Apakah yang dicari manusia
sepanjang hidupnya? Manusia memakai Sebagian besar waktu dalam hidupnya untuk
bekerja. Bekerja untuk apa? Untuk mendapatkan uang! Uang untuk apa? Apakah
hanya untuk membeli kebutuhan primer, yaitu makanan dan pakaian? Tidak! Kebutuhan
sekunder manusia kadang lebih banyak dan lebih mahal. Mengapa kebutuhan
sekunder justru lebih banyak dan mahal? Karena manusia mencari kepuasan! Tetapi
ketika semua telah didapatkan, apakah manusia puas dan bahagia? Ada yang
mengatakan ya dan ada yang mengatakan tidak, tetapi kalau ditelisik lebih
dalam, banyak yang tidak puas.
Mengapa manusia tidak pernah puas?
Karena kepusan tidak ada batasnya. Mata tidak puas melihat, telinga tidak
pernah puas mendengar, tubuh tidak pernah puas memakai (Pkh. 1:8). Kepuasan
bukanlah kebutuhan utama manusia. Kebutuhan manusia di dunia ini adalah
“syalom” atau “damai sejahtera”. Damai sejahtera yang bagaimana? Apakah manusia
dapat menciptakan damai sejahtera sendiri? Tuhan Yesus mengatakan: “wahai,
betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk
damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi umatmu”. Menurut Kristus,
manusia tidak mengerti apa yang perlu untuk damai sejahtera mereka.
Bagaimana damai sejahera
digambarkan? Apakah digambarkan dengan anak kecil yang memancing di danau
teduh? Ataukah dua pasangan tua yang duduk senja hari di tepi pantai? Damai
sejahtera yang digambarkan Alkitab bukan melarikan diri dari kepedulian dan perhatian
akan fakta kehidupan, tetapi merupakan hubungan yang benar dalam setiap sisi
kehidupan, baik dengan Allah, yaitu dalam ketergantungan penuh dan ketaatan
kepada-Nya, juga antar sesama manusia. (Rom.15: 1; 13).
Damai sejahtera dunia ini
berbeda dengan damai sejahtera yang diberikan Kristus. Damai sejahtera Kristus
adalah suatu damai sejahtera yang tidak dapat dirampas oleh siapapun dan oleh
situasi apapaun. Apakah dalam situasi pandemic seperti ini, terkurung dan
kekurangan, kita tetap mengalami damai sejahtera? Ataukah kita akan mengatakan:
bagaimana mungkin damai sejahtera tidak tergantung pada kesehatan, kecukupan,
kekayaan?
Thomas Kempis menlis: “semua
orang menginginkan damai ssejahtera, tetapi sangat sedikit orang yang
menginginkan hal-hal yang menuju damai sejahtera”. Bagaimana kita mengetahui
bahwa kita telah mengalami damai sejahtera Kristus? Bagaimana kita
memperolehnya?
1.
Damai
Sejahtera Kristus dianugerahkan kepada orang percaya. (Yer. 16: 5 ; Yoh. 16: 33)
Damai sejahtera Kristus tidak
dapat diusahakan, tetapi dianugerahkan Kristus melalui Roh Kudus. Damai sejahtera
Kristus dikatakan juga sebagai buah-buah Roh, yaitu sesuatu yang dianugerahkan
ketika seseorang percaya kepada Yesus Kristus.
Damai sejahtera Kristus adalah
anugerah Kristus, seperti keselamatan. Tidak ada suatu apapun yang dapat
dilakukan manusia untuk meraihnya, tetapi sebagaimana keselamatan tidak hanya
sekedar diterima, tetapi harus dihidupi, demikian juga dengan damai sejahtera
tidak sekedar diterima, tetapi harus dihidupi.
Bagaimana damai sejahtera Kritus
itu? Damai sejahtera Kristus adalah hasil dari pengampunan Allah kepada semua
manusia yang telah ditebus oleh-Nya. Pengampunan Allah inilah yang menjadi
dasar manusia berdamai dengan dirinya sendiri. Dosa yang tidak diampuni dikayu
salib, secara hukum tetap membelenggu seseorang dalam keadaan berdosa dan menjadikan
seseorang sebagai seteru dengan Allah.
Demikianlah gambaran orang yang belum
mengalami pengampunan Allah akan menjadi seteru Allah. Tidak ada ketenagan bagi
orang yang menjadi seteru Allah, bagaikan serdadu yang berada dalam kota yang
sedang terkepung oleh pasukan yang lebih besar, demikianlah orang yang belum
mengalami pengampunan Allah. Mereka tidak akan pernah tenang siang maupun malam,
lama-kelamaan mereka akan menjadi lelah, cemas, kelaparan dan bunuh diri.
Setatus dan kenyataan sebagai
orang yang diampuni menjadi sumber damai di dalam hati, yang memampukan
seseorag berdamai dengan dirinya sendidiri dan akhirnya berdamai dengan sesamanya.
Bagi orang yang telah menerima
damai sejahtera Kristus, akan menjadi aliran sungai damai didalam hatinya, ia
akan mampu menilai mana yang kekal dan yang sementara. Pedang, penganiayaan,
kekurangan, adalah hal-hal sementara yang tidak dapat menggantikan jaminan
kekal didalam dirinya. Rasul Paulus mengatakan: “sebab aku yakin, bahwa
penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang
akan dinyatakan kepada kita” (Rom. 818).
2.
Damai
sejahtera hanya akan ada dalam kebenaran.
Pontius Pilatus, siapa orang
Kristen yang tidak mengenalnya? Hanya dua nama manusia dalam pengakuan Iman Kristen
Nicea Constantinopel yang di ikrarkan setiap Minggu yaitu nama Maria dan
Pontius Pilatus. Hal ini membuat banyak orang Kristen menjadi cemburu, mengapa
tidak ada nama Rasul dalam pengakuan iman Kristen, justru nama Pilatus? Nama Pilatus
dimasukkan dalam pengakuan iman sebagai wakil dari pemerintah politik dan wakil
dari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan, dan sebagai bukti sejarah bahwa
peristiwa salib adalah peristiwa dunia ini.
Tercatat dalam Injil bahwa Pilatus
adalah guberbur di Yudea. Pilatus adalah
wakil kekaisaran Romawi di Galilea yaitu jaman kaisar Tiberius, ia yang
memiliki kuasa menghukum mati atau membebaskan, itulah sebabnya mengapa para
imam membawa Yesus kepadanya dan memaksa dia menyalibkan-Nya.
Pilatus tahu betul Yesus tidak
bersalah, istrinya juga mengingatkannya akan hal itu. Pilatus yang kejam, yang
menyembelih orang Galilea dan mencampur darah mereka dengan darah korban (Luk.
13;1,2), ternyata seorang yang tidak berdaya dibawah tekanan para imam. Ia menjatuhi
Yesus dengan hukuman mati dan membebaskan Barabas.
Selanjutnya sejarah Pilatus dillaporkan
oleh Yosefus (sejarawan Yahudi) dimana Ia terus membuuh para pejuang Yahudi
setelah Ia menyalibkan Yesus. Orang Yahudi akhirnya mengajukan protes kepada
kaisar Tiberius di Roma. Pilatus akhirnya di ganti oleh Marcellus. Ada berbagai
macam versi sejarah bagaimana Pilatus mati, Eusebius melaporkan bahwa ia
dipaksa bunuh diri oleh kaisar Gayus (37-41M). Dari data sejarah gereja,
Pilatus kembali ke Roma dan hidup di pegunungan, dimasa tuanya ia menjadi
seperti orang gila dimana ia selalu
berteiak karena melihat tangannya selalu berdarah, pada akhirnya Pilatus bunuh
diri karena hal itu.
Pilatus adalah orang yang menyembunyikan
kebenaran, tidak mampu mengambil keputusan
berdasar kebenaran yang diketahuinya, itulah sebabnya ia terus menanggung rasa
bersalah sepanjang hidupnya, tidak hidup dalam damai sejahtera dan akhirnya
buhuh diri.
Alkitab mengatakan bahwa: “dimana
ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah
ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya (Yes. 32: 17).
Apa itu kebenaran? Yesus adalah
kebenaran. Damai sejahtera sejati hanya akan ada bagi orang yang mengakui Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat. Selain mengakui Kristus sebagai Tuhan,
mereka juga harus mengikuti Dia. Kebenaran mengandung nilai moral dan etika,
kebenaran juga adalah fakta. Faktanya Yesus tidak melanggar moral dan faktanya
Yesus tidak bersalah, tetapi Pilatus mengingkari fakta tersebut dan menyalibkan-Nya.
Kita dapat berdusata pada orang,
tetapi kita tidak dapat berdusata pada diri kita sendiri dan Allah, kita dapat
membohongi dan menipu isteri, suami, dan orang lain, tetapi kita tidak dapat membohongi
dan menipu diri kita sendiri dan Allah. Hidup dalam kebohongan, penipuan,
ketidak benaran, tidak akan pernah memberi damai sejahtera, yang ada hanyalah rasa
was-was, kegelisahan, tidak dapat tidur nyenyak, hal ini membuat penyakit mental
dan fisik.
3.
Berbuat
baik
Aku sungguh, sungguh menyesal. Rasa
sakit telah menimpaku hingga bahagia itu takkan ada lagi…tertekan….tanpa
telepon…uang sewa…uang untuk utang…uang!!...aku dihantui oleh ingatan dari
pembunuhan dan mayat dan kemarahan dan kesakitan….kelaparan atau anak kecil
yang terluka, dari orang gila bersenjata, bahkan polisi, dari eksekutor hukum mati…aku
pergi untuk bergabung dengan Ken kalau aku seberuntung itu”.
Apa yang mendorong Kevin bunuh
diri disaat ia harus bergembira karena memenangkan Pulitzer? Hal itu dimulai
ketika ia diwawancarai oleh wartawan, bagaimana nasib anak perempuan yang difotonya
tersebut? Ia menjawab: setelah ini aku akan duduk dibawah pohon dan merokok
serta menangis. Beberapa saat setelah penghargaan itu, The St. Petersburg Times
menulis tentang Kevin: “pria yang menyesuaikan lensa untuk mengambil bingkai
yang tepat dari penderitaannya mungkin juga menjadi pemangsa, seperti burung
pemakan bangkai lain di tempat kejadian”.
Terlepas dari berbagai kontrofersi
penyebab Kevin bunuh diri, dapat kita simpulkan bahwa, ia mengalami penyesalan
mendalam karena satu kesempatan berbuat baik yang tidak dilakukannya.
Alkitab mengatakan kepada kita: “tetapi
kemuliaan, kehormatan, dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang
yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani”
(Rom. 2: 10).
Kita bisa saja bersikap seperti
imam dan orang Lewi, yang lewat begitu saja ketika mereka melihat seorang yang
sekarat di jalan karena mengalami perampokan, kita dapat mengatakan ini bukan
bagianku, bagianku adalah ke Bait Suci menyelenggarakan ibadah. Kita dapat pulang dan pura-pura lupa dengan
apa yang baru saja kita lihat. Tetapi Tuhan Yesus memuji pedagang Samaria yang
tidak dapat menyangkal hati nuraninya untuk menolong serta menjamin kesembuhan
orang tersebut.
Sang pedagang Samaria, mungkin
akan pulang dengan sedikit beban bagaimana membayar biaya perawatan orang yang
ditolongnya, tetapi ia tetap akan puas, sebab ia telah melakukan sesuatu
kebaikan.
Damai sejahtera hanya akan hadir
dalam hati manusia yang mengsyukuri kebaikan Allah yang telah diterimanya dan
terus beriktiar untuk berbuat baik seperti yang sudah diterimanya. Rumah tangga
yang dipenuhi damai sejahtera adalah rumah tangga yang semua anggotanya selalu
berupaya untuk berbuat baik satu dengan yang lain. Gereja akan dipenuhi damai
sejahtera, jika semua anggotanya saling berbuat baik, bukan sekedar hadir untuk
memuji Tuhan, tetapi menahan tangan mereka untuk saling berbuat baik.
Kiranya damai sejahtera Kristus
senantiasa hadir dalam hati kita dimasa-masa sulit ini. Kiranya damai sejahtera
Kristus nyata dalam keluarga kita masing-masing. Kiranya Kesehatan dan
kecukupan diberikan-Nya kepada kita sekalian untuk melewati kesulitan-kesulitan
yang ada saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar: