Sabtu, 27 Maret 2021

Liturgi Ibadah Minggu

 Liturgi Ibadah Minggu



1. AjakanBeribadah:     

 “carilah Tuhan selama Ia berkenan ditermui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat” (Yes. 55: 6).

  2. Lagu Pembuka:

NP 15 Puji Allah Bapa Yang Mahakuasa!

 

Puji Allah Bapa Yang Mahakuasa!

PutraNya dib'rikan sebab kasihNya:

Almasih disalib demi yang sesat;

Terbukalah pintu menuju s'lamat!

Reff:

Puji Yang Mulia! Hai dengar sabdaNya!

Puji Yang Mulia! Giranglah manusia!

Marilah menghadap Yang Mahakudus,

Diantar Putra Allah, Sang Penebus.

 

Darah Yesus Kristus tebusan dosa,

Itu janjiNya bagi yang percaya.

Yang paling durhaka, bila bertobat,

Di saat itulah beroleh s'lamat!

3. Votum:

    “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa. hidup untuk  kebenaran. oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” 1 Pterus 2:24:

 4. Salam:

“kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, serta persekutuan Roh Kudus, menyertai kita sekalian

 5. Lagu Pengakuan Dosa:

Terlalu Besar

Telah kulihat bukti kasihMu

Kau menderita gantikanku

Dengan darahMu Kau selamatkanku

Kini ku hidup menyenangkanMu

Reff:

Terlalu besar kasihMu Bapa

Pengorbanan yang Kau

berikan bagiku

Terlalu mahal darahMu Yesus

Tercurah untuk menebus hidupku

Hidup yang Kau berikanku bagiku

Selamatkan dan pulihkanku

Lebih dari segalanya

 

6. Doa Pengakuan Dosa :

  Ya Tuhan! Kami mengaku dengan kerendahan hati,  bahwa kami telah berdosa kepada-Mu, dengan melakukan apa yang Kau anggap jahat! Kami melawan kehendak-Mu dan mengikuti kehendak hati kami sendiri! Oleh karena itu kami memohon kemurahan-Mu, ampunilah kiranya dosa kami dan perbaharuilah kami dengan Roh yang teguh dan taat kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus penebus kami, kami berdoa. Amin.

7. Berita Anugerah:

    “sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba (Yes. 1:18).

 8. Nyanyian Kelepasan: 

NP 329 Muliakan NamaNya

 

Di kayu salib di Kalvari,

Juru S'lamatku telah mati;

Dosa aibku diampuni,

Puji namaNya!

Reff:

Muliakan namaNya,

Muliakan namaNya!

Dosa aibku diampuni,

Puji namaNya!

 

Satu mujizat kualami:

Yesus dekat sertaku kini;

Kurasa hadirNya tiap hari,

Puji namaNya!

 

Air hidup yang melebur dosa,

Sungguh benar dapat kut'rima;

S'lamatlah aku dibuatNya,

Puji namaNya!

9. Amanat Hidup Baru:

10. Nyanyian Jemaat:  “Ingat Kasih-Nya”

Ingat kasihnya
ingat kebaikkan nya
Dan anugrahnya slamatkan ku
Sbab kasihnya setinggi langit
Kasih setia Allah pada kita
Besar kasih Allah pada kita
Reff:
Ku takan lupa kasihnya
Ku takkan lupa anugrahnya
Dia penuhkan, dia penuhkan
Dia puaskan hasratku
Besar kasih Alllah pada kita.

11. DoaSyafaat:

12. PelayananFirman:

Þ Nyanyian  Jemaat:  Firman-MU

 FirmanMu p'lita bagi kakiku
Terang bagi jalanku 2X
Reff:
Waktu ku bimbang, dan hilang jalanku
Tetaplah Kau di sisiku
Dan tak'kan ku takut, asal Kau di dekatku
Besertaku selamanya.....oh....oh
FirmanMu plita bagi kakiku
Terang bagi jalanku

Þ DoaFirman :

Þ PembacaanFirman :

Þ Homili :

 13. Persembahan:(membacakan Maleakhi 3: 10)

Þ Nyanyian Jemaat: 

Karya Terbesar

 Kasih yang terindah, hati yang mulia
Hanya ketemukan di dalamMu
Yesusku
Pujian dari hatiku, Selalu di setiap waktuku
Tiada pernah berubah, Kasihku

Reff:
Karya terbesar dalam hidupku
PengorbananMu yang s’lamatkanku
Engkaulah harta yang tak ternilai
Yang kumiliki dan kuhargai
Yesus Engkau Kukagumi

 

 Þ Doa Persembahan: 

14. Pengutusan/ Berkat:

Þ Nyanyian pengutusan:

 

NP 113 Salib Jalan Hidupku

 

Ku hendak pergi ke neg'ri yang kekal,

Ke surga hendak pulang;

Takkan tercapai, Takkan ku sampai,

bila salib tak kupandang.

Reff:

Salib jalan hidupku,

Salib jalan hidupku:

Sungguh indahlah menuju surga;

Salib jalan hidupku.

2

Juru S'lamat t'lah meninggalkan jejak

Dengan tanda darahNya;

Jalan itulah ke neg'ri baka,

Rumah Bapa yang mulia.

 

Þ Berkat:

  “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”.

 


 

 

 

Tuhan Kog Mati..?

 

Tuhan kog mati? Adalah pernyataan dari sepupu kita untuk mengolok iman Kristen dan menolak ke-Allahan Yesus Kristus, bahkan mereka melanjutkan pertanyaan olokkan mereka: “jika Tuhan mati maka siapa yang menjadi Tuhan”?

Iman Kristen didirikan diatas kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, tetapi jikalau jujur, banyak orang Kristen juga mengajukan pertanyaan yang sama dan tidak tahu jawaban atas pertanyaan tersebut.

Jawaban praktis dari banyak teolog, yaitu bahwa Yesus Kristus memiliki dua natur yaitu Allah sejati dan manusia sejati, bahwa yang mati adalah natur kemanusiaan-Nya, sementara natur Ke-Allahan-Nya tidak akan mati. (Flp. 2:8; I Ptr. 3:18).

Pertanyaan Tuhan kog mati? Memang adalah pertanyaan olokan, atau pertanyaan yang diajukan bukan untuk menemukan kebenaran. Jika untuk menemukan kebenaran, seharusnya pertanyaan itu tidak berhenti disitu, tetapi seharusnya berlanjut: “mengapa Tuhan Yesus harus mati”? “mengapa Dia rela mati bagiku orang berdosa”? bagi orang yang menginginkan kebenaran, maka mereka akan terpukau oleh hikmat Allah yang mengarunikan Anak-Nya yang tunggal untuk mati:

1.      Dia adalah juru selamat manusia bagi dosa-dosa mereka.  

Ketika saudara sepupu kita bertanya “Tuhan kog mati”? banyak orang Kristen langsung bingung dengan pertanyaan ini! Bagi kita seharusnya mencontoh Tuhan Yesus dalam menjawab setiap pertanyaan yaitu mengetahui latar belakang mengapa pertanyaan itu diucapkan. Jika pertanyaannya memiliki latar belakang yang salah, maka jawaban apapun yang engkau berikan akan salah, sebab pertanyaannya salah.

Pertanyaan saudara sepupu kita dilatarbelakangi oleh dua kesalahan, yaitu tidak memahami Allah atau tidak mengenal Allah yang sejati. Kedua adalah mereka tidak mengetahui kebenaran dosa.

a.       Tidak mengenal Allah sejati.

Allah kita adalah “kebenaran” yang memberikan hukum dan hukum itu terpercaya dan hukum itu mengatur segala hubungan, baik manusia dengan Allah, manusia dengan semesta, maupun manusia dan sesamanya.

Aturan pertama yang diberikan Allah yaitu, jangan memakan “buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat” dan satu peringatan bahwa ketika mereka memakannya mereka akan mati.

Melanggar perintah dan peringatan Tuhan itu adalah dosa dan hukuman dosa itu adalah “mati” atau dalam Kitab Roma disebut “maut”(Rom.6:23). Bahwa kematian yang dimaksud bukan hanya kematian fisik saat ini saja, tetapi juga kematian kekal, dan Allah konsisten dengan hukum yang ditetapkan-Nya bahwa semua manusia berdosa harus mati dan hanya akan memperoleh pengampunan dengan jalan kematian kekal.

Dalam konsep saudara sepupu kita, selalu mengatakan bahwa “Allah mengampuni dosa”, tetapi tidak menunjukkan bagaimana cara Allah mengampuni, justru menunjukkan Allah yang melaggar hukum-Nya sendiri, Allah yang tidak konsisten perkataannya sendiri, dan justru menunjukkan bahwa ia bukan allah yang sejati.

Kematian Yesus di kayu salib, menunjukkan kepada kita sekalian bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang sejati, yaitu Allah sumber hukum, Allah yang adil yang menghukum dosa, tetapi sekaligus adalah kasih. (Ayub.8:3; 34:12; Mzm.7:11).

 

b.      Tidak Mengenal hakekat dosa!


Dalam pemahaman saudara sepupu kita, dosa sekedar “tindakan”, dimana seseorang dikatakan berdosa jikalau melakukan perbuatan dosa. tetapi dalam iman Kristen dosa adalah setatus, kuasa, kejahatan dihadapan Allah. Dalam pemahaman pada umumnya, dosa adalah akibat perbuatan, tetapi dalam iman Kristen, setelah kejatuhan, dosa adalah penyebab perbuatan jahat, bahkan tidak adanya kebaikan adalah dosa (Kej. 4:7).

Upah dosa dalam iman Kristen adalah ‘maut’, sementara dalam pemahaman saudara sepupu kita adalah upah dosa tidak jelas, sehingga dosa dapat ditebus oleh amal baik, itulah sebabnya mengapa jalan selamat adalah membuat timbangan amal lebih berat dari pada timbangan dosa.

Upah, harga, hukuman karena dosa adalah “maut, atau kematian kekal”. Oleh karena itu dosa hanya dapat dibayar dengan kematian (hukuman kekal), amal manusia yang telah berdosa tidak dapat menebus dan membebaskannya dari murka Allah. Tidak ada yang dapat dilakukan manusia berdosa untuk membebaskan dirinya dari kebinasaan akibat dosa. (Kel. 34:7; Ayub.10:14).  

 

2.    Kematian Tuhan Yesus sebagai korban pengganti/penebusan.


Karena upah dosa adalah maut dan karena Allah yang adil menghukum orang berdosa, maka tidak ada jalan selamat bagi manusia oleh dirinya sendiri (Mzm.49:7; Ef. 2:8), maka manusia membutuhkan juru selamat yang tentunya bukan manusia berdosa, dan tidak ada manusia yang tidak berdosa kecuali Yesus.

Allah yang adalah kasih, tidak mungkin karena kasih-Nya melanggar kekudusan dan keadilan-Nya sendiri, oleh karena itulah Anak-Nya yang tunggal adalah jalan satu-satunya untuk keselamatan manusia, dan sungguh luar biasa Ia merelakan anak-Nya yang tunggal bagi keselamatan kita.

Dalam PL, jalan yang akan ditempuh oleh Tuhan Yesus dalam karya penyelamatan, telah diprototipekan melalui korban, yaitu pengorbanan hewan yang menunjukan hidup yang direnggut bagi pengampunan dosa, tetapi darah hewan tidak mungkin menebus dosa.

Hanya Yesus manusia sejati yang tidak berdosa, oleh karena itu  hanya Dia yang layak menjadi korban. Karena dosa masuk ke dunia oleh satu orang yaitu Adam, maka pengampunan juga diperoleh oleh satu orang benar yang dijadikan bersalah (Rom.5:12-21).  

Yesus sebagai korban yang sempurna, berarti hak-hak-Nya direnggut, termaksud hak hidup-Nya, agar kita semua dapat dibebaskan dari penghukuman. Ia yang tidak berdosa, terhitung diantara para pendosa, agar kita yang berdosa diampuni.

Sebagai korban yang sempurna, Ia mengganti kita memikul dan menanggung hukuman dari Allah. Ia menggantikan kita dengan hidup-Nya yang kudus, agar dosa dalam diri kita hilang kuasanya. (Ibr.10:1-18).

Jika kita menebus sesuatu, maka nilai tebusan itu harus sesuai. Jika anda menggadaikan sekilo emas, maka anda harus memberikan sesuatu sebagai pengganti atau penebus yang sesuatui, tentunya sekilo emas pula, bukan sekilo perak. Jika itu uang, maka harus sesuai dengan nilai sekilo emas. Abraham, Musa, Daud, bahkan orang yang diakui sebagai nabi besar, tidak pernah akan layak menjadi korban pengganti sebab mereka semua berdosa.

Demikianlah kematian Yesus Kristus adalah “kebodohan” bagi orang-orang yang akan binasa, tetapi bagi kita, kematian Yesus Kristus adalah hikmat Allah yang agung, dan jalan keselamatan.

 

 

 

Sabtu, 20 Maret 2021

Liturgi Ibadah Minggu

 

1. AjakanBeribadah:

         “carilah Tuhan selama Ia berkenan ditermui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat” (Yes. 55: 6).

 

 2. Lagu Pembuka:

Ku Masuk Ruang Maha Kudus

 

Kumasuk ruang Maha Kudus
Dengan darah Anak Domba
Kumasuk dengan hati tulus
Menyembah Yang Maha Kuasa

Reff:

Ku menyembahMu, kusembahMu
Ku menyembahMu, kusembahMu
Sbab namaMu kudus, kudus,

kudus Tuhan
Sbab namaMu kudus,

kudus, kudus Tuhan

 

3. Votum:

Dalam namaBapa. Anak, dan Roh Kudus, kiranya menyertai ibadah kita saat ini. Amin”

 4. Salam:

“kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, serta persekutuan Roh Kudus, menyertai kita sekalian

 

5. Lagu Pengakuan Dosa: NP 138. Sungguh  Lembut

 

Sungguh lembut suara Yesus memanggil:

Panggilan bagi engkau;

Lihatlah, Dia di pintu menunggu:

Sambutan bagi engkau.

Reff:

Pulang, Pulang!

Yang kelelahan, pulang!

Sungguh lembut suara Yesus memanggil:

"Orang berdosa, pulang!"

 

Jangan ragu bila Yesus mengajak:

Ajakan bagi engkau;

Jangan enggan menerima kasihNya:

KasihNya bagi engkau.

 

6. Doa Pengakuan Dosa :

  Ya Tuhan! Kami mengaku dengan kerendahan hati,  bahwa kami telah berdosa kepada-Mu, dengan melakukan apa yang Kau anggap jahat! Kami melawan kehendak-Mu dan mengikuti kehendak hati kami sendiri! Oleh karena itu kami memohon kemurahan-Mu, ampunilah kiranya dosa kami dan perbaharuilah kami dengan Roh yang teguh dan taat kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus penebus kami, kami berdoa. Amin.

7. Berita Anugerah:

“sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba (Yes. 1:18).

 

 8. Nyanyian Kelepasan:  Adalah Sukacita


Adalah sukacita di hatiku
Di hatiku, di hatiku
Adalah sukacita di hatiku
Dib’rikan Tuhanku

Reff:

Aku bahagia, Bersukacita
Ada kasih Yesus di hatiku
Aku bahagia, Bersukacita
Ada kasih Yesus di hatiku

9. Amanat Hidup Baru:

10. Nyanyian Jemaat:  “Ajarku Mengerti”

 

Ajarku mengerti segala rencanaMu

Ajarku berserah hanya padaMu

Pimpinlah jalanku

dalam terang firmanMu

Ajarku berharap hanya padaMu

Reff:

Bapaku ajaib s'gala rancanganMu

Tuhan kuheran perbuatanMu

Engkau sanggup mengadakan

Segala yang kuperlukan

Menurut kehendakMu terjadilah

  

11. DoaSyafaat:

12. PelayananFirman:

Þ Nyanyian  Jemaat: 

“Ajar Kami Tuhan”

 

Ajar kami Tuhan

menghitung hari-hari

Agar kami beroleh hati bijaksana

Ajar kami Bapa

hidup dalam jalan-Mu

Agar semua rencana-Mu digenapi

Reff:

Mulialah Nama-Mu Tuhan

dan ajaib jalan-Mu

Bimbing kami di setiap waktu

Besar setia-Mu Tuhan

dan Agung karya-Mu

Yesus kami bersyukur pada-Mu

 

Þ DoaFirman :

Þ PembacaanFirman :

Þ Homili :

 

 13. Persembahan:(membacakan Maleakhi 3: 10)

Þ Nyanyian Jemaat: 

NP 162 Bapa Surgawi Mem'liharaku

 

Kepada Allah aku berharap,

Di darat atau di laut yang gelap.

Setiap saat, Waktu penat,

Bapa Surgawi mem'liharaku.

Reff

Aku berharap pada Tuhanku,

Di ngarai atau waktu laut mend'ru;

Dalam topan aku aman:

Bapa Surgawi mem'liharaku.

 

Bunga di padang dip'liharaNya;

Burung di langit pun dibimbingNya;

Barang tentu termasukku:

Bapa Surgawi mem'liharaku.

 

 Þ Doa Persembahan: 

14. Pengutusan/ Berkat:

Þ Nyanyian pengutusan:

 

NP 263 Ada Lagu Dalam Hatiku

 

Ada lagu dalam hatiku;

Kudengar suara Yesus:

"Jangan takut! Ku besertamu."

Hidupku sentosa t'rus.

Reff:

Yesus, Yesus, Tuhan, Nama yang merdu,

Yang mengaruniakan, Lagu dalam hatiku.

 

S'karang kualami rahmatNya;

Ku berlindung pada Yesus;

Ku tetap memandang wajahNya,

Maka ku menyanyi t'rus.

 Þ Berkat:

 

 

LITURGI IBADAH RAYA MINGGU

    1.   Introitus: (Iringan musik masuk, dan jemaat mengambil saat teduh). 2.   Votum: Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yan...