Sabtu, 07 Agustus 2021

Allah Penjaga Israel (Mzm. 121).

 

Manusia membutuhkan penjaga demi terciptanya situasi aman. Aman selain kebutuhan mendasar manusia, baik secara fisik, psikologis dan materi! Aman juga adalah bagian dari selamat, itulah sebabnya keamanan sangat mahal.  

Demi keamanan maka bangsa-bangsa membangun militer sebagai penjaga kedaulatan dengan biaya sangat mahal. Demi keamanan maka perusahaan kemananan berdiri. Demi keamanan materi maka berdirilah Bank sebagai penjaga. Demi keamanan fisik dan harta benda maka berbagai perusahaan asuransi didirikan. Saat ini, perusahaan-perusahaan otomotif berlomba mengutamakan kemanan dan syarat keamanan yang sangat tinggi, dimana pembeli harus membayar sangat mahal untuk kemanan itu.

Ada sepupu saya menjadi seorang penjual auransi kesehatan, ia terus menerus menawarkan kepada saya untuk membeli polis asuransi yang dijualnya, katanya agar ketika saya sakit nanti akan ditanggung. Tetapi saya selalu menghindar dengan kata-kata: saya mencari asuransi yang mencegah saya tidak sakit.  

Penjagaan dari manusia dalam segi apapun, baik pribadi atau korporasi, semuanya bersifat janji, tetapi hampir semua janji itu tinggal janji. Sebagai seorang hamba Tuhan, saya sering mendampigi jemaat pada saat sakit dan ketika mereka sakit dan harusnya mendapat perlindungan dari asuransi kesehatan yang selama ini mereka biayai, perusahaan asuransi selalu berpola sama, dengan satu moto, yaitu sedapat-dapatnya mereka tidak boleh mengeluarkan uang, jika itu mungkin maka tidak sepeserpun, maka kadang mereka datang untuk proses pencairan dana maka yang selalu mereka lakukan adalah mencari kesalahan nasabah agar mereka sesedikit mungkin mencairkan dana.

Selain bersifat janji yang jaminannya sulit diukur, segala penjagaan dari manusia adalah kemanan yang dibayar, atau boleh dikatakan sangat tergantung diri kita sendiri, tinggkat keamanan ditentukan oleh berapa jumlah uang yang kita keluarkan.

Mazmur 121 adalah sebuah nyanyian pengakuan iman bahwa Allah adalah penjaga Israel, dan tentu juga penjaga kita, sebagai Israel rohani. Bagaimanakah Allah menjaga kita?

 

Pertolonganku dari Tuhan!

(Mzm. 3: 8; mzm.115: 9; 121:2; 124: 8; Rat. 3: 26; Mat. 15: 25; I Ptr. 3:12).

Mazmur 121 diberi judul oleh LAI “Allah Penjaga Israel”. Mazmur ini dibuka dengan satu devosi atau pernyataan iman: “ku melayangkan mataku ke gunng-gunung dari manakah datangnya pertolongaku, pertolonganku datangnya dari Tuhan”. Penolong memakai kata “`ezer” (noun masculine), bahwa Allah sang penjaga Israel itu adalah Allah yang menjadi penolong. Ia bukan Allah sekedar menjaga, tetapi menjaga dengan setia menolong. 

Konsep penolong muncul pertama kali dalam Alkitab ketika manusia masih belum jatuh dalam dosa. Manusia diciptakan dengan “sangat baik”, tetapi bukan “sempurna”, dan berdasarkan ketidaksempurnaan dan keberadaannya sebagai mahuk sosial, Allah membangun Hawa sebagai penolong bagi Adam. Manusia selalu membutuhkan pertolongan, karena demikianlah ia diciptakan.

Seiring kejatuhan dan akibat dosa, manusia semakin lemah dan juga semakin membutuhkan pertolongan. Manusia membutuhkan pertolongan disepanjang hidupnya, dan dalam segala hal. Manusia membutuhkan seseorang ketika bayi untuk membersihkan kotorannya, demikian pula ketika ia sakit dan ketika menjadi tua renta.

Selain membutuhkan pertolongan manusia lainnya, terlebih dari itu, manusia selalu membutuhkan pertolongan Tuhan untuk hidup. Aman yang sejati hanya akan terjadi dalam hidup, jika Allah menolong kita. Pertolongan kita datangnya dari Allah.

Dengan uang kita dapat membeli banyak hal. Dengan uang kita bisa membeli obat & membayar dokter, tetapi kita tidak dapat membeli kesehatan. Dengan uang kita dapat membeli mobil yang canggih, tetapi kita tidak dapat membeli keamanan. Dengan kekuatan koneksi kita dapat meraih pertemanan dan dukungan banyak orang, tetapi pada akhirnya pertolongan Tuhan adalah yang mementukan alam semesta dan menentukan nasib kita.

Rekaman terakhir kokpit pesawat Adam Air yang jatuh dan hilang di laut Sulawesi yaitu meminta pertolongan Tuhan, baik penumpang dan juga pilot. Intinya bahwa ada satu titik dimana hikmat manusia, kecanggihan teknologi, keahlian, tidak dapat diandalkan dan manusia akhirnya sadar bahwa mereka membutuhkan pertolongan pribadi lain yaitu Allah.

Situasi saat ini tidak menentu, kegiatan ekonomi menjadi terbatas, ancaman kesehatan dan hidup berada di sekitar kita. Lawan dan bahaya yang kita hadapi tidak terlihat, bahkan pemerintah dengan segala infrastruktur dan aparatnya tidak mampu melindungi kita, kita butuh pertolongan tangan Allah untuk menjaga kita.            

Penjagamu tidak akan tertidur dan terlelap.

Perang Troya, adalah sebuah cerita mitologi Yunani yang difilmkan. Perang Troya penyerbuan terhadap kota Troya  yang terletak di Asia Kecil, oleh pasukan Akhaia (Yunani). Kisah perang Yunani melawan kerajaan Troya, temboknya tidak dapat ditembus, tetapi semua penjaga kota justru lengah dengan kuda Troya, akhirnya kota itu jatuh ke tangan Yunani.

Salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang ditetapkan oleh UNESCO adalah tembok Cina. Tembok Cina dibangun sebagai batas wilayah Cina, tetapi juga sebagai benteng pertahanan dari serangan bangsa Mongol dan bangsa Manchuria. Tahun 1600 S.M Cina diserang oleh bangsa Mongolia dan tidak bisa ditembus. Pada tahun 1644 S.M diserbu kembali dan tentara Mongol berhasil masuk. Bagaimana cara memasukinya? Bukan dengan Meriam, atau menghancurkan, tetapi cukup dengan menyogok pasukan penjaga benteng Cina. Sangat sederhana!

Titnanic, adalah kapal penumpang Britania Raya terbesar, termewah dan tercanggih di jamannya, karena kehebatan itu, sang perancang kapal mengatakan: “bahkan Tuhanpun tidak dapat menenggelamkan kapal ini”. Teknologi pelayaran saat itu belum secanggih saat ini, oleh karena itu dibutuhkan dua orang pelaut untuk menjadi pengintai di lambung kapal untuk melihat hal-hal berbahaya di jalur pelayaran. Para pengintai di lambung melihat bongkahan es kecil, ternyata itu hanya puncak gunung Es dan terjadilah tabrakan yang merobek lambung kapal, dan berhubung kontruksi kapal pada jaman itu belum memakai double bottom, maka MS Titanic pada pelayaranna yang pertama dari Southampton menuju New York pada tanggal 15 April 1912 tenggelam di Samudra Atlantik yang menelan korban jiwa 1.517 orang. 

Saat ini pesawat terbang adalah alat transportasi yang sangat canggih dan diawasi dengan protocol yang sangat ketatat, tetapi kecelakaan pesawat masih selalu terjadi dan selalu karena kelalaian manusia dan kelalaian pemeliharaan mesin.

Berapa nyawa melayang karena orang kelelahan dan mengantuk? Berapa nyawa pasien melayang akibat kekurangtelitian dokter dalam menganalisa dan memberikan resep? Berapa orang bangkrut karena kurang teliti? Berapa orang kehilangan harta mereka karena penipuan dan pencurian? Berapa anak-anak terhilang karena orang tua kurang teliti dalam mendidik dan menjaga mereka?


Anak-anak kita adalah harta terpenting yang Tuhan percayakan pada kita, tetapi kita tahu sebagian besar anak-anak terhilang, bertumbuh dengan tidak sesuai harapan, bahkan beberapa diantaranya menyedihkan orang tua mereka. anak-anak bertumbuh dari pergaulan mereka, apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar, apa yang mereka tonton dan apa permainan mereka mainkan, siapa guru mereka, dan siapa yang menjadi idola mereka. siapakah diantara kita yang mampu menjaga semua itu?
Akhirnya kita harus sadar bahwa kita membutuhkan Tuhan sebagai penjaga dan penolong kita dalam membersarkan anak-anak kita.

Allah penjaga kita tidak tertidur, Ia tidak lalai seperti penjaga kota Troya, Ia tidak dapat disuap seperti penjaga tembok Cina. Ia tidak seperti pengintai Titanic, Ia melihat dengan jelas setiap bahaya yang menghadang kita. Ia menentukan segala sesuatu melebihi teknologi yang tercanggih sekalipun. Ia penjaga yang selalu menolong kita, Ia menjaga kita dengan setia, bahkan Ia berjaga-jaga dalam diri kita yang terdalam. Engkau tidak akan disakiti, menjagamu dari segala kecelakaan, ia menjaga nyawamu. Tuhan menjaga keluar masukmu, sekarang sampai selamanya. Amin.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar:

LITURGI IBADAH RAYA MINGGU

  1.   Introitus: (Iringan musik masuk, dan jemaat mengambil saat teduh). 2.   Votum: Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yan...