Sabtu, 31 Juli 2021

Liturgi Ibadah Minggu

 

1.       AjakanBeribadah:

“carilah Tuhan selama Ia berkenan ditermui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat” (Yes. 55: 6).

2.      Lagu Pembuka:

Menikmati Kasih

 

Saat indah ku berhadapan denganMu

Memandang wajahMu, Yesus kekasih jiwaku

(Mendengar suaraMu)

Bawa daku erat dalam pelukanMu

Menikmati kasih dan indahnya hadiratMu

 

Chorus

HadiratMu Tuhan kurasakan

KekudusanMu Bapa penuhiku

Kurindu selalu diam dalam baitMu

Menikmati kasih  anug'rahMu

 

3.      Votum:“Dalam namaBapa. Anak, dan Roh Kudus, kiranya menyertai ibadah kita saat ini. Amin”

 

4.      Salam: “kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, serta persekutuan Roh Kudus, menyertai kita sekalian”.

 

5.      Lagu Pengakuan Dosa:

Tetap Setia

 

Selidiki Aku, Lihat Hatiku

Apakahku Sungguh Mengasihimu Yesus

Kau Yang Maha Tahu

Dan Menilai Hidupku

 

Tak Ada Yang Tersembunyi Bagimu

T'lah Kulihat Kebaikanmu

Yang Tak Pernah Habis Dihidupku

Kuberjuang Sampai Akhirnya

Kau Dapati Aku Tetap Setia

 

 

6.      Doa Pengakuan Dosa : “Ya Tuhan! Kami mengaku dengan kerendahan hati,  bahwa kami telah berdosa kepada-Mu, dengan melakukan apa yang Kau anggap jahat! Kami melawan kehendak-Mu dan mengikuti kehendak hati kami sendiri! Oleh karena itu kami memohon kemurahan-Mu, ampunilah kiranya dosa kami dan perbaharuilah kami dengan Roh yang teguh dan taat kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus penebus kami, kami berdoa. Amin.

 

7.      Berita Anugerah:

“sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba (Yes. 1:18).

8.      Nyanyian Kelepasan:

Bertemu dalam kasihNya

 

Bertemu dalam kasihNya

Berkumpul dalam kasihNya

Mari bersukacita semua

Di dalam rumah Tuhan

 

o..o..saudaraku dan saudariku

Tuhan cinta dan mengasihimu

Mari bersuka cita semua

Di dalam rumah Tuhan

 

Ku Kasihi Kau

 

Kukasihi kau dengan kasih Tuhan

Kukasihi kau dengan kasih Tuhan

Kulihat di wajahmu kemuliaan raja

Kukasihi kau dengan kasih Tuhan

 

Bagaimana aku harus mengatakannya

Perasaan yang ada di hatiku

Tuhan tolong aku harus mengatakannya

Kukasihi kau dengan kasih Tuhan

9.     Amanat Hidup Baru: Rom. 1: 16-17

 

10.  Nyanyian Jemaat:

Doa Merubah Segala Sesuatu

 

Saat keadaan sekelilingku

Ada di luar kemampuanku

Ku berdiam diri mencari-Mu

Doa mengubah segala sesuatu

 

Saat kenyataan di depanku

Mengecewakan perasaanku

Ku menutup mata memandang-Mu

Sebab doa mengubah segala sesuatu

 

Doa orang benar bila didoakan

Dengan yakin besar kuasanya

Dan tiap doa yang lahir dari iman

Berkuasa menyelamatkan

 

Seperti mata air di tangan-Mu

Mengalir ke manapun kau mau

Tiada yang mustahil di mata-Mu

Doa mengubah segala sesuatu

 

11.     DoaSyafaat:

 

12.   PelayananFirman    :

Ø  Nyanyian  Jemaat:  

Kubrikan hatiku

 

Inilah rinduku kepadaMu

Segnap hatiku menyembahMu

Seluruh hidupku memujiMu

Ku menyembahMu ya Allahku

Reff:

Kubrikan hatiku dan jiwaku

Semuanya bagiMu

Didalam hidupku disetiap waktu

Nyatakan jalanMu

 

Ø  DoaFirman                      :

Ø  PembacaanFirman        :

Ø  Homili                              :          

 

13.    Persembahan:(membacakan Maleakhi 3: 10)

Ø  Nyanyian Jemaat:  

 

 

Ku Tahu Bapa P’liharaku

 

Ku tahu Bapa p’liharaku

Dia baik, Dia baik

Ku yakin Dia s’lalu sertaku

Dia baik bagiku

Lewat badai cobaan

Semuanya mendatangkan kebaikan

Ku tahu Bapa p’liharaku

Dia baik bagiku.

 

Ø  Doa Persembahan:

 

14.   Pengutusan/ Berkat            :

a.     Nyanyian pengutusan:

NP 318 Kasih Tuhan Harapanku

 

Dalam dosa ku tengg'lam, Jauh dari daratan;

Aku sungguh jahanam, Putus pengharapan;

T'lah terkabul pintaku, Akan kes'lamatan;

Dari jahat hidupku dis'lamatkan.

Reff:

Kasih Tuhan harapanku;

Ku s'lamatlah oleh kasih Tuhan.

Kasih Tuhan harapanku;

Kus'lamatlah oleh kasih Tuhan.

 

Jiwa raga kus'rahkan, Juru Selamatku;

Tuhan, Kaulah pimpinan, Ya s'lama hidupku;

Sungguh agung kasihMu, Haruslah kubalas:

Kuabdikan diriku dengan ikhlas.

 

b.     Berkat:

“Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”. 

 



 

 

Kasih Yang Mempersatukan!


Telah menjadi pemandangan umum disekitar kita, suami isteri tidak sepakat bahkan terpisah. Anak-anak melawan orang tua mereka, saudara saling mengabaikan dan sibuk dengan diri sendiri. tetangga saling mengabaikan, keluarga besar saling gibah, masyarakat semakin mudah terfragmentasi. Dan yang lebih menyedihkan, gereja telah menjadi salah satu lembaga yang sangat mudah terpecah, jika tidak terpecah maka didalamnya terdiri dari kelompok kelompok yang tidak sepakat.

Saat ini kesatuan, sepakat, sehati sepikir, keutuhan, adalah hal yang sangat langka dan sulit diwujudkan. Semua itu menjadi kata-kata kosong semata.

Dengan segala kendala dan kesulitan, kita bersyukur karena bulan ini adalah bulan gereja kita merayakan ulang tahun. Kesempatan kali ini kita akan merenungkan satu hal yang penting sebagai gereja yaitu “persekutuan” dan tidak ada persekutuan tanpa “kesatuan, kesepakkatan, sehati sepikir”.

Kita sekalian dipanggil Allah dan dipeliharakan Allah dalam gereja-Nya dan dalam keluarga dimana Allah menitipkan kita, bahkan dalam bangsa dimana kita menjadi warganya, kita juga dipanggil untuk menjaga kesatuan lembaga-lembaga itu. Tetapi bagaimanakah cara kita memelihara kesatuan itu? Alkitab memberi jalan terbaik bagi kita: “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan" (Kolose 3:14).

Mengapa kasih yang dijadikan pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan?

1.    Kasih adalah nilai dan hukum tertinggi dan terutama!


Kata pepatah: “The bird of the same feater flock together” (burung yang sama bulunya, berkumpul di dahan yang sama). ternyata tidak jauh berbeda dengan manusia, sampai era modern ini RAS masih menjadi unsur perpecahan diantara manusia. Intinya manusia, dengan segala kemanusiaannya, sulit bersatu.

Menara Babel adalah suatu tugu yang memperlihatkan kesatuan mansia, tetapi persatuan itu adalah persatuan yang melawan Allah. Pada akhirnya sejarah memperlihatkan bangkitnya raja-raja dan kerajaan yang mengupayakan persatuan manusia, tetapi dilakukan dengan kekuatan militer yang justru membawa kehancuran bagi manusia lainnya.

Yang lebih menyedihkan dari semua adalah: Rasis akhirnya menjadi dogma bangsa bahkan agama. Israel dengan keistimewaan pilihan mereka oleh Allah, mengangap bangsa-bangsa lain sebagai kafir dan rendah. NAZI menjadikan perbedaan Ras untuk membantai jutaan Ras Semitis (khususnya Yahudi), di Afrika Selatan berkembang politik Apartheid, dan baru-baru ini di Amerika yang bangga dengan demokrasi mereka, kita masih menyaksikan sikap rasis terhadap Ras Asia dan kulit hita. Iman Kristen adalah iman yang keras menentang sikap rasis (Kol. 3: 11).

Kasih menjadi hukum Allah yang terutama dan pertama, baik dalam PL dan PB (Ul. 6:5; Mat. 22:37). Kasih adalah atribut dan sifat Allah. Ketika para orang Farisi bertanya kepada Yesus mengenai hukum yang terutama, Tuhan Yesus menjawab “kasih”, dan mengatakan bahwa “tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini (Mrk. 12: 31). Disisi lain Rasul Paulus mengakhiri penjelasannya mengenai buah Roh, dimana kasih berada pada posisi utama dengan kata: “tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu” (Gal. 5: 23).

Pemberitaan injil mungkin akan mendapat penolakkan dimana-mana, tetapi tidak ada orang, selain yang ditentukan untuk binasa, yang menolak kasih Kristus. RAS manusia berbeda-beda, budaya, bahasa, kebangsaan, sifat dan karakter berbeda-beda, dengan perbedaan ini manusia selalu saling menolak. Tetapi kasih adalah bahasa yang dapat dipahami oleh seluruh manusia dan semua manusia menginginkan hal itu.


Anak-anak mungkin susah memahami nasehat dan perkataan kita orang tua mereka, suami-isteri mungkin susah saling memahami, sesama anggota jemaat sulit untuk sehati sepikir dan sepakat dalam tujuan, tetapi bahasa kasih akan selalu terpahami dan diterima.

2.   Kasih itu menutupi banyak dosa!

Setiap manusia berdosa, setiap manusia memiliki kelemahan masing-masing, setiap manusia unik dan berbeda satu dengan yang lainnya, tetapi mata manusia adalah ironis, kata Tuhan Yesus: selumbar di mata saudaramu terlihat jelas, sementara balok dalam matamu sendiri tidak terlihat (Mat.7: 3-5). Pikiran manusiapun tidak kurang ironis, ia lebih terbiasa mengingat kenangan buruk dari pada kenangan manis.

Dalam hidup bersama, “sepuluh kesamaan, kurang kokoh mengikat persatuan, tetapi satu perbedaan, efektif menghancurkan dan menceraiberaikan”. Hal inilah yang menyebabkan kita selalu menyaksikan kelompok terpecah, bangsa terpecah, keluarga tercerai, saudara bermusuhan. Dan yang lebih menyedihkan, kelompok yang sangat sulit disatukan justru kelompok yang mengatasnamakan agama atau Tuhan, mengapa? Karena kesalahan-kesalahan tersebut.

Dosa dan kesalahan sangat dekat manusia, lalu, bagaimanakah manusia dapat Bersatu? bagaimankah keluarga tetap utuh? Bagaimanakah gereja tetap kokoh?

Rasul Yohanes mengatakan: “tetapi yang terutama; kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa” (I Ptr. 4: 8).

Karena kasih, Allah memberikan Anak-Nya sebagai penebusan dosa kita. Hanya karena kasih seseorang dapat mengampuni kesalahan sesamanya. Hanya karena kasih yang tulus, suami-isteri, anak-anak dan orang tua, anggota jemaat dapat saling mengampuni.

Suatu saat seorang ayah membeli mobil baru yang sudah lama diimpikannya untuk menghargai hasil usahanya, tetapi suatu ketika anaknya mengambil paku dan menggambar ibu bapanya, serta dirinya dengan kata-kata I Love You di mobil baru tersebut. Denggan bangga anak balita tersebut membangunkan ayahnya untuk menunjukkan karyanya tersebut. Tentu sang ayah kaget, tetapi ia tahu bahwa itu adalah ekspresi kasih anaknya kepada keluarga dan ayahnya, jadi walau dengan sedih ia tetap bangga mengendarai mobil tersebut.  


Kasih manusia tidaklah utuh. Kasih manusia berjalan bersama-sama dengan dosa dan kelemahannya. Kita menyatakan kasih kita bersama dengan dosa dan kelemahan kita, demikian pula kita harus menyadari bahwa menerima kasih seseorang yang mengasihi kita dengan dosa dan kelemahannya. Kasih itu bukan hanya mempersatukan, tetapi juga menyempurnakan: “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan” (Kol. 3: 14).  

Rasul Paulus mendefenisikan: kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala seesuatu. (I Kor. 13: 4-7).

 

3.    Kasih sebagai syarat pelayanan.

Dengan kasih-Nya Tuhan Yesus mempersatukan semuanya, bahkan Yudas yang dikatahuinya sejak semula akan menyerahkan-Nya berupaya dirangkul-Nya dalam kasih, bahkan dititik akhir ia tetap merangkulnya, tetapi dalam rangkulan itu, Yudas memberi ciuman untuk menyerahkan-Nya.  

Sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, satu hal penting yang dilakukan-Nya adalah memilih seseorang yang akan menggembalakan domba-domba yang dikasihi-Nya, dan secara khusus memilih yang akan memimpin para murid. Tuhan Yesus memilih Rasul Petrus untuk memikul tanggung jawab itu. Hanya satu hal yang disaratkan Tuhan Yesus yaitu “Apakah engkau mengasihi-Ku? ”, dan ia mengulang hal itu sebanyak tiga kali sebagai penekanan bahwa pentinya kasih itu.

Mengapa Tuhan Yesus menjadikan kasih sebagai syarat terpenting dalam memilih seorang gembala bagi domba-domba-Nya? hal itu tentu berdasarkan hal yang telah dilakukan-Nya yaitu “menyerahkan diri-Nya, bahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya” (Yoh. 10:11; 15: 13).

Kasih mempersatukan, karena kasih menjadikan seseorang memberikan dirinya bagi orang yang dikasihinya, bagi keluarganya, bagi jemaat yang dilayaninya, bagi gereja dimana ia bersekutu.

Memberi diri adalah mengorbankan segala hal bagi pribadi dan kelompok yang dikasihinya. Mengorbankan kenyamanan, keuntungan diri, harta, pikiran perasaan. Tuhan Yesus bahkan memberikan nyawa-Nya untuk kita. Rasul Petrus yang tadinya adalah orang yang menyangkal Tuhan Yesus demi keselamatan nyawanya, tetapi pada akhirnya sejarah gereja mencatat kata “quo vadis domine”, ketika ia akan meninggalkan kota Roma atas penganiayaan yang dilakukan Nero, pada akhirnya ia balik kembali ke Roma bagi jemaat, sampai akhirnya ia mati di salib terbalik.

Kiranya kasih Kristus mempersatukan kita! Mempersatukkan keluarga kita, mempersatukan gereja kita, sehingga kita kokoh, bersatu, kuat, agar dunia tau bahwa kita adalah murid-murid Yesus karena kita satu dan saling mengasihi.

 


Sabtu, 24 Juli 2021

Liturgi Ibadah Raya Minggu


1.   AjakanBeribadah:

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. (Yesaya 55:6-7)

2.   Lagu Pembuka:

Kini Saatnya

 

Kini saatnya berdiri di Altar-Nya

S’bab Allah Maha Kudus hadir di sini

Mari memuji

angkat tangan menyembah

S’bab Allah Maha Kudus hadir disini

Reff:

Kita masuk Tahta Suci-Nya

Bersama para malaikat menyembah

Mari puji Yesusku

Kita masuk hadirat-Nya

Maha Kudus

 

3.   Votum:

“Dalam namaBapa. Anak, dan Roh Kudus, kiranya menyertai ibadah kita saat ini. Amin”

 4.   Salam:

“kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, serta persekutuan Roh Kudus, menyertai kita sekalian”.

 5.   Lagu Pengakuan Dosa:

NP 135 Hai Orang yang Penuh Dosa

 

Hai orang yang penuh dosa,

Inginkah kau lepas?

T'rimalah sabda rahmatNya,

Hidupmu 'kan bebas.

Reff:

Pada Yesus, pada Yesus,

taruh harapmu;

Pada Yesus, Sumber s'lamat,

S'rahkan hidupmu.

 

Cucuran darah Almasih

Memb'ri berkat penuh,

Membasuh hati yang keji;

Jiwa jadi sembuh.

 

6.   Doa Pengakuan Dosa : “Ya Tuhan! Kami mengaku dengan kerendahan hati,  bahwa kami telah berdosa kepada-Mu, dengan melakukan apa yang Kau anggap jahat! Kami melawan kehendak-Mu dan mengikuti kehendak hati kami sendiri! Oleh karena itu kami memohon kemurahan-Mu, ampunilah kiranya dosa kami dan perbaharuilah kami dengan Roh yang teguh dan taat kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus penebus kami, kami berdoa. Amin.

 7.   Berita Anugerah:

“sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba (Yes. 1:18).

8.   Nyanyian Kelepasan:

Trima Sukacita Sorga

 

T'rima sukacita Surga

Itulah kekuatan bagi jiwa

Ku dapat rasakan kasihNya

Di tengah badai yang bergelora

 

Reff:

Haleluya..

Kau ada dalam hatiku

Takkan patah semangatku

Takkan hilang kekuatanku

 

Haleluya..

Ku mau bersorak bagiMu

Sukacita Surga nyata penuhiku

 

9.   Amanat Hidup Baru:

 10.               Nyanyian Jemaat:

Sekalipun Aku Dalam Lembah Kelam.

Sekalipun aku dalam lembah kelam

Ku tak takut s'bab Kau besertaku

Sekalipun badai topan datang menerpa

Ku tak gentar s'bab Kau di sisiku

 

Reff:

Aku percaya

Berkat-Mu atasku melimpah

Kebajikan, kemurahan

S'lalu mengikutiku

Ku puji, ku sembah

Kau Tuhan

Hatiku Percaya.

 11.               DoaSyafaat:

 12.                PelayananFirman          :

Ø  Nyanyian  Jemaat:  

NP 160 Mulia SetiaMu

 

Mulia setiaMu, ya Allah Bapa,

Tak selintas pun sinarMu lenyap;

Engkau tetap kasihMu pun teguhlah;

Bagai yang sudah, rahmatMu tetap.

Reff:

Mulia setiaMu, Mulia setiaMu,

RahmatMu kualami selalu;

Yang kuperlukan telah tersedia;

Mulia setiaMu, ya Tuhanku. Amin.

 

Musim beralihlah, waktu berlalu;

Surya, bulan, bintang di angkasa

Turut bersaksi dengan seg'nap alam

Atas setia dan rahmat Bapa.

 

Hapusnya dosaku, damai abadi,

Jalan yang t'rang karna pimpinanMu,

Kuasa kini, kelak kemenangan,

Hujan berkat kurasakan s'lalu.

 

Ø  DoaFirman               :

Ø  PembacaanFirman   :

Ø  Homili                      :        

 

13.                Persembahan:(membacakan Maleakhi 3: 10)

Ø  Nyanyian Jemaat:  

Kasih Yesus.

   

Kasih Yesus Indah Dalam Hidupku

    Menghiasi Hati Dan Jiwaku

    Kutak Dapat Hidup Tanpa Kasihmu Tuhan

    Pegang Tanganku Sepanjang Jalanku

Reff:

 

    Kasih Yesus Mengalir Dalamku

    Seperti Sungai Yang Tak Pernah Kering

    Kasih Yesus Membebat Hatiku

    Dalam Kasihmu Ku Merasa Teduh

 

Ø  Doa Persembahan:

 

14.               Pengutusan/ Berkat     :

a.   Nyanyian pengutusan:

NP 314 Damai yang Padaku

 

Damai yang padaku bukan dari dunia,

Pun tak dapat diambilnya;

Meskipun hidupku diliputi susah,

Namun damai Tuhan beserta.

Reff:

Damai yang dib'riNya s'lalu serta,

Damai yang membawa bahagia;

Tuhan beserta aku s'panjang hidupku;

Hanya Tuhan Yesus harapanku.

 

Dunia berdendang memuliakan Raja

Waktu kut'rima damaiNya;

Malam hilang lenyap, fajar pun merekah;

Tuhan Yesus, Kau sangat indah.

 

b.   Berkat:

“Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”.

 


LITURGI IBADAH RAYA MINGGU

    1.   Introitus: (Iringan musik masuk, dan jemaat mengambil saat teduh). 2.   Votum: Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yan...