Sabtu, 31 Oktober 2020

Liturgi Ibadah Minggu

 



1. Ajakan Beribadah

2. Lagu Pembuka:

NP 104 Ciptaan Bapaku

 Ciptaan Bapaku, Memuji Khaliknya;

Dendang riang berkumandang, Selalu bergema.

Ciptaan Bapaku permai tak terperi;

Lembah, bukit, laut, langit

Bernyanyi tak henti.

 

Ciptaan Bapaku, Mentari yang cerah,

Bunga bakung, Kicau burung Memuji Khaliknya.

Ciptaan Bapaku permai tak terperi;

Lembut merdu bisikanMu

Di pagi berseri.

 

Ciptaan Bapaku, Ingatlah: Sang Raja

Menciptakan perdamaian bagi manusia.

Ciptaan Bapaku permai tak terperi;

Sebab darah Domba Allah tercurah di bumi.

3. Votum

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar, telah melahirkan kita kembali oleh kabangkitan Tuhan kita Yesus Kristus dari antra orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan”. (I Ptr. 1:3).

 4. Salam

“kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, serta persekutuan Roh Kudus, menyertai kita sekalian”.

 

5.  Nyanyian Pengakuan Dosa:

Selidiki Aku

Selidiki aku, lihat hatiku
Apakah ku sungguh mengasihiMu Yesus
Kau yang Maha tahu
Dan menilai hidupku
Tak ada yang tersembunyi bagiMu

Reff :
T’lah kulihat kebaikanMu
Yang tak pernah habis dihidupku
Kuberjuang sampai akhirnya
Kau dapati aku tetap setia

6. Doa Pengakuan Dosa.

“Ya Tuhan! Kami mengaku dengan kerendahan hati,  bahwa kami telah berdosa kepada-Mu, dengan melakukan apa yang Kau anggap jahat! Kami melawan kehendak-Mu dan mengikuti kehendak hati kami sendiri! Oleh karena itu kami memohon kemurahan-Mu, ampunilah kiranya dosa kami dan perbaharuilah kami dengan Roh yang teguh dan taat kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus penebus kami, kami berdoa. Amin.

7. Berita Anugerah.

“berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi’ (Mazmur: 32).

8. Nyanyian Sukacita. 

Di bawah kepak sayapMu


Aku ingin selalu berada di hadiratMu
Aku ingin selalu berlindung dalam naunganMu
Di bawah kepak sayapMu
Kau bawaku terbang tinggi
Melintasi langit biru bagaikan rajawali
Reff:

Bagai rajawali melintasi gunung tinggi
Bagai rajawali melintasi badai hidup
Di bawah kepak sayapMu
Kau bawaku terbang tinggi
Melintasi langit biru bagaikan rajawali

9. Pelayanan Firman.

a. Nyanyian Firman Tuhan:

NP 97 FirmanMu Taman yang Permai

 

FirmanMu, Tuhan, bagaikan

Kebun penuh kembang;

Yang datang memetik, tentu

Bersuka dan senang.

FirmanMu tambang yang penuh

Permata mulia;

Takkan kecewa siapapun

Yang mau menggalinya.

 

FirmanMu, Tuhan, bagaikan

Bintang-bintang cerlang;

Musafir tiada 'kan sesat,

jalannya pun terang.

Semoga FirmanMu, Tuhan,

Menjadi tambangku,

Menjadi taman yang permai

Dan bintang panduku.

b. Pembacaan Firman. (oleh anak)

c. Khotbah. (dibawakan oleh kepala keluarga, bagi  keluarga lengkap).

.

10. Nyanyian Jemaat:

NP 129 Jangan Aku Dilalui

 

Jangan aku dilalui, Aku berseru:

Orang lain Tuhan singgahi;

Jangan t'rus lalu.

Reff:

Tuhan Yesus, Aku berseru

Orang lain Tuhan singgahi;

Jangan t'rus lalu. Amin.

 

Di depan takhta rahmatMu

Aku menyembah; Jadikan teguh imanku:

Tuhan, tolonglah!

 

Hanya satu harapanku: KaruniaMu;

Hatiku yang hancur luluh

Jadikan sembuh.

11. Doa Syafaat:

12. Persembahan:(membacakan Maleakhi 3: 10)

a. Nyanyian Jemaat (mengiringi persembahan):

Kecaplah dan Lihatlah

Kecaplah dan lihatlah
Betapa baiknya Tuhan itu
Rasakan dan nikmati
Kasih setia Tuhan

Reff :
Syukur bagiMu Tuhan
S’gala hormat bagiMu Tuhan
Allah yang mengasihiku
Allah yang mem’liharaku
(Selamanya)

b. Doa Persembahan

13. Pengutusan dan Berkat

a. Nyanyian Pengutusan:

NP 269 Sejak Kuterima Yesus

 

Perubahan ajaib sungguh kualami,

Sejak kuterima Yesus!

Hidupku disinari terang surgawi,

Sejak kuterima Yesus!

Reff:

Sejak kuterima Yesus,

Sejak kuterima Yesus,

Bermegah jiwaku, sukacita penuh,

Sejak kuterima Yesus!

 

Ku berpaling sekarang ke jalan benar,

Sejak kuterima Yesus!

Terhapuslah seg'ra dosaku yang besar,

Sejak kuterima Yesus!

 

S'karang harapan dan selamatku penuh,

Sejak kuterima Yesus!

Aku tak bimbang lagi, hatiku teguh,

Sejak kuterima Yesus!

b. Pengutusan/ Berkat: (oleh kepala keluarga)

Tuhan memberkati engkau, dan melindungi engkau;

Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya

dan memberi engkau kasih karunia;

Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu

dan memberi engkau damai sejahtera.

 14. Saat Teduh pribadi.

 



Diubah Untuk Membawa Perubahan

 

Nas:  2 Ptr. 1: 5

Setelah menyelesaiakan pendidikan SMP Penulis ingin melanjutkan studi di SMA paforit di Kendari, yaitu salah satu sekolah dimana kakak sepupu penulis menjadi guru. Disaat yang sama, om saya mendirikan SMK Pelayaran pertama di Kendari. Mendengar bahwa di SMK setelah tamat bisa langsung kerja dengan gaji yang bagus, maka penulis pindah ke SMK.

Satu hal yang ingin aku lakukan, yaitu, aku ingin merubah ekonomi keluarga, aku capek hidup miskin dan aku harus berubah. Kemiskinan adalah masalah utama bagiku yang harus di selelsaikan dan di rubah. Pikirku bahwa memiliki uang banyak adalah kesuksesan terbesar manusia, dan ketika seseorang memiliki uang banyak maka semua masalah akan berubah.

Berjalannya waktu, Allah membukakan suatu paradigma baru bagiku, bahwa masalah utama dan tujuan utama hidup manusia adalah ‘keselamatan dalam pengenalan akan Kristus’. Menyadari hal ini, dan atas panggilan khusus, penulis memutuskan keluar dari pekerjaan dan melanjutkan studi teologi untuk langkah awal perubahan berikutnya. Berubahnya paradigma “dari uang kepada pengealan akan Kristus’ adalah sesuatu perubahan besar dan semua ini hanya akan mungkin karena karya Allah.

Apa yang penulis gambarkan disini adalah proses perubahan dan keinginan untuk merubah dalam diri seseorang, bahwa seseorang dapat berubah dan membawa perubahan yang benar, dimulaikan oleh Allah dan selanjutnya adalah suatu upaya manusia yang terstruktur.  

 

Pertanyaan bagi kita yaitu, hal apa yang harus dirubah dalam diri kita untuk dapat menjadi agen perubahan?


Apa yang diharapkan dari manusia berdosa selain kebinasaan dan pembinasaan yang dilakukannya? Bagaikan seorang yang menyapu lantai dengan sapu kotor demikian orang berdosa yang ingin berubah. Dosa telah merusak segala keberadaan manusia, termaksud kehendaknya.

Hanya oleh anugerah Allah manusia dapat berubah, Allah harus mengambil meletakkan titik pijakan awal bagi manusia yaitu menganugerahkan iman. Dengan iman ini manusia baru dapat melihat kebenaran Allah.

Campur tangan Allah dalam merubah orang-orang pilihan-Nya telah dijanjikan-Nya jauh sebelum peristiwa pentakosta: “Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan  kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu. Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. (Yeh. 36: 25-27).

Setelah Allah merubahkan manusia, baru manusia dapat berubah dan membuat perubahan pada lingkungannya. Apa yang harus dirubah oleh manusia dalam diri dan lingkunganya? 

Tongkat jadi tanaman, salah satu potongan syair lagu “tanah kita tanah sorga”, menyatakan fakta kekayaan sumber daya alam Indonesia dan kemudahan hidup karena anugerah Allah bagi alam Indonesia.

Syair lagu koes plus ini berbanding terbalik dengan pidato Benjamin Nethan Yahu di perayaan kemerdekaan Israel yang ke 70. Shalom Aleychem…..Baru 70 tahun yang lalu! Orang-orang Yahudi dibawa ke pembantaian seperti domba. 60 tahun yang lalu! Kami tidak punya negara. Tidak ada tentara….Kami membuat padang pasir mekar, dan menjual jeruk, bunga dan sayuran di seluruh dunia.

Dengan sumber daya alam dan kemudahan hidup di Indonesia, ternyata berbanding terbalik dengan kenyataan. Indonesia walau telah menjadi negara berkembang, dan baru-baru ini USA memasukkan Indonesia sebagai nagara maju, tetapi kenyataan kemiskinan ada dimana-mana. Indonesia sampai saat ini masih mengimpor beras dan gula. Bahkan Indonesia dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, sampai saat ini masih mengimpor garam.

Selain masih mengimpor pangan, ternyata Indonesia juga bukan negara produsen, bahkan hampir seluruh rumah tangga di Indonesia, harus kredit sepeda motor selama 3 tahun, juga mobil. Bahkan kita selalu mendengar candaan bahwa Indonesia adalah negara ‘pengimpor babu”.

Sebagai orang Kristen Indonesia yang telah dirubahkan Allah, selanjutnya perubahan apakah yang harus kita upayakan dan lakukan? Menurut penulis ada tiga hal penting yang harus diupayakan gereja dan setiap orang percaya untuk merubah dirinya dan menjadi agen perubahan di Indonesia. Yaitu: Iman, pikir atau akal budi, dan karakter.


Suatu saat Bill Gate berada dalam restoran yang pernah dikunjungi anaknya. Etika Amerika, yaitu pelanggan wajib memberi tip kepada pelayan yang melayaninya 15% dari harga yang dibelinya. Ketika Bill Gate selesai makan maka ia memberi tip 15% kepada pelayan. Pelayan tersebut bercelutuh bahwa, anakmu memberi aku tip lebih besar. Bill Gate menjawab pelayan tersebut, anakku adalah anak Bill Gate orang kaya raya, sementara aku hanyalah anak seorang jaksa biasa yang tidak kaya.

Sebagai anak jaksa sederhana, Bill Gete tahu rasanya bagaimana mengumpulkan dollar demi dollar, tahu bagaimana tidak memiliki uang, tau bagaimana tidak dapat membeli selembar koran di Bandara New York, hingga seorang pemuda berkulit hitam dua kali memberikan koran kepadanya secara gratis. Tetapi anak Bill Gate, tidak pernah mengalami semua itu. Itulah sebabnya mengapa Bill Gate mengatakan tidak akan mewariskan kekayaannya kepada anak-anaknya. Ia mengatakan "Bukan hal yang baik untuk memberikan anak uang dalam jumlah yang besar. Hal itu akan membuat mereka kehilangan arah dan bisa menghancurkan jalan hidup yang sudah mereka pilih,".  Hal ini sejalan dengan pengakuan anak pertamanya bahwa uang saku dari ayahnya hanya 6-11 $ per Minggu, itupun ia mendonasikan 2$ bagi rumah amal.

Setiap orang yang pernah merasakan tidak memiliki uang, yang pernah merasa lapar, akan berupaya untuk merubah keberadaan itu. Langkah awal yang dilakukan untuk keluar dari semua masalah itu adalah percaya. Percaya bahwa ada pribadi yang kuat diluar dirinya yang mengatur segala sesuatu termaksud mengatur rejeki manusia.

Kedua ia akan menggerakkan segenap akal atau pikirannya untuk keluar dari masalah itu. Ia akan belajar, baik formal dan non formal. Selanjutnya ia akan berjuang langkah demi langkah secara konsisten, agar ia tetap bertahan untuk tidak kembali pada keadaan susah dulu.

Kisah diatas, mengungkapkan tahap pembentukan manusia yang benar, yaitu dimulai dari karunia iman, perubahan budi atau pikiran, dan kemudian adalah karakter. Rasul Paulus megatakan kepada jemaat di Roma: “dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga didalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. (Rom. 5: 3-4).

a.     Iman.

Hampir semua orang Kristen hafal ayat Amanat Agung (Mat. 28: 19-20), yaitu perintah untuk pergi menjadikan segala bangsa menjadi murid Kristus. Oleh karena itu, mata kita langsung beralih ke jendela untuk menatap dunia luar sejauh mata memandang. Tetapi kita kadang kita lupa perintah yang sama bahwa: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis 1:8).

Pemberitaan injil harus dilakukan secara simultan yang dimulai dari konteks terdekat kita, yaitu dalam rumah, kepada anak-anak kita dan keluarga. Itulah sebabnya Rasul Paulus memberi syarat bagi seorang penatua, diaken, dan pemberita Injil harus bapak dari anak-anak yang beriman. (I Kor. 7: 14; I Tim. 5:8; Titus. 1:6).       

Jika kita ingin merubah anak-anak kita, maka hal terpenting apakah yang harus kita rubah? Kita mengenatahui bahawa iman menjadi titik awal dan terpenting dalam seluruh perubahan dalam diri manusia.

Iman memang anugerah, tetapi iman sejati hanya dari pendengaran Firman Kristus, oleh karena itu kita tidak boleh menunggu Allah mengguntur dilangit untuk berbicara langsung kepada anak-anak kita. Itulah sebanya mengapa Firman Allah dituliskan dan diperintahkan kepada kita sekalian untuk memberitakannya.

Kita harus akui bahwa orang Kriten telah kehilangan semangat ortodoksi, dimana tradisi iman telah ditinggalkan. Pada sisi lain, apa yang ditinggalkan ini telah dipungut oleh saudara sepupu kita dan mereka justru berkembang sedemikian rupa. Apa yang dibuang itu? Semangat belajar Firman Tuhan.

Saudara sepupu kita mengantar anak-anaknya untuk bejalar agama setiap hari, karena mereka menganggap bahwa iman adalah hal mendasar bagi kehidupan anak-anak mereka. Tetapi orang Kristen bahkan anak-anak mereka dijemput oleh pihak gereja, dalam hal inipun mereka sering mengelak.

Iman hanya datang dari pendengaran Firman Kristus (Rom. 10: 17). Pendengaran Firman Kritus hanya akan ada oleh pemberitaan Firman dan penginjilan. Anak-anak kita hanya akan mengalami perubahan sejati jika mereka mendengar Firman dan menimaninya.

b.     Akal budi atau pikiran.

Alkitab mengatakan, jika engkau tidak percaya maka engkau tidak teguh jaya (Yes. 7:9). Ayat ini menempatkan iman pada posisi pertama dan utama dalam hidup manusia. Tetapi iman tidak hanya sebatas iman, ia harus menuntun kepada hal selanjutnya yaitu “pengertian”, sebagaimana tertulis dalam Ibrni: “karena iman kita mengerti”, (Ibr. 11: 3a).

Iman yang menyelamatkan tentu telah digenapi didalam Kristus, ia tidak perlu ditambahkan. Tetapi iman yang merubahkan pribadi dan membuat orang beriman merubahkan lingkungan dimana ia berada, harus ditambahkan. Dalam surat pengembalaanya, Rasul Petrus menegaskan kepada Gereja bahwa: “justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan”. (2 Ptr. 1: 5).

Pada Abad 4, seorang bapa Gereja Barat yaitu Agustinus mengatakan: “iman menuntun kepada pengertian”. Saat ini, banyak orang Kristen telah merubah ordo atau susunan dalam perubahan pribadi Kristen, yaitu lebih mengutamakan pengetahuan dan mengabaikan iman. Mereka rela membayar uang les demikian mahal dan memaksa anak-anak mereka untuk les tiap hari, tetapi mereka membiarkan anak-anak mereka tidur pada hari Minggu, dimana anak-anak mereka seharusnya belajar pokok-pokok iman Kristen. Manusia tidak beriman karena mereka pandai atau cerdas, tetapi iman akan menuntun kepada kebijaksanaan dan pengetahuan. (Flm. 1:6).

c.     Karakter.

Karakter menurut KBBI adalah: tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.

Karakter menurut penulis adalah perwujudan dari iman dan pemikiran seseorang. Karakter adalah sikap menetap seseorang dalam berkomunikasi dan menyingkapi segala hal yang dihadapinya.

Tujuan dari pertumbuhan iman dan pembaharuan budi orang percaya yaitu agar memiliki ‘karakter Kristus’ dalam dirinya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Rasul Paulus: “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Ef. 4: 13).

 Hanya dengan perubahan ketiga poin penting yaitu iman, pikiran (budi) dan karakter, baru ada harapan bagi kita dan anak-anak kita, untuk dapat merubahkan lingkungan dimana kita berada, yaitu, sosial, politik, ekonomi, teknologi dan ekologi.

Dulu ketika ada kebakaran maka, kentongan dibunyikan, semua dengan sigap  membawa ember atau alat yang diperlukan demi memadamkan api. Tetapi sekarang jika ada kebakaran, orang berkumpul untuk menonton dan live FB, Intagram Dll. Inilah salah satu contoh perubahan sosial. Perubahan sosial yaitu kesadaran dan perilaku kolektif suatu masyarakat.

Dulu pera bapak pendiri bangsa bersepakat untuk tidak menjadikan Indonesia sebagai negara agama, sebab para pendiri bangsa dari Timur yang beragama Kristen tidak setuju, maka didirikanlah NKRI. Tetapi pilgub Jakarta yang lalu, kita melihat suatu praktik dan pola politik identitas, ini yang disebut perubahan praktek politik praktis. Apa itu politik? Politik adalah beli gula, BBM, gaji buruh, biaya rumah sakit dll. Oleh karena itu politik sangat penting. Ketika seorang Ahok menjadi Gubernur Jakarta, maka dampaknya bagi masyarakat sangat besar, apa lagi jika ada 100 Ahok di negara ini.

Kiranya kita yang telah dirubahkan Allah, dapat mengupayakan perubahan dilingkup dimana kita berada, di rumah dan keluarga besar, di gereja, di lingkungan dan dimanapun Tuhan mengutus kita.

Daftar Bacaan Alkitab

Hari

Pagi

Malam

Hari

Pagi

Malam

Senin

Yeh. 36

Yes. 7:

1-9

Kamis

I Tim.5:

1-16

Titus.1

Selasa

Mat.28:

16-20

Kis.1:

1-11

Jum’at

Ibr.11

2 Ptr.1:

1-16

Rabu

Rom.5:

1-11

I Kor.7:

1-16

Saptu

Ef.4:1-16

Yak.1:

1-8


 

 

 

 

 

 

 

LITURGI IBADAH RAYA MINGGU

    1.   Introitus: (Iringan musik masuk, dan jemaat mengambil saat teduh). 2.   Votum: Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yan...