Sabtu, 21 November 2020

Mesias Yang Dinubuatkan.


Pada dua Minggu lalu, kita telah berupaya mengenal Kristus Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan. Dan pada saat ini, kita mau mengenal Dia lebih dalam, bahwa Ia adalah “Mesias yang dinubuatkan”.

Apa perbedaan nubuat dan janji? Allah tidak bernubuat tetapi berjanji, tetapi Nabi atas iluminasi dan pimpinan Roh Allah dan mengatasnamakan Tuhan untuk mengatakan sesuatu yang akan terjadi di masa depan.

 Nubuat adalah perkataan Allah yang memakai pengantara atau juru bicara yaitu para nabi. Janji biasanya jelas, tetapi nubuat kadang hanya bayangan dan gambaran akan siapa dan apa yang akan terjadi dimasa depan.

Nubuat adalah gagasan asasi dari tugas kenabian (Ul, 18: 9). Sebaliknya di Kanaan, mengetahui masa depan dan khususnya untuk meramal keberuntungan dilakukan dengan berbagai macam cara, termaksud membayar dengan apa saja, termaksud mengorbankan anak-anak mereka sendiri. Salah satu tugas nabi dan batu uji bagi nabi, apakah ia adalah nabi Allah atau nabi palsu adalah bernubuat. Jika seorang nabi bernubuat dan tidak terjadi maka ia adalah nabi palsu.

Ada 3 kata yang dipakai untuk nabi yaitu: ro’eh, navi, dan khozeh. Navi diterjemahkan nabi, tetapi dua kata lain berpengertian ‘pelihat’ (I Taw. 29:29; Yes. 3: 10). Navi berasal dari akar kata akad  yaitu orang yang dipanggil.

Ada puluhan nabi Perjanjian Lama, satu dan lainnya terpaut rentang waktu panjang hingga 4000 tahun, dari budaya dan latar belakang sosial yang berbeda, dan bernubuat pada jaman dan situasi kondisi yang berbeda, tetapi ada satu pusat dari nubuatan nabi yaitu datang-Nya Mesias.

Apa pentingnya nubuat nabi sehingga menjadi tanda dari kenabian itu sendiri? dan bahkan Mesias harus dinubuatkan oleh mereka?

1.        Menyatakan sesuatu  rencana agung yang akan terjadi.

Apa yang terpenting dalam dunia ini? apakah musim yang terus berjalan, atau kejadian-kejadian tertentu dalam sejarah? Untuk memahami hal ini maka kita harus melihatnya dari tujuan Allah menciptakan dunia ini. Dalam penciptaan, manusia disebut mahkota ciptaan, dalam pengertian bahwa semua ciptaan yang lain demi untuk mendukung keberadaan manusia. 

Manusia adalah mahkota ciptaan! Manusia siapa? Apakah nilai manusia di muka bumi, baik yang pernah ada dan aka nada, sama saja? Apakah seorang raja agug sama dengan tukang sampah dan seorang penjahat?

Nilai manusia dihadapan Allah itu sama dalam hal Hak Asasi, tetapi dalam hal tujuan Allah pada setiap pribadi, tentu berbeda-beda. Nilai manusia dalam hak asasinya sebagai manusia sama, tetapi dalam hal kualitas tentu berbeda. Semua manusia adalah penting, tetapi ada juga yang manusia VVIP di dunia ini.

Ketika Bush junior Presiden Amerika akan ke Indonesia, maka dua bulan sebelumnya, para agen intelijen telah aktif memberi informasi akan keberadaan di Indonesia, Kapal Induk Amerika pasti telah mendekati Indonesia. Setelah itu dua minggu sebelumnya, Secret Service telah datang menyisir tempat dimana Presiden AS akan berada dan lewat. Semua kaca hotel dimana presiden berada kacanya di ganti dengan kaca anti peluru, bahkan gorden memiliki setandar khusus.

Apa yang kita mau ungkapkan dari semua ini? yaitu bahwa Presiden Amerika dianggap VVIP oleh Amerika dan negara dimana ia berkunjung. Kedatangannya dipersiapkan sedemikian rupa.

Siapa sejatinya manusia VVIP? Yesus Kristus adalah VVIP disepanjang sejarah manusia, bukan karena setatusnya, tetapi juga karena karya-Nya. Karena Yesus adalah VVIP, maka kehadiran-Nya dimuka bumi tidak terjadi seperti manusia pada umumnya? Tentu bahwa kehadiran dan kelahiran-Nya di muka bumi ini dipersiapkan sedemikian rupa.

Kelahiran dan kehadiran Yesus di dunia ini, telah dipersiapkan sedemikian rupa, oleh Allah sendiri, para nabi menjadi bagian dari persiapan itu dengan “menubuatkan-Nya”, dengan maksud, agar manusia mengenal siapa Dia yang datang itu, mengenal pribadi-nya dan karya-Nya.

Secara teknis, Allah juga menubuatkan siapa yang akan menyediakan jalan bagi-Nya, menyambut-Nya yaitu “suara yang berseru-seru dipadang gurun”, sebagaimana kebiasaan jika seorang raja agung akan berkunjung ke suatu tempat, maka jalan harus diratakan.  

Kehadiran dan Kelahiran Yohanes Pembaptis juga merupakan hal penting, sebab ia dipersiapkan demi menyambut tamu VVIP, yaitu Yesus Kristus, sang Mesias yang dinubuatkan itu.

Natal ini kita kembali mengingat akan kelahiran-Nya di dunia ini, seorang VVIP tetapi justru datang dalam kehinaan dan penolakkan oleh dunia yang adalah milik kepunyaan-Nya. Maka bersyukurlah kita karena menjadi orang-orang yang menerima-Nya dalam rumah kita, hati dan hidup kita. Dan biarlah peringatan kedatangan-Nya tersebut dapat menggantikan semua cucuran air mata sengsara kita selama ini dengan sukacita surgawi, seperti para gembala miskin yang kembali dengan sukacita karena telah melihat juru selamat.

 2.       Mengarahkan sejarah dunia.

Kerajaan Yunani mencampai puncaknya ketika Masa Alexander Agung dari Makedonia, tetapi setelah kematiannya, kerajaannya terpecah menjadi empat, dan akhinya Yunani runtuh. Demikian pula dengan pemimpin dan kerajaan besar seperti Mesir, Persia, Romawi, NAZI, dll.

Apa yang kita pelajari dari  semua hal ini? bahwa semua gerakan dan idiologi di dunia ini akan sangat tergantung kepada suatu tokoh pemimpin gerakan tersebut. Itulah sebabnya Allah menjanjikan seorang pemimpin yang sempurna yaitu Mesias, dan para nabi menubuatkan sang pemimpin tersebut.

Ketika Sanhendrin bersidang untuk menentukan nasib orang Kristen, maka seorang rabi Farisi yaitu Gamaliel menasehatkan majelis untuk membiarkan para Rasul terus memberitakan nama Yesus, sebab menurutnya, suatu gerakan akan mati dengan sendirinya jika pemimpinnya telah mati. Hal ini dinasehatkan atas hasil belajar sejarah, bahwa dulu ada seorang yang bernama Teudas yang mengaku sebagai orang istimewa, dan memiliki banyak pengikut, tetapi ketika Teudas di bunuh, maka tercerai berailah kelompok itu (Kis. 5: 26-42).

Ada dua aliran sejarawan, yaitu sejarawan umum dan sejarawan Yahudi dan Kristen. Bagi sejarawan umum, sejarah bagaikan buntalan benang kusut yang kacau balau. Tetapi sejarah bagi Israel dan iman Kristen, ada garis lurus dalam satu rencana, yaitu rencana Allah. Rencana Allah ini mengurai kekusutan rencana mansia.

Sejarah dunia ini, walau penuh kegelapan, penuh kekejaman akibat mansia yang ingin mencatatkan sejarah hidupnya, kelompoknya. Tetapi penguasa sejarah tetaplah Allah. Allah tidak menyerahkan berjalannya sejarah dunia ini kedalam tangan manusia semata, Allah tetap memegang kendali terhadap sejarah dunia ini.

Penguasaan Allah terhadap sejarahi, salah satunya tertuang dalam nubuat para nabi-nabi PL. Isi nubuat-nubuat PL bermacam-macam, diantaranya penghukuman Allah atas bangsa-bangsa. Nubuat terhadap masa depan umumnya bertemakan tentang the day of the Lord (hari Tuhan) dan restorasi masa depan melalui kedatangan Mesias. Untuk membuat sejarah memiliki arah, Allah memberi pusat sejarah itu pada satu Pribadi yaitu Mesias,

Lukas 24:44-49 dituliskan: Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”

Kita bisa melihat di dalam ayat tersebut, bahwa Yesus berusaha menjelaskan kepada murid-murid-Nya tentang nubuat-nubuat di Perjanjian Lama dan bagaimana hal tersebut menunjuk kepada berita Injil yaitu kematian dan kebangkitan-Nya dan bagaimana hal itu berkaitan dengan pengampunan dosa terhadap segala bangsa.

Jelas sekali Yesus menunjukkan bahwa seluruh nubuat tertuju kepada berita Injil. Hal ini juga sekaligus menjawab kritik maupun tuduhan dari gerakan-gerakan modern bahwa Injil bukanlah ajaran Yesus melainkan hanyalah fabrikasi dari Paulus maupun rasul-rasul awal. Kita bisa melihat dengan jelas bahwa para rasul memahami konsep bahwa pengampunan dosa datang melalui kematian dan kebangkitan Yesus adalah dari Allah sendiri.

 3.       Bahwa Tujuan utama Mesias yang dinubuatkan adalah keselamatan.


Mengapa Budha, Islam, dan berbagai agama-agama suku tetap ada, bahkan berkembang hingga saat ini? tentu karena semua agama tersebut menjanjikan keselamatan. Keselamatan memang menjadi hal utama dalam hidup manusia.

Dari semua agama yang menawarkan keselamatan tersebut, hanya iman Kristen yang tidak hanya menjanjikan keselamatan, tetapi juga Seorang Mesias sebagai Juru Selamat. Yesus Kristus adalah juru selamat yang melakukan penebusan dengan menjadi korban penyelamatan itu sendiri.

Semua agama yang menjanjikan keselamatan, manaruh jalan keselamatan itu di pundak umatnya sendiri, tetapi dalam iman Kristen, jalan keselamatan adalah karya sang juru selamat.

Allah adalah kasih. Walau manusia telah berdosa kepada-Nya, Ia tetap merencanakan keselamatan bagimu, bagiku dan bagi banyak orang, menurut rencana-Nya yang agung dengan jalan menganugerahkan seorang Mesias yang adalah juru selamat yaitu Anak Tunggal-Nya sendiri.

Pentingnya keselamatan yang hanya dapat dilakukan oleh Mesias yang dinubuatkan itu, dijelaskan dalam 1 Petrus 1:10-12: “Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat”.

Bahwa keselamatan adalah topik utama fokus penyelidikan, penelitian dan nubuat para nabi. Itulah sebabnya mengapa Tuhan Yesus menyebut Yohanes Pembaptis sebagai nabi yang terbesar, sebab Yohanes Pembaptis melihat langsung Diri-Nya, Mesias yang dijanjikan itu. Dan kita semua disebut berbahagia dan lebih besar dari semua nabi di PL, sebab kita telah mengenal dan percaya kepada Yesus Kristus Mesias yang dinubuatkan itu, dan telah menikmati keselamatan yang dianugerahkan-Nya.

Selamat menyambut natal. Selamat menyambut Mesias yang dijanjikan Allah. Biarlah Mesias yang dianugerahkan-Nya menutupi setiap kesulitan yang kita alami dimasa pandemic ini.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar:

LITURGI IBADAH RAYA MINGGU

    1.    Intoitus: (saat teduh). 2.    Nyanyian Pembuka: Kubersyukur Bapa   Banyak yang Kau perbuat Didalam hidupku Rancanga...