Saat ini adalah masa-masa yang sangat menakutkan dimana ssetiap hari kita mendengar kabar duka dari kenalan, tetangga, bahkan sahabat-sahabat kita yang masih sangat mud abelia.
Secara khusus bagi GBI Bethesda kita baru saja kehilangan, sahabat, saudara, ayah dan suami yaitu Mendiang Sugiyanto. Suatu siatuasi yang membuat kita Shock apa lagi bagi anak-anak yang ditinggalkan dan pada tgl 18 bulan genap 100 hari Beliau meninggalkan kita sekalian. Itulah sebabnya pada Minggu ini kita akan menggumulkan mengenai kematian dan kehidupan.
Ketika kita berhadapan dengan kematian, maka sebagai orang beriman, kita akan bertanya mengenai rahasia kematian dan rahasia hidup, apakah kematian adalah nasib ataukah takdir? Kita tidak akan membahas itu, harus ada sesi sendiri untuk membahasnya.
Sudah banyak khotbah mengenai kematian, dunia orang mati, kebangkitan orang mati, dan hidup setelah kematian. Pada kesmpatan kali ini, ketika kita diperhadapkan kepada kematian, maka kita justru memikirkan hidup dan khususnya bagaimana “rahasia umur panjang dalam Tuhan”.
Apa yang membuat orang panjang umur?
1. Menghormati ayah dan ibu.
Panjang umur adalah janji Allah yang pertama dan satu-satunya dalam 10 hukum. Dan janji panjang umur itu bukan diletakkan pada hubungan manusia dengan Allah, tetapi hubungan dengan ayah ibu. “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” Tetapi Ia tidak berhenti sampai di sana. Ulangan 5:16 menyebutkan perintah yang sama, tetapi dengan sebuah tambahan janji yang dilekatkan kepadanya: “Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu, dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu” (Ulangan 5:16).
Tuhan Yesus menegaskan pentingnya panjang umur ketika Ia mengatakan: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Mat.16: 26.
Janji panjang umur dalam hubunganya dengan menghormati bapa dan ibu juga dibahas Tuhan Yesus: “Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.” Kata kerja “mengutuki” di sini adalah kata kerja bahasa Yunani “kakologeo” yang berarti “mengata-ngatai yang jahat”. Barang siapa mengata-ngatai yang jahat kepada ayah atau ibunya harus dihukum mati. (Markus 7:10). “Tetapi aku berkata kepadamu: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban yaitu persembahan kepada Allah, maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan." (Markus 7:11-13).
Paulus mengulangi perintah ini dalam Efesus 6:2-3: “Hormatilah ayahmu dan ibumu" adalah perintah pertama dari Allah dengan janji, yakni: "Supaya engkau berbahagia dan panjang umurmu di bumi.”
Mengapa Allah menjanjikan “lanjut usia” pada orang yang menghormati ayah ibunya? Mengapa harus dalam hubugan dengan ayah ibu dan bukan dalam hubungan dengan diri-Nya sendiri?
Apakah orang yang menghormati ayah ibu mereka pasti lanjut usia? Apakah orang yang pendek umurnya dibanding yang lain, pasti tidak menghormati ayah ibu mereka?
Menghormati ayah dan ibu adalah dasar utama dari manusia dalam relasinya dengan manusia yang lainnya. Dasar utama seseorang menghormati istri atau suaminya. Dasar utama seseorang menghormati tetangga, orang-orang dalam komunitasnya, orang-orang sebangsa, maupun bangsa lain.
Kita menyaksikan bagaimana perang suku, perang antar bangsa yang diakibatkan oleh sikap tidak saling menghormati sesama manusia yang dimulaikan dari tidak menghormati ayah ibu.
Satu-satunya ponakan yang saya pernah sungguh-sungguh hajar dengan kemarahan adalah “Christo” karena ia menjawab mamanya dengan membentak hingga air mata mamanya jatuh.
Banyak wanita yang meminta suami
atau pacarnya untuk menomorsatukannya dari ibu suami atau pacarnya, bahkan menghalangi suaminya untuk menunaikan kewajibannya sebagai anak. Hati-hati, apa lagi jika anakmu sendiri adalah laki-laki.
Jangan bangga punya pacar atau suami karena menomorsatukan engkau, sementara ia mengabaikan ibunya. Jika ia dapat mengabaikan ibunya maka ia juga dapat mengabaikan engkau.
Apakah janji umur lanjut berlaku secara otomatis ataukah tidak, atau berupa janji? Umur panjang atau lanjut usia tetap merupakan anugerah Allah. Panjang umur adalah “janji Tuhan” sebagai anugerah dan bukan upah, tetapi pendek umur dapat diakibatkan oleh “tidak menghormati ayah ibu”.
Jangan menyimpan uangmu ketika ayah ibumu sakit, hanya takut kekurangan atau memang karena engkau kikir! Suatu saat engkau akan sakit pula dan tidak bisa berobat! Atau mungkin engkau mampu membeli obat, tetapi tidak memperoleh kesehatan!
2. Hikmat (Ams. 9: 10-11).
Di Surabaya banyak sekali ibu-ibu atau wanita yang mati karena “lupa menggunakan ibu jari kiri”, apakah anda percaya? Saya percaya dan banyak bukti kematian ibu dan wanita karena tidak pandai menggunakan ibu jari kiri mereka. Apakah ini takdir ataukah karena tidak berhikmat?
Dilain sisi banyak pria mati karena mengantungi uang! Mereka suka mengantungi uang banyak, tetapi terlalu perhitungan untuk mengeluarkan uang dari saku mereka, hingga uang yang mereka kantungi membunuh mereka. Saya percaya bahwa dengan uang anda tidak dapat membeli kesehatan, tetapi dengan uang anda dapat membeli obat dan membayar dokter. Tuhan memang maha kuasa tetapi tidak setiap saat Ia membuat mujisat kesembuhan.
Bekerja adalah panggilan Allah kepada manusia, bekerja bukan sekedar untuk memelihara hidup, tetapi juga merupakan aktualisasi diri, kehormatan dan kebanggan. Tidak bekerja anda akan mati, tetapi terlalu Lelah bekerja andapun akan cepat mati.
4.0 adalah gambaran perkembangan manusia dalam menggunakan hikmat dalam bekerja, mempermudah manusia dalam bekerja, tetapi tegnologi itu sendiri nantinya akan membunuh manusia secara masal.
Suatu saat setan berkata kepada temannya: Tan…bukan Nathan tetapi setan. Aku bingung dengan manusia? Mengapa kamu bingung? Jawab sahabat si setan!.... Mansia itu aneh! Kerja keras sampe sakit katanya utuk cari uang, tetapi akhinya menghabiskan uang yang dicarinya untuk memperoleh kesehatan. Aneh khan! Nah itulah manusia, jadi tidak usah susah-susah kita membunuh mereka, tetapi biarkan mereka membunuh dirinya sendiri.
Hikmat menjadikan seseorang bukan saja bijak dalam menjalani hidup, tetapi juga menjaga hidup, sebagaimana pemazmur katakana: Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya! ~ Mazmur 34:12-14
Dengan hikmat Allah menjadikan kita tahu bagaimana memelihara hidup, agar kita tidak makan racun sementara kita tahu bahwa itu racun. Hikmat mendorong kita untuk tahu kalau sakit gigi bukan ke dokter kandungan.
Dengan hikmat manusia menemukan bagaimana mempermudah kerja yang membuat mereka panjang umur. Dengan hikmat manusia mengatur cara ia hidup, bagaimana ia bekerja, bagaimana ia makan, bagaimana ia seharusnya tidur. Dengan hikmat manusia menemukan ilmu kedokteran, dengan hikmat manusia mengatur hubungan dengan sesama manusia untuk hidup bersama dan tidak binasa dengan permusuhan dan perang.
3. Hati yang gembira.
Hidup yang diharapkan orang percaya adalah: “hidup dengan memperoleh keselamatan, panjang umur, dan bahagia”. Untuk bahagia, pertama-tama adalah “sehat”. Hati yang gembira adalah obat pertama bagi manusia untuk sehat. Pemazmur mengungkapkan janji Tuhan kepada orang percaya bahwa: “Dia akan kupuaskan dengan umur panjang, dan Kuselamatkan." (Mazmur 91:15-16). Hal ini menjawab perkataan pengkhotbah bahwa: Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama sampai mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan, bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur lebih baik dari pada orang ini. ~ Pengkhotbah 6:3
Permasalahan dan pertanyaan yang sering diajukan yaitu: Bagaimana mau bahagia kalau punya istri/suami atau galak seperti singa? Bagaimana mau bahagia jika setiap hari kekurangan? Bagaimana mau gembira jika banyak masalah rumah tangga, masalah kerja, pokoknya ada seribu satu macam alasan untuk tidak sukacita.
Ilustrasi:
Suatu saat Allah meminta tiga malaikat untuk ke bumi dan menyembunyikan sesuatu mutiara dengan syarat: “jangan terlalu jauh sehingga terlalu sulit untuk ditemukan dan jangan terlalu terbuka terbuka sehingga mudah ditemukan.
Turunlah ketiga malaikat itu menyembunyikan Mutiara yang diberikan oleh Allah untuk disembunyikan itu. Malaikat pertama menyembunyikan Mutiara itu didalam samudera, dan Mutiara itu tidak ditemukan.
Malaikat kedua menaruh Mutiara tersebut di pinggir jalan, sehingga sangat mudah ditemukan, kedua malaikat tersebut didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat yang diberikan Allah. Tetapi malaikat ketiga justru menyembunyikan ditempat yang sangat dekat dengan manusia, tetapi tetap memerlukan usaha sungguh untuk menemukannya…ya Ia menyembunyikan Mutiara itu “dalam hati manusia” dan Mutiara yang disembunyikan itu adalah “Mutiara sukacita/atau kegembiraan”.
Allah adalah sumber sukacita orang percaya. Dan hatikitalah tempatnya diman Allah memberikan sukacita itu. Mungkin kita akan mengatakan: mana mungkin bergembira kalau tidak ada uang? Pertanyaannya adalah: “berapa standart minim uang yang harus dimiliki seseorang untuk bersukaci? Yang kedua adalah: adakah orang yang kaya yang tidak susah? Apakah orang kaya selalu bahagia?
Orang sehat tidak serta merta sukacita, tetapi orang yang tidak ada sukacita dalam hidup akan menjadi sakit, bahkan orang sakit yang tetap menjalani hari dengan sukacita akan mudah untuk sembuh. Itulah sebabnya mengapa Rasul Paulus menyerukan: bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! (Flp. 4:4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: