situs ini adalah kumpulan
koleksi patung sejumlah 8.099. Terakota
berbentuk tokoh prajurit dan kuda dengan ukuran asli yang terletak di dekat
makam Kaisar pertama Qin Shi Huang,
dibangun tahun 210 SM–209 SM.
Terakota adalah upaya penguasa masa lalu membangun kemuliaan dan
keabadian. Terakota sebagai bentuk seni pemakaman dengan maksud untuk melindungi
Kaisar Qin sesudah kematiannya, agar di dunia keabadian ia tetap menjadi
penguasa dengan pasukan dan pelayan lengkap. Tetapi mereka tetap tidak
terhindar dari maut.
Diera modern, beberapa pemimpin besar dunia berupaya mebangun
keabadian, walau keabadian itu dibangun diatas puing-puing jasad yang tidak
dapat lepas dari kungkungan maut. Diantaranya adalah Lenin, Stalin, Mao Zedong,
Kim Jong-Il, Kim Il-sung, Ho Chi Minh. Namun, tak semuanya masih dalam bentuk
mumi, sebagian sudah dimakamkan.
Vladimir Ilyich Lenin jadi pemimpin komunis Soviet pertama yang
diabadikan jasadnya dengan cara dibalsem. Riwayat pembalseman Lenin berawal
ketika penemuan mumi Tutankhamun di Mesir pada 1922. Temuan ini turut
menginspirasi para tokoh komunias Soviet untuk membalsem Lenin yang meninggal
berselang 2 tahun pasca penemuan mumi sang Firaun.
Pemerintah
Rusia melaporkan tentang anggaran 200.000 dolar AS untuk membiayai jasad mumi
Vladimir Lenin di 2016. Uang 200.000 dolar AS setara dengan Rp3 miliar harus
dirogoh pemerintah Rusia agar jasad Lenin tetap terawat. Biaya perawatan itu
mencakup kebutuhan untuk proses medis, biologis hingga zat-zat kimia, termasuk
kebutuhan setelan jas baru untuk sang pemimpin.
Yesus tidak datang membawa pedang, tidak
memiliki kuda perang, tidak memiliki pasukan. Ia hanya mengendarai keledai
betina, sebagai tanda damai. Ia hanya memiliki 12 murid dari kalangan bawah dan
bukan orang berpendidikan tinggi, berbeda dengan para pemimpin di atas.
Dalam Film “13 Warior” yang diperankan oleh Antonio Banderas dan
Vladimir Kulich, menceritakan 12 kesatria Viking dan seorang penyair Bahdad
yang menolong satu-satunya kerajaan utara yang tersisa danri serangan pasukan
suku kanibal yang disebut “angel of death” (malaikat kematian), karena mereka
selalu meyerang pada saat gelap dan berkabut, sehingga mereka tidak terlihat.
Ke13 kesatria ini kebingungan
menghadapi pasukan “malaikat kematian”, hingga mereka menemui seorang petenung
perempuan gila yang menyuruh mereka, untuk menyerang pada di pusat pemimpin mereka
di dalam perut bumi. Pada akhirnya 13 kesatria ini masuk ke dalam gua bawa
tanah dimana ratu pemimpin suku ini tinggal dan membunuhnya.
Penulis mengandaikan apa yang dilakukan oleh 13 warior ini
dengan perang yang dilakukan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus melakukan perang terbesar
di jagat raya ini terhadap musuh yang tak terkalahkan, musuh yang mempermalukan
para penguasa, raja dan kesatria, membuat mereka turun ke dalam dunia orang
mati seperti seekor keledai.
Tuhan Yesus turun kedalam perut bumi, ke dalam dunia orang mati
dan mengalahkan malaikat kematian yaitu maut. Maut yang telah mempermalukan
para penguasa dunia, para raja dan penguasa agung, dan menghancurkan harapan
mereka.
Maut telah menguasai manusia, baik yang hina dan yang mulia, berhikmat
atau bodoh, kaya atau miskin, semua ditelannya tanpa harapan, tetapi Tuhan
Yesus telah mengalahkan maut, dengan kebangkitan-Nya, sehingga Rasul Paulus
akhirnya dapat berkata: Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di
manakah sengatmu? (1Kor 15:55).
Kemenangan Yesus akhirnya menjadikan setiap orang yang percaya
memiliki pengharapan akan hidup kekal. Rasul Paulus meggatakan: Dan sesudah yang
dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini
mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang
tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. 1Kor 15:54.
2.
Menang dalam ketaatan kepada Allah.
Sejak kejatuhan Adam, tidak ada manusia yang taat kepada Allah,
semua keturunan laki-laki atau keturunan Adam, adalah pemberontak. Hanya satu
manusia di muka bumi ini yang bukan keturunan laki-laki yaitu Yesus Kristus. Ia
adalah keturunan perempuan secara daging.
Yesus menang dalam ketaatan-Nya kepada Allah. Semua nabi, semua
imam, semua orang-orang kudus adalah orang yang pernah tidak taat kepada Allah,
bahkan sebagai pemberontak terhadap Allah. Hanya Yesus Kristus, satu-satunya
pribadi yang taat kepada Allah secara sempurna.
Tuhan Yesus menunjukkan ketaatan-Nya kepada Allah dengan ‘memenuhi
tuntutan Hukum Taurat. Hukum Taurat justru menunjukkan bahwa semua manusia
telah telah berbuat dosa. Tetapi Yesus memenuhinya. Itulah sebabnya mengapa
Natanael menyebut-Nya “lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada
kepalsuan didalamnya!” (Yoh. 1: 47).
Tuhan Yesus menunjukkan ketaatan-Nya kepada Allah secara
sempurna, meletakkan kehendak-Nya di bawah kehendak Bapa-Nya, melakukan rencana
agung Bapa, walau harus menanggalkan kemuliaan-Nya, harus sengsara dan
menderita, bahkan menderita dan mati di atas kayu salib.
Rasul Paulus menuliskan ketaatan Kristus dari Nazaret ini: “Dan
dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib”. (Filipi. 2: 8).
Ketaatan Kristus akhirnya juga membuka jalan bagi setiap orang yang
percaya kepada-Nya untuk taat kepada Bapa. Allah akhirnya memperhitungkan kesempurnaan
ketaatan Kristus, bagi ketaatan kita yang tidak sempurna.
3.
Menang oleh iman yang menuntun kepada kasih.
“sebab
semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang
mengalahkan dunia: iman kita”. 1Yoh 5:4
Mengapa seseorang dapat percaya kepada Yesus? Dan mengapa
manusia tidak percaya kepada Yesus, walau kedua manusia itu diperhadapkan
dengan fakta yang sama? Alasannya yaitu “sebab yang satu dilahir barukan oleh
Roh Kudus dan yang satu tidak dilahir barukan oleh Roh Kudus”.
Setiap orang yang mengaku dalam hatinya
dan mulutnya, bahwa Yesus adalah Tuhan dan juru selamat adalah orang yang telah
dilahirbarukan oleh Roh Kudus. Dan orang yang dilahir barukan oleh Roh Kudus
adalah orang yang lahir dari Allah. Firman Tuhan di atas mengatakan bahwa
setiap orang yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia.
Kita adalah orang yang lahir dari Allah, berarti kita
mengalahkan dunia ini? bagaimana kita mengalahkan dunia ini? Rasul Yohanes
megatakan bahwa, dengan iman kita mengalahkan dunia ini. Bagaimana cara-Nya?
yaitu ‘hidup dalam kasih’.
Rasul Paulus mengatakan: “demikianlah tinggal ketiga hal ini,
yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah
kasih” (I Kor. 13; 13).
Iman adalah anuegerah terindah dari Allah karena kasih, agar
dengan iman itu manusia dapat mengenal-Nya dan mengasihi-Nya. sebab tanpa iman
tak mungkin seseorang dapat mengenal, percaya serta mengasihi-Nya.
Mengapa kasih lebih besar dari iman? Karena Iman tidak kekal,
sementara kasih adalah kekal. Karena iman hanya jalan, sedangkan kasih adalah
tujuan. Tujuan iman agar kita mengenal Allah, percaya kepada-Nya dan
mengasihi-Nya.
Iman yang mengalahkan dunia adalah iman yang menuntun kepada
kasih. Iman menuntun kita dapat melakukan tuntutan hukum Allah, yaitu mengasihi
Tuhan, Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap
kekuatan. Dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. (Mat. 22: 37-40).
Perbuatan kasih adalah bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah. Perbuatan
kasih, yaitu mengasihi Allah dan
mengasihi sesama manusia adalah kemenangan besar yang diperoleh setiap orang
percaya.

Tanpa kasih, bangsa melawan bangsa dan saling menghancurkan.
Jika saja pemimpin dunia mendengarkan perintah Yesus Kristus, kasihilah
musuhmu, maka bangsa-bangsa tidak akan berlomba-lomba menciptakan senjata
perang pemusnah masal. Jika saja ada kasih, maka bangsa-bangsa akan menempah
tombak menjadi bajak bagi kemaslahatan manusia.
Tidak adanya kasih, mengakibat rumah tangga bertikai dan
terpecah, anak-anak tercerai berai dan menjadi jahat. Tidak adanya kasih,
membuat anak-anak saling bermusuhan dan saling menghancurkan. Tidak adanya
kasih, maka pekerja menghancurkan usaha tuannya.
Semua kehancuran, kejahatan, pertikaian, baik antar bangsa,
antar golongan, suami isteri, keluarga, anak-anak, disebabkan oleh hilangnya
kasih, yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia.
Sejarah akhinya membuktikan, bahwa
bukan pedang, senjata, terror, tirani yang menang tetapi kasih. Tanpa pedang,
dan tidak menjadi terror serta tirani. Membalas kejahatan dengan kebaikan, gereja
akhirnya bertumbuh di seluruh penjuru dunia.
Hanya dengan kasih kepada Allah dan sesame manusia, dunia ini memiliki
masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: